Hasil Tes Hasil Pengisian Koesioner dengan Tokoh Masyarakat

didiknya untuk mencapai prestasi tertinggi. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler maupun kegiatan lain yang tujuan utamanya adalah melakukan pembinaan. Guna mewujudkan hal ini Disdikpora melalui KONI juga sering mengadakan pelatihan, workshop maupun kegiatan-kegiatan lain untuk menambah bekal ilmu bagi para guru penjasorkes dan pembina ekstra di sekolah.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Hasil Tes

IOWA-Brance Test for Motor Educability Hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan pengelompokkan tes baik tes untuk siswa putra maupun tes untuk siswa putri sekolah dasar di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri menunjukkan bahwa siswa-siswa tersebut masuk dalam kategori sangat baik. Dari keseluruhan siswa yang mengikuti tes sebanyak 103 siswa, 53 diantaranya atau 51,45 berhasil masuk dalam kategori sangat baik. Sedangkan 49 siswa atau 47,58 masuk dalam kategori baik. Hanya 1 siswa atau 0,97 yang masuk dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa siswa di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri memliki potensi besar dalam bidang olahraga. Hal ini merupakan aset berharga bagi Pemerintah Kabupaten Wonogiri khususnya dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada umumnya.

4.5.2 Hasil Pengisian Koesioner dengan Tokoh Masyarakat

Lingkungan tempat tinggal merupakan cikal bakal munculnya potensi alami seorang anak. Lingkungan sangat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang seorang anak. Dengan adanya peran serta orang tua, diharapkan potensi dalam diri 101 anak dapat disalurkan dengan benar termasuk didalamnya potensi anak dalam bidang olahraga. Dari hasil pengisian koesioner dan wawancara dengan tokoh masyarakat yang terdiri dari wali murid dan tokoh masyarakat yang peduli terhadap olahraga di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri, peneliti mendapatkan gambaran mengenai peran serta masyarakat dalam pengembangan olahraga terutama pembinaan usia dini di wilayah Kecamatan Baturetno. Pembinaan usia dini kurang diperhatihan di masyarakat, rata-rata yang ikut berpatisipasi dalam kegiatan olahraga di lingkungan masyarakat adalah anak-anak remaja usia 17 tahun ke atas. Anak-anak dengan usia kurang dari 17 tahun justru kurang mendapat perhatian. Padahal seharusnya justru anak-anak usia dini inilah yang harus lebih serius dibina agar mereka dapat kesempatan untuk mengembangkan potensi olahraga dalam dirinya. Tetapi pada kenyataannya masyarakat lebih memilih jalur instan untuk dapat mencapai suatu prestasi olahraga. Sebenarnya dilihat dari saran prasarana yang ada di wilayah Kecamatan Baturetno ini sangat mendukung untuk pembinaan usia dini. Hampir di setiap desa terdapat lapangan sepak bola dengan kondisi yang baik. Banyak klub-klub sepak bola yang dapat menjadi tempat membina potensi-potensi yang sebenarnya sangat baik ini. Namun masalah pokok yang muncul adalah anggapan masyarakat yang lebih mementingkan prestasi instan guna mencari nama baik dari pada membina potensi usia dini yang nantinya bisa menjadi aset kebanggaan daerah. 102

4.5.3 Hasil Pengisian Koesioner dengan Guru Penjasorkes