10
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1 Pengurangan Risiko Bencana
Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana adalah usaha sadar dan terencana dalam proses pembelajaran untuk memberdayaan peserta didik
dalam upaya untuk pengurangan risiko bencana dan membangun budaya aman serta tangguh terhadap bencana. Pendidikan PRB lebih luas dari
pendidikan bencana, bahkan lebih dari pendidikan tentang pengurangan risiko bencana. Tetapi mengembangkan motivasi, keterampilan, dan
pengetahuan agar dapat tertindak dan mengambil bagian dari upaya untuk pengurangan risiko bencana Tatang, 2009.
Tujuan pendidikan untuk pengurangan risiko bencana adalah: 1 Menumbuhkembangkan nilai dan sikap kemanusiaan.
2 Menumbuhkembangkan sikap dan kepedulian terhadap risiko bencana.
3 Mengembangkan pemahaman tentang risiko bencana, pemahaman tentang kerentanan sosial, pemahaman tentang kerentanan fisik, serta
kerentanan perilaku dan motivasi. 4 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk pencegahan dan
pengurangan risiko bencana, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang bertanggung jawab, dan adaptasi terhadap risiko
bencana.
5 Mengembangkan upaya untuk pengurangan risiko bencana diatas, baik secara individu maupun kolektif.
6 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siaga bencana. 7 Meningkatkan kemampuan tanggap darurat bencana.
8 Mengembangkan kesiapan untuk mendukung pembangunan kembali komunitas saat bencana terjadi dan mengurangi dampak yang
disebabkan karena terjadinya bencana. 9 Meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan
besar dan mendadak. Pendekatan pengintegrasian pengurangan risiko bencana dalam
pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar sebagai berikut: 1 Berorientasi pada perkembangan anak
2 Berorientasi pada kebutuhan anak 3 Aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan
Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dapat dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh
pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk
berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara demokratis, mengingat
anak merupakan subjek dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik hendaknya dilakukan
dalam situasi yang menyenangkan dengan menggunakan multi
strategi, multi metode, materi bahan, dan media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak.
4 Menggunakan berbagai media dan sumber belajar 5 Mengembangkan kecakapan hidup
2.2 Pengintegrasian Pembelajaran Pengurangan Risiko Bencana dalam IPA