sekolah setingkat SLTA dengan ±11589 siswa Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun yang ada. Dari banyaknya jumlah sekolah setingkat SLTA dengan
jumlah siswa yang ada di Kabupaten Simalungun maka sudah selayaknya berdiri sebuah perguruan tinggi.
5.2 Alasan Pemilihan Lokasi di Kabupaten Simalungun
Politeknik ini nantinya diharapkan merupakan salah satu sarana pendidikan yang penting karena sebagai sarana pendidikan tinggi negeri didaerah Kabupaten.
Pemilihan lokasi mempertimbangkan: 1.
Sebagai motor penggerak pendidikan di Kabupaten Simalungun yang dulunya pernah dibilang oleh masyarakat Simalungun, Pematang Raya
adalah Kota Pendidikan. 2.
Untuk membangun SDM semua lapisan masyarakat maka perlu diciptakan SDM yang berkualitas baik untuk meningkatkan citra dan
kemampuan dibidang teknologi. 3.
Pengentasan kemiskinan Lokasi Pembangunan Politeknik ini, dipilih di PEMATANG RAYA ibukota
dari kabupaten Simalungun dengan pertimbangan seperti hal yang disebut diatas .
5.3 Alternatif lokasi
Keseluruhan alternatif lokasi adalah tanah ladang milik penduduk yang tidak produktif dan umumnya datar. Alternatif lokasi yang dipilih gambar 5.5 berjarak
Universitas Sumatera Utara
±3 km dari pusat pemerintahan dan ± 4 km dari pusat perdagangan.
Gambar 5.5 Alternatif Lokasi Sumber: Penulis
Lokasi yang dipilih adalah alternatif 2 dengan mempertimbangkan:
1. Untuk mendapatkan kenyamanan dalam proses pembelajaran.
2. Mengantisipasi perkembangan kota yang giat-giatnya melakukan
pembangunan sarana dan prasarana sebuah ibukota kabupaten. 3.
Tidak terlalu jauh dari pusat pemerintahan dan perbelanjaan untuk
1
2
3
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan kemudahan dalam urusan kepemerintahan dan pemenuhan kebutuhan pengelola dan mahasiswa.
4. Contur tanah yang relatif datar dan memiliki akses pembuangan air hujan
ke sungai disekitar site yang dipilih sehingga terhindar dari banjir. Kondisi eksisting lahan saat ini adalah area pertanian yang dimiliki oleh
perorangan. Lahan ini ditumbuhi alang-alang dan tidak produktif sehingga dapat digunakan menjadi lokasi politeknik yang direncanakan.
5.4 Deskripsi Proyek
Politeknik yang direncanakan terdiri dari 2 program pendidikan yaitu Program Pendidikan Diploma III dan Program Pendidikan Diploma IV yang masing-masing
program pendidikan terdiri dari beberapa jurusan dan program study. Program Pendidikan Diploma III memiliki 5 buah jurusan dan 8 buah program studi,dan
Program Pendidikan Diploma IV memiliki 6 buah jurusan dan 10 buah program studi.
5.4.1 Prasarana politeknik Seluruh kegiatan pendidikan dan pengajaran kecuali praktik kerja lapangan
dilakukan di kampus yang direncanakan. Prasarana gedung untuk mendukung perkuliahan terdiri dari: Gedung kuliah, gedung praktik, gedung administrasi,
auditorium, laboratorium, selasar penghubung dan perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara
Besaran ruang untuk: Gedung Kuliah seluas: 24.000 m², gedung work shop seluas: 18.000 m², gedung administrasi seluas: 9.000 m², dan gedung penunjang
seluas: 9.000 m². Total luas prasarana gedung 60.000 m².
5.4.2 Sarana penunjang
Sarana penunjang dalam proses belajar mengajar terdiri dari: Unit Penerbitan, layanan akses internet, sarana olah raga, generator set, jalan-jalan lingkungan,
reservoir air, air bersih, parkir roda empat dan roda dua, drainase dan prasarana hijau. Luas sarana penunjang untuk bangunan politeknik diputuskan sebesar luas
prasarana gedung yaitu seluas 60.000 m². Dipertimbangkan juga pengembangan Politeknik 25 tahun kedepan dengan mempersiapkan lahan seluas prasarana gedung
dan sarana penunjang yaitu seluas 120.000 m². Maka total lahan yang dibutuhkan
adalah seluas ± 240.000 m².
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISA DAN INTERPRETASI
6.1 Kriteria Penerapan Regional Kultur Simalungun Pada Perancangan
Politeknik di Pematang Raya Untuk mengembalikan kebanggaan budaya lokal dan sejarah serta
mengangkat jati diri arsitektur Simalungun dituntut kearifan dalam menginfentarisir warisan budaya dengan tema terkait berdasarkan kebudayan material dan non
material. Penafsiran, pemahaman dan pengembangan budaya material dan budaya non material dilakukan bertujuan untuk memberikan kontribusi pemaknaan warisan
dan memprovokasi pemikiran untuk mendapatkan konsep desain proyek. Pada umumnya kebudayaan itu dikatakan bersifat adaptif, karena kebudayaan melengkapi
manusia dengan cara-cara penyesuaian diri pada kebutuhan-kebutuhan fisiologis mereka dan penyesuaian pada lingkungan yang bersifat fisik-geografis maupun pada
lingkungan sosialnya. Kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam masyarakat dipandu untuk meningkatkan jatidiri kebudayaan dengan cara penyesuaian masyarakat itu
terhadap tuntutan modern sekaligus juga mengekspressikan identitas yang unik dan khas diantara aneka ragam budaya.
Kriteria Penerapan Regional Kultur berpedoman pada keahlian Anthony Gall dalam mengkonservasi warisan budaya untuk diinterpretasikan kedalam desain
proyek. Kriteria tersebut antara lain: 1.
Pemetaan budaya adat
Universitas Sumatera Utara
2. Interpretasi situs warisan
3. Pengembangan warisan budaya dalam kemitraan dengan pariwisata
6.2 Pemetaan Budaya Adat Simalungun