15 berkaitan. Pengamatan atas perubahan-perubahan dari gambaran data yang diperoleh sering nilai
diagnostik yang menunjuk pada kemacetan dan rintangan dalam meningkatkan penampilan perusahaan.
3.2.3 Metode-Metode Pokok Pengukuran Produktivitas
Suatu perusahaan perlu mengetahui pada level produktivitas mana perusahaan itu beroperasi, agar dapat membandingkannya dengan produktivitas standar yang telah ditetapkan manajemen,
mengukur tingkat perbaikan produktivitas dari waktu ke waktu dan membandingkan dengan produktivitas industri sejenis yang menghasilkan produk serupa. Hal ini menjadi penting agar
perusahaan itu dapat peningkatkan daya saing dari produk yang dihasilkannya. Sepintas pengukuran produktivitas terlihat sederhana. Produktivitas adalah rasio antara apa
yang dimasukkan ke dalam proses produksi input dengan apa yang dihasilkan output. Tetapi input dan output dari proses yang bahkan paling sederhana pun banyak jenisnya Crocker et al., 2007.
Secara umum pengukuran produktivitas berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda:
a. Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan, namun hanya
mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya. b. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit perorangan tugas, seksi, proses dengan lainnya.
Pengukuran seperti itu menunjukkan pencapaian relatif. c. Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang terbaik sebagai
memusatkan perhatian pada sasarantujuan. Utilisasi merupakan suatu ukuran yang penting dalam menentukan produktivitas. Nilai
utilisasi yang rendah menunjukkan adanya pengelolaan yang kurang baik dalam penyesuaian antara sumber daya yang ada dengan kesibukan dari tenaga kerja Schonberger, 1985. Utilisasi akan
meningkat jika tenaga kerja yang ada tetap dalam kondisi sibuk dengan pekerjaannya dan bahanbahan serta peralatan tersedia dengan lengkap. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
akan berkurang seiring dengan meningkatnya utilisasi. Utilisasi adalah perbandingan antara time working dan available time to work.
Working time adalah waktu yang digunakan untuk bekerja. Jadi tidak termasuk istirahat siang dan rest and delay. Working time merupakan selisih antara available time to work dengan rest and
delay. Rest and delay merupakan waktu tidak efektif dari para pekerja, misalnya waktu untuk beristirahat, merokok, minum dan berpindahnya pekerja dari pekerjaan satu ke pekerjaan yang
lain.Sedangkan available time to work adalah waktu yang dimiliki untuk menyelesaikan pekerjaan. Utilisasi merupakan persentase dari waktu tersedia dalam sebuah pusat kerja yang sedang
berproduksi. Dalam hal ini, idle time harus dilaporkan guna mengidentifikasi dan memperbaiki masalah-masalah yang muncul. Utilisasi pada umumnya menekankan bahwa semua pusat kerja tidak
perlu berproduksi pada tingkat waktu 100, tetapi seharusnya berproduksi pada tingkat permintaan total. Membuat lebih banyak produk dibandingkan dengan permintaan total akan menimbulkan
kelebihan produksi yang berakibat kelebihan inventori dan membebankan secara berlebihan pada pekerjaan yang lain. Waktu yang diperlukan untuk preventive maintenance, pelatihan karyawan, dan
aktivitas perbaikan lainnya, merupakan suatu investasi bagi sistem industri manufaktur moderen, meskipun untuk itu akan membuat seolah-olah tingkat utilisasi sumber daya menjadi kurang baik.
Utilisasi dapat ditentukan untuk mesin, tenaga kerja atau keduanya, tergantung pada mana yang lebih cocok untuk situasi dan kondisi aktual di perusahaan. Angka utilisasi tidak dapat melebihi 1,0
100.
16
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan magang ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juli 2010 yang bertempat di Head Office PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang beralamat di jln. Yos Sudarso Sunter II,
Jakarta. Sedangkan untuk kajian khusus, dilaksanakan di Assy Shop Karawang Plant PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Karawang International Industrial City KIIC, Teluk Jambe,
Karawang, Jawa Barat.
4.2 Pembimbing
Pelaksanaan Magang ini dibimbing oleh : a. Dr. Ir. Emmy Darmawati, M.Si., staf pengajar Departemen Teknik Pertanian Fakultas
Teknologi Pertanian IPB sebagai dosen pembimbing akademik. b. Subchan Gatot, S.Kom, Industrial Relation Department Head sebagai pembimbing di
perusahaan yang ditentukan oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia.
4.3 Metodologi
Sasaran dan Alat Penelitian
Sasaran atau objek penelitian adalah kegiatan proses perakitan mobil Avanza Triming 0, Assy Shop, Karawang Plant, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Pengambilan data difokuskan
pada job 2, yaitu prepare Rear Axle Avanza. Alat yang digunakan adalah stopwatch untuk pengukur waktu, alat tulis, alat hitung dan kamera sebagai alat perekam video.
Pengumpulan Data
Data yang digunakan pada penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan pengamatan dan pencatatan langsung aktivitas dalam proses perakitan meliputi
diskripsi aktivitas dan waktu yang dibutuhkan oleh setiap kegiatan. Wawancara dengan pihak terkait dilakukan untuk melengkapi data primer. Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan perusahaan
yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Data yang diperlukan adalah:
a. Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dihitung mulai dari waktu persiapan alat untuk memulai kerja, waktu kerja utama, waktu istirahat, waktu perbaikan alat, dll
b. Kapasitas produksi. c. Jumlah tenaga kerja.
d. Standar waktu yang ditetapkan oleh perusahaan
Pengolahan dan Analisa Data
Data diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Data hasil pengamatan aktivitas diolah secara kualitatif dalam bentuk diskriptif aktivitas kegiatan selanjutnya dianalisa untuk menghasilkan
jaringan kerja. Data hasil pencatatan waktu aktivitas diolah secara kuantitatif dengan metode Project Evaluation and Review Technique PERT untuk menghasilkan waktu penyelesaian seluruh aktivitas
dari objek yang diteliti. Adapun tahapan dalam analisa waktu dengan PERT adalah
a. Mendefinisikan proyek dan semua aktivitas atau tugas dalam rangkaian kerja. b. Mendefinisikan menetapkan urutan aktivitas.