Ulitisasi Produktivitas Waktu Kerja dan Produktivitas Pada Proses Perakitan Mobil Avanza

33

5.2.5 Ulitisasi

Setelah mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan, yaitu waktu standar dan pengukuran di lapang, dapat dihitung seberapa besar utilisasi waktu pada pekerjaan ini. Utilisasi merupakan tingkat pemanfaatan waktu yang tersedia untuk berproduksi. Teori utilisasi menunjukkan bahwa produksi tidak perlu dilakukan dalam kapasitas maksimum. Utilisasi menekankan bahwa seharusnya produksi dilakukan pada tingkat permintaan total. Membuat lebih banyak produk dibandingkan dengan permintaan total akan menimbulkan kelebihan produksi dan berakibat kelebihan inventori serta membebankan secara berlebihan pada pekerjaan yang lain. Untuk menghitung seberapa besar tingkat utilisasi, perlu diketahui waktu yang tersedia dalam pekerjaan ini. Hasil perhitungan menunjukkan tingkat utilisasi untuk pekerjaan persiapan Rear Axle Avanza berdasarkan waktu standar yang ada adalah 73,53. Sedangkan jika berdasarkan waktu baku, akan diperoleh nilai utilisasinya yaitu 87,29. Nilai utilisasi berdasarkan waktu baku jauh lebih baik dibandingkan dengan waktu standar. Ini menunjukkan dengan waktu baku sebagai standar baru akan lebih banyak waktu yang termanfaatkan atau sedikit yang terbuang. Peningkatan utilisasi ini didasari oleh perubahan waktu produksi yang tidak termanfaatkan, dari awalnya 131 detik menjadi 53 detik. Perhitungan secara rinci tersaji pada Lampiran 12.

5.2.6 Produktivitas

Tingkat produktivitas suatu perkerjaan dapat diketahui melalui perbandingan keluaran dengan masukan. Dalam perhitungan ini, yang menjadi keluaran adalah jumlah Rear Axle Avanza yang siap dipasangkan pada unit kendaraan dan masukannya adalah total waktu pengerjaan yang dibutuhkan. Dengan informasi jumlah produksi mobil Avanza pada bulan Juni 2010 sebanyak 2203 unit, dapat diketahui bahwa Rear Axle yang dihasilkan adalah 2203 unit karena seluruh kendaraan Avanza yang diproduksi menggunakan Rear Axle dari pekerjaan ini. Kemudian dapat dihitung waktu total yang dibutuhkan berdasarkan waktu standar yang digunakan yaitu 302,91 jam. Jika dihitung berdasarkan waktu baku, maka diperoleh total waktu kerja yang dibutuhkan adalah 255,18 jam. Dapat terlihat bahwa dengan penggunaan waktu baku sebagai standar baru akan menghemat waktu kerja hingga 47,73 jam dalam sebulan. Tingkat produktivitas berdasarkan waktu standar mencapai 7,27 unitjam. Sedangkan berdasarkan waktu baku, diperoleh tingkat produktivitasnya adalah 8,63 unitjam. Perhitungan produktivitas secara rinci tersaji pada Lampiran 12. Dengan tingkat produktivitas yang lebih tinggi, maka waktu baku yang diperoleh akan lebih baik untuk digunakan sebagai standar kerja yang baru untuk pekerjaan ini. Dengan informasi bahwa setiap harinya terdapat 2 shift pekerja di mana masing-masing memiliki waktu kerja efektif 7,5 jam dan dalam sebulan terdapat 22 hari kerja, maka dapat dihitung jumlah produk yang dapat dihasilkan pada tingkat produktivitas yang kita peroleh. Pada tingkat produktivitas sesuai waktu standar sebelumnya, yaitu 7,27 unitjam, dapat diproduksi kendaraan sebanyak 2.399 unit, sedangkan dengan tingkat produktivitas 8,63 unitjam akan dihasilkan 2848 unit dalam sebulan. Pada tingkat produktivitas lama maupun baru seharusnya dapat diproduksi kendaraan Avanza lebih banyak dibandingkan produksi aktual, tanpa melihat unit-unit pekerjaan lain yang terlibat. 34

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Program magang yang merupakan kerja sama antara pihak perusahaan dengan perguruan tinggi dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh pihak yang terlibat terutama mahasiswa terkait, yaitu penulis. Melalui program magang ini penulis memperoleh banyak pengalaman dalam dunia kerja yang dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta kemampuan dalam mengidentifikasi, menganalisa, merumuskan, serta menemukan alternatif penyelesaian masalah melalui latihan kerja dan aplikasi ilmu yang telah diperoleh. Forum bipartit menjadi salah satu kunci dalam mejaga hubungan yang harmonis antara pekerja dan pihak perusahaan. Penyusunan buku pedoman pelaksanaan forum bipartit diharapkan dapat meningkatkan persentase forum yang berjalan secara rutin sesuai jadwal yang ditetapkan, sehingga secara tidak langsung akan menciptakan kondisi kerja yang kondusif dan ideal bagi tenaga kerja yang berdampak pada peningkatan produktivitas. Melalui program magang ini, terutama dari pengerjaan Toyota Business Practices dengan topik forum bipartit sebagai proyek yang dikerjakan, mahasiswa memperoleh banyak pengalaman yang meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta kemampuan dalam mengidentifikasi, menganalisa, merumuskan, serta menemukan alternatif penyelesaian masalah. Mahasiswa juga mendapatkan pengalaman dunia kerja yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Dalam pengkajian waktu kerja yang dilakukan pada pekerjaan persiapan Rear Axle Avanza pada Line Trimming 0, Assembly Production Department di pabrik Karawang, diketahui bahwa terdapat 15 kegiatan yang waktu penyelesaiannya lebih lama dibandingkan dengan waktu standar dengan total waktu mencapai 71 detik. Di samping hal tersebut, terdapat 22 kegiatan yang waktu penyelesaiannya lebih singkat dari waktu standar dengan total waktu 202 detik. Tingkat utilisasi waktu standar ini adalah 73,53 dan produktivitasnya 7,27 unitjam. Setelah dilakukan perhitungan waktu baku untuk pekerjaan persiapan Rear Axle Avanza, diperoleh tingkat utilisasi 87,29 dan produktivitasnya 8,63 unit jam. Kegiatan yang waktu penyelesaiannya lebih singkat dibandingkan dengan waktu baku berjumlah 31 kegiatan dengan total waktu 53 detik. Selain itu, tidak terdapat kegiatan dengan waktu penyelesaiannya lebih lama dibandingkan dengan waktu baku yang digunakan sebagai perbaikan waktu standar. Kegiatan-kegiatan yang perlu mendapatkan perhatian khusus sehubungan dengan perubahan waktu standar berdasarkan perhitungan waktu baku adalah pemasangan Tube Brake nomor 5 dan 6, seting upper dan lower arm LH, serta seting upper arm RH pada Rear Axle. Kegiatan-kegiatan tersebut mengalami pengurangan waktu kerja baru yang cukup besar dibandingkan waktu standar sebelumnya, yaitu mulai 13 detik hingga 41 detik. Perhatian khusus tersebut berupa pengawasan secara rutin dari supervisor atau atasan dari operator.

6.2 Saran

Pengkajian waktu kerja dan produktivitas suatu pekerjaan harus dilakukan secara rutin oleh pihak perusahaan. Salah satu tujuannya adalah memantau apakah waktu kerja standar yang ditetapkan masih dapat digunakan atau perlu penyesuaian. Selain itu, operator harus dibekali dengan keahlian dan kecakapan yang cukup dalam menyelesaikan pekerjaannya. Pelatihan-pelatihan secara rutin perlu diberikan pada operator agar keahlian dalam bidang pekerjaan meningkat. Hal ini sangat penting mengingat PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia merupakan perusahaan otomotif terbesar di Indonesia yang memiliki target produksi yang tinggi yaitu 150.000 unit kendaraan per tahun.