sehingga akses ke berbagai wilayah sangat mudah. Oleh sebab itu akumulasi pengeluaran maupun pemasukan setiap sektor tidak dihalangi oleh sarana maupun
prasarana pendukung ekonomi di Kabupaten Karawang, seperti jalan, kelembagaan dan kemajuan teknologi. Hal ini menyebabkan hampir semua sektor
ekonomi di Kabupaten Karawang memiliki daya saing bila dibandingkan dengan wilayah lain di Jawa Barat.
Sektor yang mempunyai daya saing besar adalah sektor pertambangan yaitu Rp 74.683,54 juta 818,89 persen, disebabkan karena langkanya
pertambangan di Jawa Barat menyebabkan sektor pertambangan di Kabupaten Karawang menjadi penyumbang terbesar ketiga setelah Indramayu dan Subang di
Jawa Barat BPS, 2005. Sehingga sektor ini memiliki daya saing yang baik bila dibandingkan dengan sektor pertambangan dari kabupaten lain di Jawa Barat.
Sektor terbesar kedua adalah sektor listrik, gas dan air bersih yaitu sebesar Rp 58.311,63 juta 123,81 persen.
Perlu diketahui bahwa laju pertumbuhan sektor-sektor ekonomi dalam suatu wilayah dipengaruhi oleh wilayah lainnya, sehingga dalam laju
pertumbuhan sektor-sektor ekonomi Kabupaten Karawang juga dipengaruhi olah laju pertumbuhan sektor-sektor ekonomi di kabupaten lain yang ada di Jawa
Barat.
5.4. Profil Pertumbuhan PDRB Kabupaten Karawang dan Pergeseran
Bersih Tahun 1993-2005 Analisis profil pertumbuhan sektor ekonomi Kabupaten Karawang
bertujuan untuk mengidentifikasikan pertumbuhan PDRB sektor ekonomi di Kabupaten Karawang.
Analisis profil pertumbuhan PDRB dengan mengekpresikan nilai persentase pertumbuhan proporsional setiap sektor diplotkan dalam sumbu
horizontal sedangkan nilai persentase perubahan pertumbuhan pangsa wilayah kedalam sumbu vertikal.
Sumber: BPS Data Diolah Gambar 5.4. Profil Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kabupaten Karawang 1993-2005.
Berdasarkan Gambar 5.4, dalam kurun waktu 1993-2005 sektor ekonomi Kabupaten Karawang berkembang pesat. Hal ini ditandai adanya beberapa sektor
memiliki laju pertumbuhan cepat dan mampu bersaing dengan baik bila dibandingkan dengan sektor ekonomi yang sama dari wilayah lain di Jawa Barat.
Pada gambar profil pertumbuhan sektor ekonomi di atas menunjukkan bahwa sektor yang memiliki laju pertumbuhan cepat dan mampu bersaing baik dengan
wilayah lain adalah sektor industri pengolahan, sektor pertambangan dan sektor listrik, gas dan air bersih kuadran I.
Kuadran IV Kuadran I
Kuadran III Kuadran II
Profil Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kabupaten Karawang
jasa pertanian
pertambangan
industri pengolahan listrik
bangunan perdagangan
pengangkutan keuangan
-400 -200
200 400
600 800
1000
-400 -200
200 400
PWij PPij
pertanian pertambangan
industri pengolahan
listrik
bangunan perdagangan
pengangkutan keuangan
jasa
Sektor perekonomian Kabupaten Karawang tidak terdapat dalam kuadran II. Sedangkan sektor yang terdapat dalam kuadran III adalah sektor keuangan,
perbankan dan jasa perusahaan, sektor ini memiliki laju pertumbuhan yang lambat dan tidak berdaya saing bila dibandingkan dengan sektor dari wilayah lain.
Sektor ekonomi yang terdapat dalam kuadran IV adalah sektor pertanian, sektor bangunan, sektor perdagangan, sektor pengangkutan dan sektor jasa-jasa.
Sektor-sektor tersebut menunjukkan tingkat pertumbuhan yang lamban tetapi mempunyai daya saing bila dibandingkan dengan sektor dari wilayah lain di
Provinsi Jawa Barat. Sektor yang terdapat di atas garis diagonal adalah sektor perdagangan,
hotel dan restoran dan sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor ini termasuk dalam kelompok yang progresif.
Tabel 5.4. Pergeseran Bersih PB Sektor Ekonomi Kabupaten Karawang Tahun 1993-2005 Juta rupiah
No Sektor Pergeseran
Bersih Rp
1 Pertanian -121060.00
-26.26 2 Pertambangan
103830.50 1138.49 3 Industri
pengolahan 478964.30
75.66 4
Listrik, Gas dan Air Bersih 82921.76
176.07 5 Bangunan
-16478.20 -20.22
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
176398.80 32.27
7 Pengangkutan dan Komunikasi
39317.08 29.54
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
-15912.90 -29.43
9 Jasa-jasa -5113.65
-2.44 10 Total
722867.80 33.24
Sumber: BPS Data Diolah Nilai pergeseran bersih PB diperoleh dari penjumlahan nilai PP dan
PPW . Berdasarkan Tabel 5.4, pada kurun waktu 1993-2005 di Kabupaten
Karawang terdapat lima sektor yang memiliki nilai PB positif PB0, yaitu, sektor pertambangan sebesar Rp 103.830,5 juta 1138,49 persen, sektor industri
pengolahan sebesar Rp 478.964,3 juta 75,66 persen, sektor listrik, gas dan air bersih sebesar Rp 82.921,76 juta 176,07 persen, sektor perdagangan, hotel dan
restoran sebesar Rp 176.398,8 juta 32,27 persen dan sektor pengangkutan sebesar Rp 39.317,08 juta 29,54 persen. Kelima sektor tersebut dapat
dikelompokkan dalam pertumbuhan yang progresif. Hal ini disebabkan Kabupaten Karawang masih termasuk dalam wilayah pinggiran Jakarta, karena
letaknya yang strategis didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai sehingga memudahkan untuk akses ke pusat kota atau antarkota, perkembangan
perindustrian juga menyebabkan pertumbuhan bagi sektor yang lain seperti sektor listrik, gas dan air bersih.
Sektor yang memiliki nilai PB negatif PB0 adalah sektor pertanian, sektor bangunan, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan sektor
jasa-jasa. Hal tersebut menunjukkan sektor-sektor yang memiliki pertumbuhan yang lamban. Nilai PB sektor tersebut adalah -26,26 persen untuk sektor
pertanian, -20,22 persen untuk sektor bangunan, -29,43 persen untuk sektor kauangan, persewaan dan jasa perusahan dan untuk sektor jasa-jasa sbesar -2,44
persen. Nilai total pergeseran bersih sektor ekonomi Kabupaten Karawang sebesar
33,24 persen, ini berarti bahwa perekonomian Kabupaten Karawang memiliki laju pertumbuhan yang cepat atau progresif.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN