semester atau ketika akan ada kejuaraan baik kejuaraan tingkat kecamatan maupun POPDA. Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi guru penjasorkes untuk
membina siswa di bidang olahraga tanpa terhambat biaya dan berkelanjutan sehingga dapat mengahsilkan prestasi maksimal.
4.5.4 Hasil Pengisian Koesioner dengan Kapala Sekolah SD Negeri
Sekolah sebagai tempat dimana siswa didik menjadi tempat yang sangat tepat untuk membina potensi siswa usia dini di Kecamatan Baturetno Kabupaten wonogiri
terutama potensi dalam bidang olahraga. Dari hasil wawancara dengan beberapa kepala sekolah SD di wilayah Kecamatan Baturetno penulis memperoleh beberapa
informasi yang erat kaitannya dengan proses pembinaan potensi usia dini. Sekolah juga menuntut siswanya untuk berprestasi dalam bidang olahraga selain prestasi
akademik. Diadakan kegiatan ekstrakurikuler cabang olahraga guna menampung potensi siswa. Siswa diberi keleluasaan untuk memilih cabang mana yang akan
diikuti. Namun sarana dan prasaran yang diberikan hanya terbatas karen sekolah dasar di wilayah Kecamatan Baturetno tahun ini sudah memakai dana BOS yang
jumlanya terbatas sehingga sekolah harus membuat skala prioritas kebutuhan yang akan dipenuhi.
4.5.5 Hasil Wawancara dengan KONI dan DISPORA
KONI sebagai induk olahraga di Kabupaten Wonogiri juga berperan dalam mendukung terlaksananya pembinaan potensi olahraga usia dini di Kecamatan
Baturetno dan Kecamatan-kecamatan lain di wilayah Kabupaten Wonogiri. Namun dukungan ini sifatnya tidak menyeluruh tetapi hanya kepada siswa atau atlit yang
104
akan mewakili Kabupaten Wonogiri saja. Usaha guna memjukan system pembinaan usia dini juga ditempuh KONI kabupaten dengan mengirim Pembina ekstra dan guru
penjas untuk mengikuti pelatiha atau workshop guna meningkatkan kemampuan dan profesionalitas.
Sebagai bahan evaluasi dan tolok ukur dari apa yang telah dilakukan, KONI Kabupaten Wonogiri juga melakuklan monev dan supervise ke daerah tetapi tidak
khusus dalam hal pembinaan olahraga usia dini melainkan pembinaan olahraga secara umum. Semua hal diatas merupaka wujud dukungan KONI Kabupaten Wonogiri
dalam membina potensi-potensi olahraga usia dini yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Wonogiri.
4.6
Kelemahan Penelitian
Kelemahan dalam penelitian ini antara lain adalah keterbatasan kemampuan pengamatan peneliti terhadap gerakan siswa saat pelaksanaan tes IOWA-Brance test
for Motor Educability. Standar keberhasilan yang digunakan bersifat relatif sehingga hasil tes kurang sesuia dengan harapan. Kelemahan berikutnya adalah kurangnya
penguasaan peneliti terhadap wilayah yang di digunakan sebagai objek penelitian. Namun dengan adanya kelemahan-kelemahan tersebut tidak mengurangi keaslian
penelitian yang telah peneliti lakukan.
105
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN