dilaksanakan tahapan ke piramida lebih tinggi yaitu tahap pembinaan spesialisasi cabang olahraga. Dan menuju piramid tertinggi adalah pemantapan juara. Dapat pula
dilihat gambar jalur mekanisme Talent Scouting pada lampiran tiga.
2.4 Motor Educability
Motor educability adalah kemampuan seorang untuk dapat menguasai gerakan-gerakan baru new motor skill . Dalam proses latihan pengelompokan atlet
ke dalam kelompok-kelompok yang homogeny sangat perlu dilakukan, hal ini berkaitan dengan prinsip individualisasi. Setiap atlet mempunyai kemampuan yang
berbeda dalam penguasaan gerak, sehingga dengan dilakukan pengelompokan dapat memudahkan pelatih dalam memberikan atau menentukan metode serta cara
penyampaian teknik atau gerakannya. Karen dengan pengusaan teknik dasar yang baik, akan menunjang terhadap keterampilan seorang dalam pencapaian prestasi.
Salah satu parameter dalam dunia olahraga yang sudah sangat dikenal untuk melihat kemampuan anak dalam gerak atau keterampilan adalah motor educability.
Donal K 1983:150 menjelaskan bahwa “The ease with which a person learns new skill is refered to as motor educability”. Selanjutnya Nurhasan 2007:142
menjelaskan bahwa “Motor Educability adalah sebagai kemampuan seseorang untuk mempelajari gerakan yang baru new motor skill.
Dari semua pendapat di atas bias ditarik kesimpulan bahwa motor educability adalah cepat atau lambatnya kemampuan seseorang dalam mempelajari dan
menguasai gerak baru, semakin anak menunjukan kemudahan ketika dia mempelajari
34
suatu gerak baru, maka hal tersebut menunjukan semakin tinggi derajat motor educability yang dimiliki oleh anak tersebut. Dengan demikian motor educability
mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran gerak, terutama ketika anak diperkenalkan pada keterampilan yang belum dikenal atau masih baru.
David K. Brace merupukan peneliti pertama yang menyatakan hasil penelitiannya tentang motor educability pada tahun 1927. Hasil penelitian ini ternyata
belum bias memuaskan kerena dalam perkembangannya tingkat reliabilitasnya masih rendah, karena tidak memliki norma yang tegas antara masing-masing kelompok,
baik menurut umur dan jenis kelamin. Rendahnya tingkat reliabilitas tes motor educability yang disusun oleh David
K. Brace maka terbentuklah IOWA BRACE TEST
2.5 Pemanduan