5.1.10. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Kunjungan Ulang
Teori dukungan keluarga menurut Friedman 2010:65, dukungan keluarga adalah sikap, tindakan, dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit.
Dukungan keluarga sangat diperlukan oleh seorang penderita, karena seseorang yang sedang sakit tentunya membutuhkan perhatian dari keluarga. Keluarga dapat
berperan sebagai motivator terhadap anggota keluarganya yang sakit penderita, sehingga mendorong penderita untuk terus berpikir positif terhadap sakitnya dan
patuh terhadap pengobatan yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan. Analisis bivariat antara dukungan keluarga dengan kepatuhan kunjungan ulang
menggunakan uji fisher didapatkan hasil p-value sebesar 0,009. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga
dengan kepatuhan kunjungan ulang di Puskesmas Gubug I. Nilai Prevelence RatioPR=0,528 PR1 artinya dukungan keluarga merupakan faktor pendorong
kepatuhan kunjungan ulang ibu balita pneumonia. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2003:113 yang
mengatakan bahwa setiap individu sejak lahir berada dalam suatu kelompok, terutama kelompok keluarga. Kelompok ini akan membuka kemungkinan untuk
mempengaruhi anggota keluarga yang lain, sehingga perilaku seseorang tentang kesehatan juga ditentukan oleh dukungan yang diberikan keluarga.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan 36 responden dengan dukungan keluarga tinggi 80 patuh dalam melakukan kunjungan ulang, sedangkan 9
responden dengan dukungan keluarga rendah sebesar 20 tidak patuh dalam melakukan kunjungan ulang. Dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga
berpengaruh terhadap kepatuhan responden dalam melakukan kunjungan ulang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota keluarga yang memberikan dukungan secara baik serta menunjukkan sikap caring kepada anggota keluarga yang menderita
pneumonia memiliki peran penting dalam kepatuhan melakukan kunjungan ulang.
5.1.11. Hubungan Peran Petugas Kesehatan dengan Kepatuhan Kunjungan