H
1
: ada perbedaan rata-rata nilai awal antara kelas eksperimen lebih dari kelas kontrol
�
1
≠ �
2
dengan kriteria : Jika nilai Sig. 2-tailed
� 0,05 pada equal variances assumed untuk data homogen maka H
diterima. Jika nilai Sig. 2-tailed
� 0,05 pada equal variances assumed untuk data homogen maka H
ditolak. Dari hasil perhitungan uji kesamaan dua rata-rata data awal menggunakan
bantuan SPSS 16 for windows dengan uji Independent Sample T-test, diperoleh bahwa nilai Sig. 2-tailed
� 0,05 pada equal variances assumed yaitu 0,125 0,05. Ini berarti H
diterima dan H
1
ditolak, yang berarti tidak ada perbedaan rata- rata nilai awal antara kedua kelompok sampel. Hal ini menunjukkan bahwa antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal matematis yang relatif sama. Uji kesamaan dua rata-rata data awal dapat dilihat pada Lampiran 13.
4.2.2 Analisis Tahap Akhir
4.2.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan terhadap data tes evaluasi kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Langkah-langkah uji
normalitas data akhir sama dengan langkah-langkah uji normalitas data awal. Dari hasil perhitungan uji normalitas menggunakan bantuan SPSS 16 for windows
dengan uji Kolmogorov- Smirnov, diperoleh bahwa nilai significant kelas XI AP 1 pada uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 0,099 0,05 dan kelas XI AP 2
sebesar 0,191 0,05. Ini berarti H diterima dan H
1
ditolak, yang berarti data nilai
tes evaluasi untuk kelas XI AP 1 dan kelas XI AP 2 berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas data akhir dapat dilihat pada Lampiran 32.
4.2.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menentukan apakah sampel penelitian berasal dari kondisi yang sama homogen atau tidak. Langkah-langkah uji
homogenitas data akhir sama dengan langkah-langkah uji homogenitas data awal. Dari hasil perhitungan uji homogenitas data nilai tes evaluasi menggunakan
bantuan SPSS 16 for windows dengan uji Levene, diperoleh bahwa nilai significant
pada Based on Mean adalah sebesar 0,230 0,05. Ini berarti H diterima dan H
1
ditolak, yang berarti kedua kelas mempunyai varians yang sama homogen. Uji homogenitas data akhir dapat dilihat pada Lampiran 32.
4.2.2.3 Uji Hipotesis 1 Ketuntasan Belajar
Uji proporsi pihak kanan dilakukan untuk mengetahui apakah data memenuhi KKM klasikal sebesar 75. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut.
H :
� 0,75 H
1
: � 0,75
Kriteria pengujian yaitu H
1
diterima jika z
0,5 −�
. Nilai
0,5 −�
didapat dari daftar normal baku dengan peluang 0,5 -
� dengan � = 0,05. Dalam hal lainnya
H
1
ditolak. Nilai
0,5 −�
dengan � = 5 atau
0,45
= 1,64. Dari hasil perhitungan diperoleh z = 1,69. Karena z = 1,69
0,45
= 1,64 maka H
1
diterima. Artinya kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen yang dikenai
pembelajaran menggunakan metode drill berbantuan “Smart Mathematics
Module” telah mencapai ketuntasan belajar klasikal. Berdasarkan uji proporsi dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah pada kelas yang
dikenai pembelajaran matematika menggunakan metode drill berbantuan “Smart
Mathematics Module” telah mencapai ketuntasan belajar klasikal. Perhitungan uji proporsi dapat dilihat pada Lampiran 33.
4.2.2.4 Uji Hipotesis 2 Perbedaan Rata-Rata