394
Tabel 1: Sifat-sifat fisis nitrogen
Molecular Formula : N
2
Molecular Weight : 28.01
Boiling Point  1 atm : -320.5°F -195.8°C, 77
o
K Freezing Point  1 atm
: -346.0°F -210.0°C, 63
o
K Critical Temperature
: -232.5°F -146.9°C Critical Pressure
: 492.3 psia 33.5 atm Density, Liquid  BP, 1 atm
: 50.45 lbscf Density, Gas  68°F 20°C, 1 atm
: 0.0725 lbscf SG, Gas air=1  68°F 20°C, 1 atm
: 0.967 SG, Liquid water=1  68°F 20°C, 1 atm
: 0.808 Specific Volume  68°F 20°C, 1 atm
: 13.80 scflb Latent Heat of Vaporization
: 2399 BTUlb mole Expansion Ratio, Liquid to Gas, BP to 68°F 20°C
: 1 to 694
395
Tabel 2: Sifat-sifat fisis oksigen
Molecular Formula : O
2
Molecular Weight : 31.999
Boiling Point  1 atm : -297.4°F -183.0°C, 90
o
K Freezing Point  1 atm
: -361.9°F -218.8°C, 54
o
K Critical Temperature
: -181.8°F -118.4°C Critical Pressure
: 729.1 psia 49.6 atm Density, Liquid  BP, 1 atm
: 71.23 lbscf Density, Gas  68°F 20°C, 1 atm
: 0.0831 lbscf SG, Gas air=1  68°F 20°C, 1 atm
: 1.11 SG, Liquid water=1  68°F 20°C, 1 atm
: 1.14 Specific Volume  68°F 20°C, 1 atm
: 12.08 scflb Latent Heat of Vaporization
: 2934 BTUlb mole Expansion Ratio, Liquid to Gas, BP to 68°F 20°C
: 1 to 860 Solubility in Water  77°F 25°C, 1 atm
: 3.16 by volume
396
2.2. Sifat-sifat termodinamis
Panas juga merupakan salah satu bentuk energi, dan perubahan bentuk akibat panas akan  sama  dengan  yang  diakibatkan  oleh  kerja.  Karena  dalam  termodinamika  sulit
untuk  memperoleh  nilai  absolut  energi,  maka  sering  dinyatakan  sebagai  perbedaan keadaan awal dan akhir sistem. Besarnya panas yang terkandung di dalam suatu zat
sangat  tergantung  pada  kondisi  suhu  dan  tekanan  dimana  ia  berada.  Panas  yang terkandung  untuk  setiap  satuan  masa  zat  pada  kondisi  tertentu  dinyatakan  sebagai
enthalpy,  sedangkan  besarnya  enthalphy  untuk  setiap  perubahan  suhu  dinyatakan sebagai  entropi.  Seperti  yang  terlihat  dalam  gambar  1  sd  2  masing-masing
menunjukkan  hubungan  antara  suhu  dan  entropy  serta  besaran-besaran  lain  untuk nitrogen  dan  oksigen.  Sedangkan  gambar  3  menunjukkan  hubungan  antara
konsentrasi dan enthalpy campuran nitrogen-oksigen. Dengan mengetahui perubahan enthalpu ataupun entropy dapat digunakan untuk menentukan besarnya bentuk energi
lain di dalam proses penangan nitrognen maupun oksigen.
397
Gambar 1: Diagram Suhu-Entropy T-S Nitrogen
Perubahan enthalpy maupun entropy juga dapat akibatkan oleh adanya perubahan fase bentuk  padat  ke  cair,  cair  ke  gas,  dan  sebaliknya  meskipun  tanpa  mengalami
perubahan suhu. Perubahan panas sepertri ini dikenal sebagai panas laten peleburan, penguapan, pengembunan, atau pembekuan.
398
Gambar 2: Diagram Suhu-Entropy T-S Oksigen
Melalui condenser, gas nitrogen ataupun oksigen dapat diembunkan pada suhu tetap maupun  tekanan  tetap,  demikian  juga  pada  proses  penguapannya.  Besarnya
399 perubahan enthalpy maupun entropy dari keadaan awal ke keadaan akhir proses dapat
ditentukan dengan menggunakan gambar 1 sd 3.
Beberapa  proses  termodinamika  yang  dialami  dalam  penangan  maupun  penggunaan gas seperti nitrogen dan oksigen kemungkinannya adalah  proses kompresi, ekspansi,
condensasi, atau evaporasi. Di dalam proses-proses tersebut  ada kalanya salah satu kondisi dipertahankan, misalnya suhu konstan, tekanan konstan, entropy konstan, atau
enthalpy konstan.
Gambar 3: Diagram Consentrasi-Enthalpy C-H Campuran Oksigen-Nitrogen
3. FAKTOR KOMPRESIBILITAS
Mudah tidaknya suatu fluida dialirkan sangat tergantung pada viskositas dan densitas, namun di dalam menentukan seberapa besar laju alir gas tidak seperti halnya fluida cair
yang  secara  fisik  volumenya  tidak  dipengaruhi  oleh  suhu  dan  tekanan.  Gas  adalah fluida  kompresibel,  artinya  kondisi  suhu  dan  tekanannya  mempengaruhi  besarnya
volume.  Untuk  menentukan  besarnya  volume  yang  sebenarnya  harus
400 mempertimbangkan  faktor  kompresibilitas  yaitu  faktor  pengali  untuk  mengoreksi
volume gas.
Besarnya  faktor  kompresibilitas  sangat  tergantung  pada  kondisi  kritis  dan  kondisi sebenarnya,  dalam hal ini suhu dan tekanan.  Untuk gas tertentu seperti nitrogen dan
oksigen  yang  telah  diketahui  kondisi  kritisnya,  maka  berdasarkan  kondisi  suhu  dan tekanan yang sebenarnya kondisi operasi faktor kompresibilitasnya dapat ditentukan
secara mudah dengan menggunakan tabel 3 dan 4.
Tabel 3: Faktor Kompresibilitas Nitrogen
Tabel 4: Faktor Kompresibilitas Oksigen
401
4. PENGGUNAAN NITROGEN
Nitrogen  mempunyai  kegunaan  yang  sangat  luas  di  dalam  pemakaiannya  secara komersial maupun teknis. Sebagai gas ia banyak digunakan untuk keperluan-keperluan
seperti berikut:
a. Pengadukan larutan pencuci film berwarna pada photo graphic processing b. Reaktan atau bahan baku dalam pembuatan pupuk
c. Penyelimutan liquida yang peka terhadap oksigen d. Sebagai carrier media pemadam kebakaran
e. Penekan ban pesawat terbang f.  Sebagai bahan dasar untuk industri kimia
g. Untuk pengusiran gas purging h. Dsb.
Sebagai cairan ia banyak digunakan untuk keperluan-keperluan seperti berikut: a. Refrigerant
b. Pendinginan peralatan elektronik c. Penyerbukan plastik plastic pulverizing
d. Penyerbukan bahan makanan e. Pengawetan bahan makanan
f.  Penstabilan dan pengerasan metal g. Dsb.
402 Dewasa ini penggunaan nitrogen secara besar-besaran banyak dijumpai dalam industri
pupuk  dan  industri  gas.  Penggunaan  lainnya  yang  cukup  populer  adalah  sebagai refrigerant  untuk  pencairan  gas alam.  Seperti  yang  terlihat  dalam gambar  4  dan  5
menunjukkan  skema  proses  pencairan  gas  dan  proses  pemurnian  gas  dengan menggunakan nitrogen.
Dalam  gambar  4  menunjukkan  salah  satu  proses  pencairan  gas  alam  dengan menggunakan  nitrogen  sebagai  bahan  refrigerant.  Nitrogen  yang  ditekan  oleh
kompresor  sebagian  besar  akan  mencair  dan  setelah  dilewatkan  melalui  intercooler diharapkan  nitrogen  akan  mencair  sempurna.  Dari  intercooler,  nitrogen  disirkulasikan
kembali  dan  selanjutnya  dengan  bantuan  expander  nitrogen  diekspansikan  dan berubah  fasenya  menjadi  uap.  Selama  penguapannya  ia  membutuhkan  panas,  dan
panas  diambil  dari  gas  alam  metane  setelah  dilewatkan  melalui  exchanger  B.  Gas alam  yang  kehilangan  sebagian  besar  panasnya  akan  turun  suhunya  dan  mencair,
yang selanjutnya ditampung di dalam K.O. drum. Dengan demikian gas alam cair siap untuk disimpan di dalam tangki penimbunan atau dikapalkan langsung.
Sebagian gas alam cair yang tertampung di dalam knock out drum dikembalikan melalui expander valve untuk membantu pendinginan awal.