Barang-barang Warisan Berdampak Potensial

Tabel 6.10 lanjutan Aktifitas Interpretasi desain Tarian hiburan Ruang terbuka dan ruang tertutup Sumber: Interpretasi Penulis

6.4 Barang-barang Warisan Berdampak Potensial

Untuk melestarikan barang-barang warisan yang berdampak potensial, Anthony Gall menginterpretasikan melalui pendekatan yang disesuikan dengan manfaat dari nilai-nilai warisan terhadap proyek yang dikerjakan dengan menganalisa sifat dari semua potensi barang-barang warisan untuk dikomunikasian dengan pengunjung. Penulis juga melakukan identifikasi barang-barang warisan budaya Simalungun yang dianggap berpotensi untuk membina hubungan pengunjung dengan barang-barang warisan dengan mengkomunikasikannya melalui desain proyek Politeknik yang dikerjakan. 6.4.1 Pakaian adat Simalungun Hiou kain dapat dikenakan dalam berbagai bentuk, sebagai kain penutup kepala, penutup badan bagian bawah, penutup badan bagian atas, penutup punggung Universitas Sumatera Utara dan lain-lain. Hiou dalam berbagai bentuk dan corakmotif memiliki nama dan jenis yang berbeda-beda. Untuk pakaian wanita, Hiou penutup kepala wanita disebut bulang, hiou penutup badan bagian bawah bagi wanita disebut ragipane, untuk pakaian laki-laki penutup kepala awalnya dari bahan kain gelap, kemudian berobah menjadi kain batik yang dinamakan gotong tabel 6.11. ANALISA Tabel 6.11 Pakaian Tradisional dan Pakaian Pengelola, Mahasiswa Politeknik MASYARAKAT SIMALUNGUN POLITEKNIK Memakai Pakaian adat dilakukan dalam mengikuti Upacara-upacara adat antara lain: Dalam aktifitas upacara -upacara adat di di dalam dan diluar bangunan 1. Aktifitas pengelola pada hari-hari besar nasional memakai pakaian seperti pakaian korpri, pada acara wisuda, memakai pakaian kebesaran untuk barisan prosesi 2. Aktifitas mahasiswa memakai pakaian biasa dalam belajar teori,berpakaian lab. Pada waktu belajar di laboratorium, berpakaian bengkel pada saat belajar di workshop dan berpakain wisuda padasaat wisuda. Sumber: Identifikasi Penulis Universitas Sumatera Utara Dari potensi pakaian tradisional ditentukan kaitannya langsung pakaian pengguna politeknik yang diusulkan dalam bentuk baru tabel 6.12. Tabel 6.12 Simbiosis Pakaian Pengguna Politeknik Dalam Bentuk Baru BENTUK SIMBIOSIS BARU Program Aktifitas: 1. Aktifitas pengelola pada hari-hari besar nasional memakai pakaian seperti pakaian korpri, pada acara wisuda, memakai pakaian kebesaran untuk barisan prosesi 2. Aktifitas mahasiswa memakai pakaian biasa dalam belajar teori, berpakaian lab. Pada waktu belajar di laboratorium, berpakaian bengkel pada saat belajar di workshop. Berpakaian adat simalungun pada saat wisuda 3. Aktifitas masyarakat yaitu dengan pemberdayaan industri kerajinan Konsep struktur dan bentuk: 1. Bentuk tutup kepala wanita Bulang memungkinkan diinterpretasikan kedalam desain bentuk canty lever. Sumber: Analisa Penulis INTERPRETASI Pengelola Politeknik pada hari-hari besar nasional memakai pakaian seperti pakaian korpri, pada acara wisuda, memakai pakaian kebesaran untuk barisan prosesi dan mahasiswa memakai pakaian biasa dalam belajar teori, berpakaian lab. Pada waktu belajar di laboratorium, berpakaian bengkel pada saat belajar di workshop dan berpakaian adat simalungun pada saat wisuda. Dalam desain Politeknik, bentuk tutup kepala wanita Bulang mirip dengan bentuk atap bangunan rumah adat tradisional Simalungun, di interpretasikan kedalam desain bentuk canty lever tabel 6.13. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.13 Interpretasi Bentuk Tutup Kepala Dalam Desain Bentuk Interpretasi desain Sumber: Interpretasi Penulis 6.4.2 Alat-alat musik tradisional Simalungun Alat-alat musik sebagai salah satu bagian dari kebudayaan memegang peran penting dalam proses keberlangsungan suatu budaya tabel 6.14. Alat musik mengiringi kesenian merupakan wujud atau ekspresi budaya seperti tarian dan nyanyian dalam upacara adat ataupun hiburan. ANALISA Tabel 6.14 Alat-alat Musik Tradisional MASYARAKAT SIMALUNGUN POLITEKNIK Pemakaian alat-alat musik tradisional dalam upacara-upacara adat yaitu: 1. Adanya aktifitas upacara -upacara adat di iringi oleh musik tradisional Aktifitas di politeknik: 1. Aktifitas pengelola pada hari-hari besar dan halal bil halal didalam acara resmi ada juga acara hiburan Universitas Sumatera Utara Tabel 6.14 lanjutan MASYARAKAT SIMALUNGUN POLITEKNIK 2. Adanya aktifitas hiburan antar tuan rumah dan tamu pengunjung 1. Aktifitas mahasiswa, adanya acara hiburan dan kegiatan ekstra kurikuler di luar perkuliahan Sumber: Identifikasi Penulis Potensi alat-alat musik tradisional ditentukan kaitannya langsung kegiatan hiburan oleh pengguna politeknik yang diusulkan dalam bentuk baru tabel 6.15. Tabel 6.15 Simbiosis Alat Musik Tradisional BENTUK SIMBIOSIS BARU Program Aktifitas: 1. Aktifitas pengelola pada hari-hari besar dan halal bil halal didalam acara resmi ada juga acara hiburan dengan penggunaan alat musik tradisional dipadu dengan alat musik modern 2. Aktifitas mahasiswa, adanya acara hiburan di luar perkuliahan dengan dengan penggunaan alat musik tradisional dipadu dengan alat musik modern 3. Aktifitas masyarakat yaitu dengan proaktif mempromosikan kesenian tradisional dipadu dengan kesenian modern Konsep struktur dan bentuk: 1. Bentuk alat musik memungkinkan di interpretasikan kedalam desain bentuk struktur pada kolom-kolom bebas. Sumber: Analisa Penulis Universitas Sumatera Utara INTERPRETASI Dengan adanya acara resmi pengelola pada hari-hari besar dan halal bil halal, dimana didalamnya ada juga acara hiburan dengan penggunaan alat musik, demikian juga mahasiswa adanya acara hiburan di luar perkuliahan dengan penggunaan alat musik tradisional dipadu dengan alat musik modern. Dari bentuk alat musik tradisional yang digunakan di interpretasikan kedalam desain bentuk struktur kolom-kolom bebas tabel 6.16. Tabel 6.16 Interpretasi alat musik dalam desain Bentuk Interpretasi desain Sumber: Interpretasi Penulis 6.4.3 Peralatan rumah tangga Umumnya kebudayaan itu dikatakan bersifat adaptif, karena kebudayaan melengkapi manusia dengan cara-cara penyesuaian diri pada kebutuhan-kebutuhan fisiologis mereka, dan penyesuaian pada lingkungan yang bersifat fisik-geografis maupun pada lingkungan sosialnya. Universitas Sumatera Utara Teknologi muncul dalam cara-cara manusia memenuhi kebutuhannya seperti dibutuhkannya alat-alat produktif, senjata , wadah, alat-alat menyalakan api , makanan , pakaian , tempat berlindungperumahan dan alat-alat transportasi . Keseluruhan diekspresikan dalam pemenuhan kebutuhan fisiologis dan rasa keindahan dalam memproduksi hasil-hasil kebutuhan tersebut tabel 6.17. ANALISA Tabel 6.17 Peralatan Rumah Tangga MASYARAKAT SIMALUNGUN POLITEKNIK Peralatan-peralatan rumah tangga untuk melengkapi kebutuhan masyarakatnya 1. Adanya aktifitas pada upacara - upacara adat dengan menggunakan wadah bakul terbuat dari rotan Tombuan, bakul kecil dan piring di iringi musik dan tarian 2. Adanya aktifitas dalam memenuhi kebutuhan dengan menggunakan peralatan tradisional, peralatan masinal dan teknologi digital. 1. Aktifitas pengelola adanya kegiatan sehari-hari dengan menggunakan teknologi digital dan masinal juga manual. 2. Aktifitas mahasiswa,adanya kegiatan sehari-hari dengan menggunakan teknologi digital dan masinal juga manual. Sumber: Identifikasi Penulis Dari potensi peralatan rumah tangga tradisional ditentukan kaitannya langsung dengan bentuk konstruksi bangunan politeknik yang diusulkan dalam bentuk baru dengan mengambil bentuk keunikan peralatan rumah tangga yang sering digunakan dalam pelaksanaan upacara-upacara adat tabel 6.18. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.18 Simbiosis Peralatan Rumah Tangga BENTUK SIMBIOSIS BARU Program Aktifitas: 1. Aktifitas pengelola adanya kegiatan sehari-hari dengan menggunakan teknologi digital dan masinal juga manual. 2. Aktifitas mahasiswa, adanya kegiatan sehari-hari dengan menggunakan teknologi digital dan masinal juga manual. 3. Adanya aktifitas masyarakat dalam menyediakan kebutuhan peralatan tradisional dengan peralatan masinal dan manual Konsep struktur dan bentuk: 1. Bentuk wadah bakul kecil bahul-bahul memungkinkan di interpretasikan kedalam desain bentuk struktur kolom entrence. Sumber: Analisa Penulis INTERPRETASI Bentuk wadah bakul kecil bahul-bahul berisi bahan-bahan adat yang selalu digunakan dalam upacara baik dalam acara sukacita maupun duka cita. Bentuk wadah ini sangat menarik perhatian karena bentuknya unik. Keunikan bentuk wadah ini dapat di interpretasikan kedalam desain bentuk struktur kolom-kolom bebas pada bangunan politeknik tabel 6.19. Tabel 6.19 Interpretasi peralatan rumah Tangga dalam Desain Bentuk Interpretasi desain Sumber: Interpretasi Penulis Universitas Sumatera Utara 6.5 Fitur-Fitur Rumah Tradisional Simalungun Kedalam Bentuk Perkembangan Baru Anthony Gall berfokus pada penggunaan kembali fitur-fitur dari situs warisan budaya kedalam suatu bentuk penafsiran warisan tersebut dengan tujuan untuk melestarikan dan menginterpretasikan nilai warisan yang lebih luas dan kompleks. Demikian juga penulis dalam melestarikan fitur-fitur dari situs warisan rumah tradisional Simalungun kedalam bentuk perkembangan baru yang relevan mengikuti tuntutan kebutuhan yang lebih luas dan kompeks yang berkontribusi terhadap rasa dan tempat. 6.5.1 Rumah adat Simalungun Rumah adat Simalungun bertipe rumah panggung dengan menggunakan struktur rangka kayu dan atap dari ijuk sebagai upaya adaptasi dengan iklim dan lingkungan, menggunakan sistem sambungan tarik dan tekan sistem pen tanpa menggunakan paku dan sistem cros-log foundation balok kayu yang saling tumpang tindih secara horizontal dan tiang-tiang besar untuk Pondasi gambar 6.1. Gambar 6.1 Struktur rumah adat Simalungun Sumber: Penulis Universitas Sumatera Utara Dominasi atap tampak pada keseluruhan bangunan, proporsi atap lebih besar dari pada badan dan kaki bagian bawah bangunan. Selain atapnya berbentuk atap perisai dan dibentuk seperti punggung kerbau untuk menimbulkan daya tarik. Atap umumnya mencondong keluar dan diujung atap bagian depan dipasang kepala kerbau. Aktifitas masyarakat Simalungun dan pengguna Politeknik dalam berinteraksi didalam ruang tabel 6.20. ANALISA Tabel 6.20 Aktifitas Masyarakat Adat dan Pengguna Politeknik MASYARAKAT SIMALUNGUN POLITEKNIK Wadah untuk berlindung dari pengaruh iklim dan binatang buas. 1. Adanya aktifitas melakukan interaksi social antar keluarga, pekerjaan dapur dan istirahat. 2. Adanya aktifitas antar keluarga dengan keluarga lainnya dalam merencanakan sesuatu kegiatan. 1. Aktifitas pengelola melakukan kegiatanp embelajaran, rapat, seminar, wisuda dan acara lainya. 2. Aktifitas mahasiswa, adanya kegiatan sehari-hari belajar di ruang tertutup dan di ruang terbuka. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.20 lanjutan MASYARAKAT SIMALUNGUN POLITEKNIK 3. Adanya kegiatan berkumpul bagi semua keluarga dalam merencanakan sesuatu kegiatan. kepentingan terhadap kebutuhan mereka 3. Adanya belajar dilaboratorium dan di workshop dan acara –acara civitas akademika. Sumber: Identifikasi Penulis Potensi ruang-ruang rumah tradisional ditentukan kaitannya langsung dengan kebutuhan ruang bangunan politeknik yang diusulkan dalam bentuk baru tabel 6.21. Tabel 6.21 Simbiosis Ruang-ruang Rumah Tradisional BENTUK SIMBIOSIS BARU Program Aktifitas: 1. Aktifitas pengelola adanya kegiatan sehari-hari yaitu melakukan kegiatan pembelajaran,rapat,seminar,wisuda dan acara lainya diruang tertutup dan terbuka. 2. Aktifitas mahasiswa,adanya kegiatan sehari-hari belajar di ruang tertutup dan di ruang terbuka. Adanya belajar dilaboratorium dan di workshop dan acara- acara civitas akademika lainnya. 3. Aktifitas masyarakat sekitar yaitu dengan adanya kegiatan ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan pengelola dan mahasiswa Konsep ruang: 1. Diperlukan ruang-ruang untuk menampung aktifitas tersebut baik. Pola ruang yang ada diruang rumah adat simalungun berpola linier, hal ini diterapkan pada perencanaan ruang-ruang terutama ruang kelas. Konsep struktur dan bentuk: 1. Bentuk dinding miring, atap, tangga, pintu,jendela dan ventilasi pada bangunan tradisional simalungun memungkinkan dapat di interpretasikan kedalam design politeknik. Sumber: Analisa Penulis Universitas Sumatera Utara INTERPRETASI a. Ruang Pengelola dalam kegiatan sehari-hari yaitu melakukan kegiatan pembelajaran, rapat, seminar, wisuda dan acara lainya diruang tertutup dan terbuka demikian juga mahasiswa mempunyai kegiatan sehari-hari belajar di ruang tertutup dan di ruang terbuka, belajar dilaboratorium, workshop dan acara–acara civitas akademika lainnya. Pola ruang-ruang kelas dibuat berpola linier, dengan koridor ditengah dan ruang ruang kelas disebelah kiri dan disebelah kanan gambar 6.2. Besaran ruang tergantung besar kecilnya kegiatan yang direncanakan dalam ruang tersebut. Gambar 6.2 Interpretasi ruang kedalam deasin Sumber: Interpretasi Penulis b. Dinding Bentuk dinding miring pada bangunan tradisional Simalungun sebagai bentuk unik dan sesuatu yang berbeda dengan dinding bangunan pada Universitas Sumatera Utara umumnya sehingga sangat menarik perhatian gambar 6.3. Bentuk dinding ini di interpretasikan kedalam design dinding semu berbentuk sirip-sirip pada bangunan Politeknik. Gambar 6.3 Interpretasi dinding kedalam desain Sumber: Interpretas Penulis c. Atap Proporsi atap pada rumah tradisional simalungun nampak lebih dominan dari keseluruhan bangunan, atap lebih besar dari pada badan dan kaki bagian bawah bangunan. Atap rumah tradisional Simalungun berbentuk atap perisai dan dibentuk seperti punggung kerbau untuk menimbulkan daya tarik gambar 6.4. Atap umumnya mencondong keluar dan diujung atap bagian depan dipasang kepala kerbau, dibelakang bentuk ekor kerbau. Universitas Sumatera Utara Bentuk lengkungan atap dapat diinterpretasikan kedalam desain canty lever. Gambar 6.4 Interpretasi atap kedalam desain Sumber: Interpretas Penulis d. Pintu Model pintu pada bangunan rumah tradisional simalungun adalah model pintu buka dua dan membuka kedalam. Kosen pintu dibuat timbul keluar dan kosen tersebut dibuat berlapis dan dipenuhi ornamen sebagai pembentuk keindahan yang mengandung kepercayaan dan sebelah bawah ada ukiran wajah manusia. Model pintu ini diinterpretasikan kedalam desain pintu bangunan Politeknik yang di rencanakan gambar 6.5. Gambar 6.5 Interpretasi pintu kedalam desain Sumber: Interpretas Penulis Universitas Sumatera Utara e. Jendela dan ventilasi Desain jendela pada bangunan rumah tradisional Simalungun berukuran kecil mengakibatkan didalam ruangan pada siang gelap dan ventilasi dibuat memanjang sehingga menarik perhatian gambar 6.6. Model ini diinterpretasikan kedalam desain jendela kecil dan dipisah juga ventilasi dibuat memanjang pada bangunan Politeknik. Gambar 6.6 Interpretasi jendela dan ventilasi kedalam Desain Sumber: Interpretasi Penulis f. Tangga Dari bentuk tangga dapat diketahui status pemilik rumah menurut kebiasaan dibagi dalam tiga ketentuan yaitu: Tangga yang mempunyai tiga tiang dengan anak tangga ganjil maka pemilik rumah berkedudukan keturunan raja, tangga yang mempunyai dua tiang dengan anak tangga ganjil adalah rumah warga biasa, tangga yang mempunyai dua tiang dengan anak tangga genap biasanya dua buah menandakan pengisi rumah adalah budak. Universitas Sumatera Utara Desain tangga pada bangunan tradisional Simalungun diinterpretasikan kedalam desain tangga pada bangunan politeknik dengan jumlah anak tangga ganjil gambar 6.7. Gambar 6.7 Interpretasi tanggga kedalam Desain Sumber: Interpretasi Penulis 6.5.2 Ukiran-ukiran Simalungun Ukiran sebagai Ragam hias berfungsi sebagai rajah spiritual, penunjuk strata serta pemenuh rasa keindahan gambar 6.8. Ukiran diletakkan pada bangunan yaitu pada konsturksi bagian bawah dinding, lisplank serta dibagian dalam bangunan. Gambar 6.8 Ukiran-ukiran Simalungun Sumber: Muhar omtatok Universitas Sumatera Utara Ukiran juga diletakkan pada sudut-sudut konstruksi dinding dan di bagian pintu masuk yang mengandung kepercayaan juga sebagai pembentuk keindahan pada bangun tabel 6.22. ANALISA Tabel 6.22 Ukiran-ukiran MASYARAKAT SIMALUNGUN POLITEKNIK Ukiran adalah pemenuhan keindahan, menyimbolkan kepatuhan, gotong royong, kejujuran, penangkal gaib dll 1. Adanya aktifitas untuk memperindah eksterior dan interior bangunan Aktifitas pada politeknik 1. Aktifitas pada pembangunan melakukan pekerjaan finishing seperti pengecatan 2. Aktifitas mahasiswa, pada sebagian jurusan melakukan pekerjaan di workshop yaitu sampai pekerjaan pengecatan Sumber: Identifikasi Penulis Potensi ukiran-ukiran pada rumah tradisional ditentukan kaitannya langsung dengan kebutuhan desain bangunan politeknik yang diusulkan dalam bentuk baru tabel 6.23. Karena ukiran sebagai ragam hias berfungsi sebagai rajah spiritual yang mengandung kepercayaan, penunjuk strata dalam hubungan sosial masyrakat serta pemenuh rasa keindahan. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.23 Simbiosis ukiran BENTUK SIMBIOSIS BARU Program Aktifitas: 1. Aktifitas pada pembangunan yaitu dengan melakukan pekerjaan finishing seperti pengecatan 2. Aktifitas mahasiswa, pada sebagian jurusan melakukan pekerjaan di workshop yaitu sampai pekerjaan pengecatan Konsep tata letak bangunan dalam site: 1. Dari banyak jenis ukiran,bentuk ukiran tapak raja suleman memungkinkan di interpretasikan pada tata letak bangunan dalam site Sumber: Analisa Penulis INTERPRETASI Dari banyak jenis ukiran yang ada, bentuk ukiran tapak raja suleman di interpretasikan pada bangunan politeknik dengan mengikuti bentuk ukiran dalam menata letak bangunan dalam site gambar 6.9. Gambar 6.9 Interpretasi ukiran kedalam desain Sumber: Interpretasi Penulis Universitas Sumatera Utara

6.6 Site Rumah Tradisional Simalungun