Keadaan Geografis Topografi Sumber Daya Alam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Wilayah Penelitian

4.1.1 Keadaan Geografis

Kabupaten Wonogiri, dengan luas wilayah 182.236,02 Ha secara geografis terletak pada garis lintang 7 0 32 sampai 8 0 15 dan garis bujur 110 0 41 sampai 111 0 18 dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara : berbatas dengan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar Sebelah Timur : berbatas dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Sebelah Selatan : berbatas dengan Kabupaten Pacitan Jawa Timir dan Samudra Indonesia. Sebelah Barat : berbatas dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Klaten. Secara umum daerah ini beriklim tropis, mempunyai 2 musim yaitu penghujan dan kemarau dengan temperatur rata-rata 24 ° C hingga 32 ° C. 66

4.1.2 Topografi

Dengan topografi daerah yang tidak rata, perbedaan antara satu kawasan dengan kawasan lain membuat kondisi sumber daya alam juga saling berbeda. Di Wonogiri hampir sebagian besar tanahnya tidak terlalu subur untuk pertanian, berbatuan dan kering membuat penduduknya lebih banyak merantauboro. Kabupaten Wonogiri mempunyai Waduk buatan yaitu Gajah Mungkur yang selain menjadi sumber mata pencaharian petani nelayan dan sumber irigasi persawahan juga merupakan aset wisata yang telah banyak dikunjungi oleh para wisatawan domestik. Disamping itu Kabupaten Wonogiri juga mempunyai 2 dua pantai yaitu Pantai Sembukan dan Pantai Nampu yang mempunyai pasir putih yang sangat tebal dan cocok untuk berwisata.

4.1.3 Sumber Daya Alam

1 Komposisi Penggunaan Lahan Komposisi penggunaan lahan adalah sebagai berikut : Sawah seluas 32.701 Ha 17,94, tegal seluas 65.381 Ha 35,88, Bangunan pekarangan seluas 38.199 Ha 20,96 , Hutan Negara seluas 13.942 Ha 7,65, Hutan Rakyat 9278 Ha 5,09 dan Lain-lain seluas 22.735 Ha 12,48 . 2 Jenis Tanah Ada jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Wonogiri, yaitu Aluvia, Litosol, Regosol, Andesol, Grumusol, Mediterian, dan Latosal. 67 3 Bahan Galian Tambang Variasi dan potensi bahan galian mineral golongan B dan bahan galian Golongan C yang bermanfaat untuk pembangunan dipengaruhi oleh Struktur antara lain : sirtu, andesit, batu gamping, trass, padas, tanah liat, kalsit, batu ½ permata dan emas. Formasi geologis. Potensi bahan galian tambang di Kabupaten Wonogiri. Sumber Data Wonogiri Dalam Angka Tahun 2006 4.1.4 Sejarah Sejarah berdirinya Kabupaten Wonogiri dimulai dari embrio kerajaan kecil di bumi Nglaroh Desa Pule Kecamatan Selogiri. Di daerah inilah dimulainya penyusunan bentuk organisasi pemerintahan yang masih sangat terbatas dan sangat sederhana, dan dikemudian hari menjadi simbol semangat pemersatu perjuangan rakyat. Inisiatif untuk menjadikan Wonogiri Nglaroh sebagai basis perjuangan Raden Mas Said, adalah dari rakyat Wonogiri sendiri Wiradiwangsa yang kemudian didukung oleh penduduk Wonogiri pada saat itu. Mulai saat itulah Nglaroh Wonogiri menjadi daerah yang sangat penting, yang melahirkan peristiwa-peristiwa bersejarah di kemudian hari. Tepatnya pada hari Rabu Kliwon tanggal 3 Rabiul awal Mulud Tahun Jumakir, Windu Senggoro: Angrasa retu ngoyang jagad atau 1666, dan apabila mengikuti perhitungan masehi maka menjadi hari Rabu Kliwon tanggal 19 Mei 1741 Kahutaman Sumbering Giri Linuwih, Ngalaroh telah menjadi kerajaan kecil yang dikuatkan dengan dibentuknya kepala punggawa dan patih sebagai perlengkapan institusi pemerintah suatu kerajaan walaupun masih sangat sederhana. Masyarakat Wonogiri dengan pimpinan 68 Raden Mas Said selama penjajajahan Belanda telah pula menunjukkan reaksinya menentang kolonial. Jerih payah pengeran Samber Nyawa Raden Mas Said ini berakhir dengan hasil sukses terbukti beliau dapat menjadi Adipati di Mangkunegaran dan Bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya KGPAA Mangkunegoro I. Peristiwa tersebut diteladani hingga sekarang karena berkat sikap dan sifat kahutaman keberanian dan keluhuran budi perjuangan pemimpin, pemuka masyarakat yang selalu didukung semangat kerja sama seluruh rakyat di Wilayah Kabupaten Wonogiri.

4.1.5 Pemerintahan