Jenis Tanaman Ubi Jalar .1 Daerah Asal dan Penyebaran Ubi Jalar

3 BAHAN DAN METODE Tahapan kegiatan penelitian yang telah dilakukan seperti pada Gambar 6. Gambar 6 Bagan alur kegiatan penelitian. Ransum Peternak bervariasi: Konsentrat, jagung, dedak. RAL 6 perlakuan 4 ulangan TAHAP V Nilai Ekonomis Pola Integrasi Ternak Babi dengan Tanaman Ubi Jalar Gasbio, sludge, brangkasan, ubi jalar, ternak babi. Dampak bagi lingkungan = zero waste Pemupukan Ubi Jalar Peubah yang diukur: Bobot umbi totallubang tanam Bobot brangkasanlubang tanam Bobot umbi dapat dipasarkan ≥ 150 gumbi Kandungan Gizi Analisis Lab. TAHAP IV P0 = Tanpa Pupuk P1 = 100 anorganik 20 glubang P2 = 50 anorganik 10 glubang P3 = 50 organik 150 glubang P4 = 100 organik 300 glubang P5 = 50 anorganik + 50 organiklubang Biogas: kapasitas digester 200 liter. Bahan baku isian dan air 1:1. Hasil akhir biogas = sludge Pemanfaatan Limbah Ternak Babi Peubah yang diukur: Volume gas Sludge TAHAP III Produktivitas Ternak Babi: 10 ekor babi perlakuan ± 36 kg 6 ekor babi peternak ± 35.8 kg Peubah yang diukur: Pertambahan bobot badan Nilai ekonomis ransum Ransum Perlakuan 2 kgekor: Jagung, dedak, bungkil kelapa, tepung ikan, pigmix, garam. Brangkasan 700 gekor TAHAP II Survey: Karakteristik Peternak Manajemen Pemeliharaan - Observasi Lapangan - Wawancara TAHAP I

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada lahan petanipeternak babi di Desa Sumarayar, Kecamatan Langoan Timur, Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara, dari Agustus 2010 – November 2011. Analisis laboratorium meliputi tanah, sludge, dan pakan. Analisis tanah dianalisis di Laboratorium Tanah, Balai Penelitian Tanah Departemen Pertanian, Bogor. Analisis sludge, dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ternak Perah, Fakultas Peternakan IPB, dan IPB Culture Collection Departemen Biologi Fakultas Matematika dan IPA. Analisis pakan di Laboratorium Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, IPB.

3.2 Bahan dan Alat

Ternak babi hasil persilangan Landrace dan duroc, ransum ternak, lahan percobaan pekarangan rumah, kotoran ternak babi, tanaman ubi jalar varietas lokal, sludge, pupuk anorganik phonska. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Dua unit kandang. Unit kandang pertama terbuat dari dinding semen, beratap rumbia dan berlantai semen. Kandang dilengkapi tempat makan dan minum. Unit kandang kedua milik petanipeternak, dinding terbuat dari semen, beratap seng, dan berlantai semen. Kandang dilengkapi tempat makan dan minum yang terbuat dari semen. 2. Satu unit alat penghasil biogas tipe Horizontal, mengacu pada Hamni 2008. Alat-alat yang dibutuhkan : a. Tiga buah drum bekas yang tidak bocor, berukuran 200 liter setiap drum. b. Dua buah ”plateser” c. Pipa besi dengan garis tengah 1-1.5 cm yang dilengkapi kran untuk saluran gas. d. Pipa besi dengan garis tengah 5 cm untuk saluran isian dan buangan. e. Seng tebal atau plat besi setebal 1-2 mm untuk membuat corong pemasukanisian, dapat pula digunakan corong yang telah jadi. f. Slang plastik untuk mengalirkan gas. Cara pembuatan alat penghasil biogas dibagi dalam dua bagian : 1. Pembuatan tabung pencerna Tabung ini dibuat dari dua drum besar berukuran 200 liter, yang dirangkai dengan cara dilas. Kedua drum harus dibersihkan dan sebaiknya dicat. Caranya, drum pertama dibuka salah satu tutupnya bagian yang ada lubang bekas pemasukan minyak. Drum kedua dipotong separoh salah satu tutupnya bagian yang ada lubang bekas tutup minyak. Tepat disisi tutup yang masih utuh pada kedua drum dibuat lubang dengan diameter 5 cm. Pada posisi atas drum yang tutupnya terbuka dibuat lubang berlawanan dengan posisi lubang berdiameter 5 cm berdiameter 1.5 cm. Kedua drum disambungkan dengan cara dilas. Kedua lubang yang telah dibuat diameter 5 cm harus tepat pada posisi dasar. Dilanjutkan dengan penyambungan pipa pemasukan isian sepanjang 60 cm yang diatasnya telah dilengkapi corong pada salah satu lubang dengan membentuk sudut 30 derajat, lalu dilas. Untuk memperkuat kedudukannya, perlu ditopang dengan plat baja. Begitu juga dengan pipa pengeluaran buangan. Dengan cara dilas pada lubang berdiameter 1.5 cm. Gambar 7 Alat pencerna digester. 2. Pembuatan tabung pengumpul gas Tabung pengumpul gas terbuat dari satu buah drum besar 200 liter yang tidak bocor, dan satu buah drum yang lebih besar yang terbuat dari plateser. Drum besar 200 liter dibuka salah satu tutupnya bagian yang ada lubang bekas pemasukan minyak tanah. Demikian pula dengan plateser dibuat terbuka salah satu tutupnya dan dicat. Pada tutup drum besar 200 liter dibuat dua lubang berdiameter 1.5 cm. 2 3