Kemampuan fisik, maupun teknik telah terbentuk, demikian pula keterampilan taktik, sehingga dapat digunakan dipakai sebagai titik tolak pengembangan,
serta peningkatan prestasi selanjutnya. Pada tahap ini, atlet dispesialisasikan pada salah satu cabang olahraga yang paling cocok sesuai bagiannnya.
3 Tahap latihan pemantapan, lamanya kurang lebih 2 s.d 3 tahun
Profil yang telah diperolah pada tahap pembentukan, lebih ditingkatkan pembinaannya, serta disempurnakan sampai ke batas optimal maksimal. Tahap
pemantapan ini merupakan usaha pengembangan potensi atlet semaksimal mungkin, sehingga telah dapat mendekati atau bahkan mencapai puncak
potensinya. Sasaran tahapan-tahapan pembinaan adalah agar atlet dapat mencapai pretasi
puncak, dimana pada umumnya disebut GOLDEN AGE usia emas. Tahapan ini didukung oleh program latihan yang baik, dimana perkembangannya dievaluasi
secara periodik.
2.7.2 Pembinaan Olahraga di Sekolah
Sekolah merupakan dasar pembinaan dan pengembangan olaharaga, baik pelajar maupun masyarakat pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dari pembinaan
dan pengembangan olahraga nasional. Pembinaan lewat pembinaan olahraga Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP, sekolah Menengah Atas SMA, dan
Perguruan Tinggi, adalah upaya terobosan untuk meningkatkan akselerasi dan mengajar ketingian pembinaan dan pembibitan olahraga prestasi. Pada prinsipnya,
pengembangan olahraga di masyarakat termasuk sekolah berpijak pada tiga
44
orintasi,yaitu olahraga sebagai rekreasi,olahraga sebagai kesehatan dan olahraga sebagai prestasi.Pembinaan prestasi olahraga melalui kegiatan di sekolah di gunakan
sebagai pembinaan olahraga prestasi. Tujuan dari pembinaan olahraga prestasi ini untuk menjaring siswa-siswi yang kompeten sejak dini,sehingga dapat di lakukan
pembinaan lebih awal dan dapat di lakukan secara berjenjang Debdikbud,1976 : 3
2.7.2.1 Intrakurikuler
Program intrakurikuler adalah mata pelajaran wajib di sekolah yang tujuan utamanya meningkatkan kesegaran jasmani, lebih menekankan pada pengenalan dan
kemampuan gerak dasar dan keterampilan dasar cabang-cabang olahraga.
2.7.2.2 Ekstrakurikuler
Program ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan olahraga yang dilakukan diluar jam pelajaran sekolah dengan tujuan untuk lebih mengembangkan keterampilan pada
satu cabang olahraga dengan pilihannya bakat dan kesenangannya. Program ini merupakan kelanjutan dari program intrakulikuler, dengna demikian pengembangan
program ekstrakulikuler harus berdasarkan pada cabang olahraga yang telah diajarkan di sekolah dasar yaitu :
1. Gerak dasar atletik,
2. Nomor-nomor atletik tertentu.
3. Senam dasar senam ketangkasan, senam irama,
4. Permainan kecil, dengan alat atau tanpa alat,
5. Permaianan bola besar meliputi sepak bola, bola tangan, bola basket, bola
voli mini.
45
Maksud dan tujuan pembinaan dan pengembangan olahraga usia dini meliputi program ekstrakurikuler di sekolah adalah sebagai buku pegangan bagi para guru dan
pembina olahraga di sekolah untuk melaksanakan program ekstrakulikuler sebagai upaya pemanduan bakat dan pembibitan para siswa Direktorat TK dan SD, 2001 :
57-59 Namun dalam pelaksanaannya, sekolah dihadapkan pada berbagai
permasalahan menyengkut pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler ini. Masalah tersebut antara lain adalah :
1 Kurang atau tidak adanya guru pendidikan jasmani dan kesehatan yang mampu
menangani cabang olahraga tertentu. 2
Kurang atau tidak adanya sarana dan prasarana untuk cabang olahraga yang ingin dikembangkan.
3 Tidak adanya anggaran untuk membiayai honor guru pelatih, sewa lapangan
gedung dan pembelian alat, perlengkapan olahraga. 4
Program intrakurikuler dan ekstarkurikuler tidak merupakan satu kesatuan program, tetapi berdiri sendiri-sendiri karena statusnya yang belum jelas.
5 Kurangnya perhatian dari pimpinan sekolah dan guru pendidikan jasmani
kesehatan dan penilik olahraga terhadap pembinaan atlet yang berbakat atau berprestasi.
6 Belum terprogramnya dengan baik kegiatan latihan, pertandingan dan kompetisi
secara teratur, berjenjang dan berkesinambungan.
46
7 Belum melibatkan orang tua siswa dalam melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler. 8
Belum merupakan satu kesatuan sistem pembinaan. 9
Belum adanya penatara pelatihan bagi Guru Dasar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di Sekolah Dasar.
2.8 Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia