Lampiran 5. Buku Panduan Pelaksanaan Forum Bipartit Lanjutan
45
BAB I FORUM BIPARTIT
1.1. Definisi Forum Bipartit
Berikut ini adalah berbagai definisi dari forum bipartit 1. Forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah antara perwakilan pekerja dan perwakilan
manajemen perusahaan untuk membahas dan membicarakan masalah-masalah hubungan industrial dan kondisi kerja pada umumnya.
2. Forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan industrial di satu perusahaan yang anggotanya terdiri dari manajemen dan serikat pekerja.
3. Forum untuk berdiskusi mengenai masalah-masalah yang mungkin meningkat menjadi konflik atau ketidaksepakatan yang serius.
1.2. Fungsi Forum Bipartit
Fungsi dari forum bipartit di perusahaan yaitu :
1. Sebagai forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah antara pengusaha dan pekerja yang
diwakili oleh serikat pekerja pada tingkat perusahaan.
2. Sebagai forum untuk membahas masalah hubungan industrial di perusahaan guna
meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan pekerja yang menjamin kelangsungan usaha dan menciptakan ketenangan kerja
3. Sebagai forum komunikasi antara pihak pekerja dengan pihak manajemen yang membahas
berbagai permasalahan di perusahaan dan tempat berbagai informasi.
1.3. Unsur-Unsur Forum Bipartit
Forum bipartit idealnya memiliki unsur-unsur sebagai berikut: 1. Koordinasi dan komunikasi antara serikat pekerja dan pekerja.
2. Adanya itikad baik untuk melaksanakan forum bipartit dan bersama-sama memajukan perusahaan dari kedua belah pihak.
3. Membangun kepercayaan antara pekerja kepada perserikatan pekerja dan forum bipartit. 4. Pihak manajemen menghormati hak-hak pekerja dan mendengar aspirasi mereka.
5. Komunikasi dua arah antara serikat pekerja dan manajemen berjalan baik. 6. Membangun rasa percaya dan keterbukaan antara manajemen dan pekerja.
7. Saling menghormati hak-hak berserikat dan berpendapat. 8. Deteksi dini permasalahan yang muncul dan pencegahan perselisihan secara efektif.
9. Pandangan yang sama dari manajemen dan pekerja mengenai forum bipartit. 10. Dukungan, rasa saling percaya dan saling menghormati antara pekerja dan manajemen.
11. Saling memberikan kepercayaan dan motivasi.
1.4. Peraturan dan Perundangan
Sejarah perundangan forum Bipartit dan peraturan pelaksanaannya yang menjadi dasar acuan sejak tahun 1986 adalah sebagai berikut:
1. UU No. 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan. 2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Lampiran 5. Buku Panduan Pelaksanaan Forum Bipartit Lanjutan
46 3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 32MEN2008 tentang Tata Cara
Pembentukan dan Susunan Keanggotaan Lembaga Kerjasama Bipartit. 4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 225MEN2003 tentang Tata Cara
Pembentukan dan Susunan Keanggotaan Lembaga Kerjasama Bipartit. 5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 328MEN1986.
Sementara untuk peraturan internal PT. TMMIN yaitu sebagai berikut: 1. Perjanjian Kerja Bersama 2009-2011 Pasal 5 poin 2 tentang Hubungan serta Komitmen Perusahaan
dan Serikat Pekerja 2. Petunjuk Pelaksanaan Forum Bipartit PT. TMMIN PT. TAM tahun 2008-2011.
Lampiran 5. Buku Panduan Pelaksanaan Forum Bipartit Lanjutan
47
BAB II BIPARTIT SEBAGAI SALAH SATU BAGIAN DARI KOMUNIKASI DI PT. TMMIN
Forum Bipartit di PT. TMMIN menjadi salah satu sarana pembinaan hubungan industrial yang sangat vital demi kelangsungan perusahaan melalui penyamaan pemahaman dan pelaksanaan peraturan atau
ketentuan-ketentuan yang berlaku di dalam Perusahaan.
2.1. Latar Belakang Forum Bipartit
Dalam perubahan bisnis yang cepat, perusahaan harus mampu memahami iklim bisnis yang ada, mengetahui proses bisnis yang kritis critical business process serta memastikan bahwa proses bisnis
yang kritis tersebut bisa berjalan dengan baik. Untuk bisa melaksanakan hal tersebut, maka perlu komunikasi yang baik.
Forum Komunikasi Bipartit pada awalnya dibentuk pada saat perusahaan melakukan suatu proses bisnis yang kritis, yaitu merger empat perusahaan dengan latar belakang yang sangat berbeda antara
satu dengan lainnya, menjadi satu perusahaan, yaitu PT. Toyota-Astra Motor. Kondisi pada saat itu cukup menantang, sebab dibutuhkan akselerasi yang cepat untuk memastikan bahwa kondisi pasca-
merger dapat berjalan dengan baik.
2.2. Perjalanan Forum Bipartit