Analisis PDRB Kabupaten Karawang dan PDRB Jawa Barat

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis PDRB Kabupaten Karawang dan PDRB Jawa Barat

Pada kurun waktu 1993-2005 kondisi perekonomian Kabupaten Karawang mengalami kenaikan dan penurunan pertumbuhan, akibat terjadinya beberapa fenomena ekonomi di Kabupaten Karawang. Dalam kurun waktu tersebut, seluruh sektor-sektor ekonomi Kabupaten Karawang memiliki pertumbuhan yang positif dengan laju pertumbuhan sebesar 74,69 persen. Sektor yang memiliki pertumbuhan terkecil adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yaitu sebesar 12,03 persen. Hal ini disebabkan rendahnya kepercayaan masyarakat kepada perbankan untuk menyimpan uangnya dan tingginya tingkat bunga menyebabkan para kreditor enggan untuk meminjam uang pada perbankan maupun jasa keuangan lainnya yang ada di Kabupaten Karawang. Laju pertumbuhan terkecil kedua adalah sektor pertanian dengan pertumbuhan sebesar 15,19 persen. Rendahnya tingkat pertumbuhan sektor pertanian lebih disebabkan banyaknya lahan pertanian yang produktif berubah fungsi menjadi pemukiman atau kawasan industri di Kabupaten Karawang. Sedangkan sektor yang memiliki laju pertumbuhan terbesar adalah sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar 1179,94 persen dengan kontribusi sebesar Rp 9.120 juta pada tahun 1993 dan meningkat menjadi Rp 116.731,3 juta. Meskipun kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Karawang bukan yang terbesar tetapi sektor ini memiliki pertumbuhan yang tertinggi pada periode 1993- 2005. Tingginya pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Karawang karena langkanya pertambangan dan penggalian di Jawa Barat. Sehingga sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Karawang termasuk dalam urutan terbesar ketiga dalam kontribusinya terhadap PDRB Jawa Barat. Pada Tabel 5.1, sektor industri pengolahan merupakan sektor yang memiliki kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Karawang dengan nilai Rp 633.065 juta pada tahun 1993 meningkat menjadi Rp1.374.472 juta pada tahun 2005, meskipun memiliki tingkat kontribusi terbesar terhadap PDRB tetapi sektor industri pengolahan di Kabupaten Karawang memiliki tingkat pertumbuhan terbesar ketiga dengan nilai 117,14 persen. Hal ini disebabkan bahan baku perindustrian baik yang didatangkan dari luar daerah maupun luar negeri terhambat sehingga berakibat pada tingkat produksi. Tabel 5.1. PDRB Kabupaten Karawang dan Provinsi Jawa Barat Tahun 1993- 2005 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 1993 juta rupiah No Sektor PDRB Kabupaten Karawang PDRB Provinsi Jawa Barat PerubahanPDRB Karawang 1993 2005 1993 2005 Dalam juta 1 1 460963.00 530999.80 9107764.00 8599000.00 70036.80 15.19 2 2 9120.00 116731.30 637458.00 2939000.00 107611.30 1179.94 3 3 633065.00 1374472.00 14683931.00 26973000.00 741407.40 117.11 4 4 47095.00 149540.40 1169776.00 2266000.00 102445.40 217.53 5 5 81488.00 98791.45 3220480.00 2569000.00 17303.45 21.23 6 6 546685.00 949717.30 9919222.00 12269000.00 403032.30 73.72 7 7 133105.00 227602.00 3080943.00 4125000.00 94497.03 70.99 8 8 54074.00 60577.96 2546718.00 3459000.00 6503.96 12.03 9 9 209252.00 290885.80 5184820.00 6894000.00 81633.77 39.01 10 Total 2174847.00 3799318.00 49551112.00 70093000.00 1624471.00 74.69 Sumber: BPS 2005 Keterangan: 1. Pertanian 6. Perdagangan, Hotel dan restoran 2. Pertambangan dan Penggalian 7. Transportasi dan Komunikasi 3. Industri 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 9. Jasa-jasa 5. Bangunan Laju pertumbuhan terbesar kedua adalah sektor listrik, gas dan air bersih yaitu 217,52 persen dengan kontribusi sebesar Rp 47.095 juta pada tahun 1993 meningkat menjadi Rp 149.504,4 juta. Besarnya tingkat pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih disebabkan makin banyaknya rumah tangga, industri dan pemerintah yang memerlukan listrik, gas dan air bersih, sehingga walaupun terjadi goncangan ekonomi tidak akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan sektor ini. Sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi memiliki tingkat pertumbuhan yang hampir sama yaitu sebesar 73,72 persen untuk sektor perdagangan dan 70,99 persen untuk tingkat pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi. Sektor perdagangan memiliki kontribusi terbesar kedua terhadap PDRB Kabupaten Karawang yaitu sebesar RP 546.685 juta pada tahun 1993 meningkat menjadi Rp 949.717,3 juta pada tahun 2005. Sektor pengangkutan memiliki kontribusi terhadap PDRB sebesar Rp133.105 juta pada tahun 1993 meningkat menjadi Rp 227.602 juta pada tahun 2005. Sedangkan sektor bangunan dan sektor jasa-jasa memiliki tingkat pertumbuhan yang tidak jauh berbeda yaitu sebesar 21,23 persen untuk sektor bangunan dan sebesar 39,01 persen untuk sektor jasa-jasa. PDRB Provinsi Jawa Barat kontribusi terbesar dimiliki oleh sektor industri pengolahan yaitu sebesar Rp 14.683.931 juta pada tahun 1993 dan meningkat menjadi Rp 26.973.000 juta pada tahun 2005. Sedangkan sektor yang memiliki kontribusi terkecil terhadap PDRB Provinsi Jawa Barat adalah sektor pertambangan sebesar Rp 637.458 pada tahun 1993 sedangkan tahun 2005 sektor yang memiliki kontribusi terkecil adalah sektor listrik, gas dan air bersih yaitu Rp 2.266.000 juta.

5.2. Rasio PDRB Kabupaten dan PDRB Provinsi Jawa Barat