Pendekatan Penerapan Regional Kultur Pada Perancangan Politeknik

4.2 Pendekatan Penerapan Regional Kultur Pada Perancangan Politeknik

Pendekatan yang dilakukan dalam penerapan regional kultur pada perancangan Politeknik adalah: 1. Pemetaan budaya adat 2. Analisis situs warisan 3. Interpretasi warisan budaya dalam desain. 4. Pengembangan warisan budaya dalam kemitraan dengan pariwisata 5. Desain Pendekatan Anthony Gall pada pengembangan warisan budaya dalam kemitraan dengan pariwisata, digantikan dengan wisata akademik berbeda dengan apa yang dilakukan Anthony Gall, hal ini dilakukan untuk memenuhi tuntutan terhadap proyek perancangan yang disesuikan dengan kebutuhan dalam perancangan sebuah sarana pendidikan politeknik yang dapat juga dikembangkan menjadi wisata akademik sebagai pengenalan dini bagi siswasiswi tingkat SD, SMP, SMA ke dunia perkuliahan. Juga diharapkan sebagai sarana pelestarian terhadap peninggalan budaya untuk memperkuat jatidiri dan identitas dari masyarakat Simalungun diwilayahnya sendiri. Menambah lapangan kerja dan usaha-usaha baru yang tujuan keseluruhannya adalah meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. 4.2.1 Tahap pemetaan budaya adat Pada tahap pemetaan budaya adat, dilakukan pengumpulan data teori tentang Regionalisme, budaya, budaya Simalungun dan politeknik. Pengambilan data Universitas Sumatera Utara lapangan tentang budaya Simalungun dilakukan dengan mengikuti apa yang dikatakan Rafael Raga Maran dalam penggolongan kebudayaan yaitu kebudayaan material dan kebudayaan non material. Dari data teori kebudayaan tersebut dilakukan pengambilan data dengan mengikuti langkah-langkah Anthony Gall dalam pemetaan budaya adat, tabel 4.1. Pemetaan budaya adat yang dilakukan adalah: 1. Study literatur tentang kebudayaan dan arsitektur tradisional Simalungun 2. Melakukan wawancara dan konsultasi yang konsisten dengan stakeholder yaitu pengetua-pengetua adat, masyarakat sekitar rumah adat rumah bolon di Pematang Purba 3. Survey langsung ke rumah tradisional yang ada di Pematang Purba dengan melakukan pemetaan warisan budaya antara lain: Membuat sketsa tata letak bangunan rumah tradisional,orientasi massa bangunan, sirkulasi dalam site rumah tradisional, mendokumentasikan fisik rumah tradisional,detail-detail struktur, bahan yang digunakan,ukiran-ukiran peralatan rumah tangga, alat musik 4. Mengikuti dan mempelajari pelaksanaan upacara-upacara adat. 5. Mendokumentasikan tarian tradisional, upacara-upacara adat dan pakaian adat tradisional Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Sumber dan Cara Pengambilan Data Data dan Informasi Sumber Data Jenis Data Regionalisme Teori-teori Studi literatur Primer Kebudayaan Teori-teori Studi literatur Primer Keahlian Anthony Gall 1. Pemetaan budaya adat 2. Iterpretasi situs warisan 3. Pengembangan warisan budaya dalam kemitraan dengan pariwisata Studi literatur Primer Kebudayaan Simalungun 1. Upacara-upacara adat 2. Pakaian adat 3. Alat Musik 4. Peralatan tradisional Studi literatur Lapangan Literatur Lapangan Studi literatur Lapangan Studi literatur Lapangan Primer Primer Primer Primer Rumah tradisional Simalungun 1. Tata letak 2. Orientasi 3. Fisik rumah tradisional 4. Sistim struktur 5. Bahan 6. Ukiran-ukiran Lapangan Lapangan Studi literatur Lapangan Studi literatur Lapangan Studi literatur Lapangan Studi lteratur Lapangan Primer Primer Primer Primer Primer Primer Politeknik 1. Sistem pendidikan politeknik Studi literatur Lapangan Sekunder Wilayah Kab. Simalungun 1. Peta wilayah 2. Sarana dan prasarana 3. Lokasi Site Studi literatur Studi literatur Lapangan Lapangan Sekunder Sekunder Sekunder Sumber: Mohite, 2008 Universitas Sumatera Utara 4.2.2 Tahap analisa warisan budaya Pada tahap analisis, hal yang dilakukan adalah melakukan analisa setelah identifikasi dan penilaian nilai-nilai warisan budaya dalam wilayah, sifat dari semua potensi dampak diidentifikasi untuk mengantisipasi efek buruk atau positif pada situs- situs penting dan tempat. Dampak ditentukan dalam kaitannya langsung dengan pembangunan yang diusulkan dan tolakan jangka pendek dan panjang dari pengenalan regional cultur di wilayah terkait. Analisis yang dilakukan yaitu: 1. Potensi situs warisan terkait baik secara langsung maupun tidak langsung 2. Dampak potensial barang-barang warisan 3. Aspek-aspek yang relevan dari situs bersejarah untuk dibuat dalam perkembangan baru 4. Ukiran –ukiran. 5. Perletakan massa bangunan dalam site 6. Orientasi bangunan 7. Sirkulasi 8. Iklim 9. Pengembangan warisan budaya dalam kemitraan dengan pariwisata Dari hasil analisa ini didapatkan kemungkinan–kemungkinan meginterpretasikannya kedalam desain Politeknik yang direncanakan. Universitas Sumatera Utara 4.2.3 Tahap interpretasi warisan budaya Pada tahap interpretasi warisan budaya, Anthony Gall menitik beratkan supaya tidak terjadi perubahan konstan yang dibawa oleh pembangunan yang mengakibatkan nilai-nilai warisan budaya sering diabaikan dan hilang dalam metamorfosis daerah. Pada tahap interpretasi ini dilakukan penafsiran dan pengembangan mengkaitkannya dengan teori regional sehingga yang dihasilkan dari interpretasi yang dilakukan sebagian mengalami metamorfosis misalnya seperti dari bentuk pakaian, peralatan rumah tangga, alat musik kedalam detail-detail fisik bangunan baru Politeknik yang direncanakan. Dilakukan interpretasi untuk desain bangunan baru yang berbeda tempat dan fungsi sehingga desain yang dihasilkan berbeda dengan hasil konservasi. Interpretasi warisan budaya tradisional simalungun kedalam desain politeknik yang direncanakan adalah: 1. Interpretasi nilai-nilai warisan untuk dikomunikasikan dengan pengunjung 2. Interpretasi Fitur-fitur yang ada kedalam bentuk perkembangan baru 3. Interpretasi dampak potensial barang-barang warisan 4. Interpretasi site 5. Interpretasi Ukiran –ukiran. 6. Interpretasi Perletakan massa bangunan dalam site 7. Interpretasi Orientasi bangunan 8. Interpretasi Sirkulasi dalam site 9. Interpretasi Iklim Universitas Sumatera Utara 4.2.4 Tahap desain Pendekatan disesuaikan kepada fungsi dan manfaat proyek dan nilai-nilai warisan budaya, mencegah desain ulang mahal. Pada tahap desain dilakukan penggabungan hasil dari interpretasi desain dalam bentuk detail-detail desain kedalam desain politeknik yang direncanakan. Desain bangunan politeknik yang berbeda tempat dan fungsi dan berbeda dengan hasil konservasi tetapi mengikuti warisan budaya tradisional simalungun sebagai sumber inspirasi. Tahapan pendekatan penerapan regional kultur pada perancangan politeknik gambar 4.1 Tahapan perancangan T aha p 1 P engum pul an da n K la si fi ka si D at a Identifikasi karya arsitektur Anthony Gall Arsitektur dan kebudayaan Simalungun 1. Study literatur tentang kebudayaan dan arsitektur tradisional Simalungun Pemetaan budaya adat Teori-teori Anthony Gall Universitas Sumatera Utara 1. Potensi situs warisan terkait baik secara langsung maupun tidak langsung 2. Aspek-aspek yang 1. Interpretasi nilai-nilai warisan untuk dikomunikasikan dengan pengunjung 2. Interpretasi dampak potensial barang-barang warisan Gambar 4.1 Skema tahapan perancangan Sumber: Penulis T aha p 2 A na li si s d an S intesi s T aha p 3 Int erp re ta si D es ain T aha p 4 D esai n PRELIMINARY DESIGN . Iterpretasi Warisan Budaya Universitas Sumatera Utara BAB V TINJAUAN PROYEK

5.1 Kondisi Umum Kabupaten Simalungun