Penelitian yang dilakukan oleh Qiao et al, 2006 terhadap mencit yang diberi latihan renang maksimal sampai kelelahan dijumpai peningkatan MDA otot anggota
gerak bawah. Penelitian yang dilakukan oleh Thirumalai et al, 2011 pada tikus yang diberi latihan renang sampai kelelahan dijumpai peningkatan kadar MDA jaringan
otot gastroknemius sebanyak 131 dibanding kelompok kontrol.
2.6. Antioksidan
Tubuh manusia mempunyai beberapa mekanisme untuk bertahan terhadap radikal bebas dan ROS lainnya. Pertahanan yang bervariasi saling melengkapi satu
dengan yang lain karena bekerja pada oksidan yang berbeda atau dalam bagian seluler yang berbeda Tuminah, 2000.
Secara umum pengertian antioksidan adalah senyawa yang mampu menangkal atau meredam efek negatif oksidan dalam tubuh, bekerja dengan cara mendonorkan
satu elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan sehingga aktifitas senyawa oksidan tersebut dapat dihambat Winarsi, 2007.
Antioksidan dikelompokkan menjadi 2, yaitu : 1. Antioksidan enzimatis
2. Antioksidan non enzimatis
2.6.1 Antioksidan Enzimatis
Antioksidan enzimatis merupakan antioksidan endogenus, yang termasuk didalamnya adalah enzim superoksida dismutase SOD, katalase, glutation
peroksidase GSH-PX, serta glutation reduktase GSH-R Mates dan Jimenez,1999;
Universitas Sumatera Utara
Tuminah, 2000,. Sebagai antioksidan, enzim-enzim ini bekerja menghambat pembentukan radikal bebas, dengan cara memutuskan reaksi berantai polimerisasi,
kemudian mengubahnya menjadi produk yang lebih stabil, sehingga antioksidan kelompok ini disebut juga chain-breaking-antioxidant Winarsi, 2007.
Antioksidan enzimatik diaktivasi secara selektif selama latihan fisik berat tergantung pada stres oksidatif jaringan dan kapasitas pertahanan antioksidan. Otot
rangka mengalami stres oksidatif lebih besar dibandingkan hati atau jantung karena peningkatan produksi ROS. Oleh karena itu, otot membutuhkan perlindungan
antioksidan melawan kerusakan oksidatif yang mungkin terjadi selama dan sesudah latihan fisik Ji, 1999.
SOD, katalase, dan glutation peroksidase merupakan pertahanan primer melawan pembentukan ROS selama latihan fisik, dan aktivitas enzim
– enzim ini diketahui meningkat sebagai respons terhadap latihan fisik baik pada penelitian
binatang maupun manusia Ji, 1999. Enzim katalase dan glutation peroksidase bekerja dengan cara mengubah H
2
O
2
menjadi H
2
O dan O
2
sedangkan SOD bekerja dengan cara mengkatalisis reaksi dismutasi dari radikal anion superoksida menjadi
H
2
O
2
Langseth L, 1995; Winarsi, 2007.
2.6.2. Antioksidan Non-enzimatis
Antioksidan non-enzimatis disebut juga antioksidan eksogenus, antioksidan ini bekerja secara preventif, dimana terbentuknya senyawa oksigen reaktif dihambat
dengan cara pengkelatan metal, atau dirusak pembentukannya Winarsi, 2007. Antioksidan non-enzimatis bisa didapat dari komponen nutrisi sayuran, buah dan
Universitas Sumatera Utara
rempah-rempah. Komponen yang bersifat antioksidan dalam sayuran, buah dan rempah-
rempah meliputi vitamin C, vitamin E, β-karoten, flavonoid, isoflavon, flavon,
antosianin, katekin
dan isokatekin
Kahkonen, et
al., 1999.
Senyawa-senyawa fitokimia ini membantu melindungi sel dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas.
2.7. Jahe