Dari Gambar 4.2 diketahui bahwa nilai tertinggi maupun nilai terendah berpikir kritis hasil post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol
hampir sama, namun rata-rata berpikir kritis hasil post-test kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
4.2.1.1 Instrumen Tes
Kemampuan berpikir kritis yang dikaji melalui instrumen tes ini meliputi menilai, mengidentifikasi, menganalisis, menginterpretasi dan
menyimpulkan. Hasil berpikir kritis dengan menggunakan instrument tes dapat dilihat pada gambar 4.3. Hasil perhitungan selengkapnya dimuat
pada lampiran 23 dan lampiran 24
Gambar 4.3 Kemampuan Berpikir Kritis dengan Instrumen Tes Gambar 4.3 menunjukkan rata-rata kemampuan berpikir kritis yang
diukur dengan instrumen tes antara kelas kontrol dan kelas eksperimen hampir sama, namun pada indikator mengevaluasi terdapat perbedaan
10 20
30 40
50 60
70 80
90
1 2
3 4
5 Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
1. Menilai
2. Mengidentifikasi
3. Menganalisis
4. Mengevaluasi
5. Menyimpulkan
69.93 61.2 72.19 70.94
65.63 63.96 78.13
36.88 43.13
38.13
Ni la
i b erpi
ki r kri
tis
yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa kemampuan mengevaluasi pada kelas eksperimen
lebih tinggi daripada kemampuan mengevaluasi pada kelas kontrol.
4.2.1.2 Lembar Observasi
Kemampuan berpikir kritis yang dikaji melalui lembar observasi ini meliputi menyusun hipotesis, mengamati dan menginterpretasi. Pada
penelitian instrumen lembar observasi ini, peneliti dibantu 3 observer yaitu teman sejawat. Hasil berpikir kritis dengan menggunakan lembar
observasi ini dapat dilihat dalam tabel 4.1, sedangkan diagram berpikir kritis dengan menggunakan lembar observasi ini dapat dilihat dalam
gambar 4.4. Hasil perhitungan selengkapnya dimuat pada lampiran 39 dan lampiran 40.
Tabel 4.1 Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol dengan Lembar Observasi
Kemampuan Berpikir
Kritis Observer 1
Obsever 2 observer 3
kelas eksperimen
kelas kontrol
Kelas Eksperimen
Kelas kontrol
kelas eksperimen
Kelas Kontrol
Menyusun hipotesis
49.22 43.75
69.53 60.94
89.06 75
Mengamati 74
70.31 85.94
74.22 86.72
79.69 Menginterpretasi
74.22 63.28
75.78 73.44
88.28 82.81
Gambar 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata hasil kemampuan berpikir kritis yang diukur dengan lembar observasi kelas eksperimen
lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan berpikir kritis kelas kontrol.
Gambar 4.4 Kemampuan Berpikir Kritis dengan Lembar Observasi Rekapitulasi hasil kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen dan
kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 4.5
Gambar 4.5 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Materi Kalor Gambar 4.5 menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir
kritis materi kalor kelas eksperimen hampir sama dengan rata-rata kemampuan berpikir kritis materi kalor kelas kontrol. Namun terlihat
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Menyusun Hipotesis
Mengamati Menginterpretasi
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
10 20
30 40
50 60
70 80
90
1 2
3 4
5 6
7 8
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
69.27 59.90
82.22 74.74
79.43 73.18
1. Menilai
2. Mengidentifikasi
3. Menganalisis
4. Mengevaluasi
5. Menyimpulkan
6. Menyusun hipotesis
7. Mengamati
8.
menginterpretasi
69.93 61.2 72.19 70.94
38.13 78.13
36.88 43.13
70.94 69.27
59.9 82.22
74.74 79.43
73.18
N ila
i b erp
ik ir
krit is
N ila
i b erp
ik ir
krit is
perbedaan yang signifikan pada indikator mengevaluasi, yaitu kemampuan mengevaluasi materi kalor pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada
kemampuan mengevaluasi materi kalor pada kelas kontrol.
4.2.2 Uji Normalitas