Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda di atas, maka butir soal nomor 4 dan 8 tidak digunakan dikarenakan daya pembedanya jelek. Sementara butir soal nomor 7 dan 9 diperbaiki untuk digunakan dalam tes evaluasi. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10.

4.1.1.4 Reliabilitas

Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus alpha terhadap hasil uji coba tes diperoleh r hitung = 0,74, sedangkan harga r tabel = 0,367. Jadi r hitung r tabel , sehingga butir soal yang diujicobakan reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11. Berdasarkan hasil analisis uji coba instrumen tes, diperoleh data butir-butir soal yang akan digunakan sebagai soal tes evaluasi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada instrumen tes, butir soal uji coba yang dibuang yaitu butir soal nomor 4 dan 8. Sementara butir soal nomor 7 dan 9 diperbaiki untuk selanjutnya digunakan pada tes evaluasi.

4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran

4.1.2.1 Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen

Pada kelas eksperimen diterapkan pembelajaran matematika menggunakan metode drill berbantuan “Smart Mathematics Module”. Dalam penelitian ini, peneliti bertugas sebagai pengajar dimana peneliti melakukan pengajaran di kelas eksperimen dengan di dampingi oleh guru mata pelajaran matematika yang ada di sekolah tersebut. Guru mata pelajaran yang bersangkutan berperan sebagai observer pengamat yang bertugas mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru yang telah disediakan. Pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan, dengan 3 kali pembelajaran dan 1 kali tes evaluasi yang hasilnya akan digunakan untuk analisis. Pelaksanaan pembelajaran untuk kelas eksperimen pada tiap pertemuan terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Pendahuluan meliputi masuk kelas dan membuka pelajaran, menyiapkan kondisi siswa untuk mengikuti pelajaran, menjelaskan tujuan pembelajaran dan metode pembelajaran yang akan digunakan, memotivasi siswa, serta menggali pengetahuan prasyarat siswa. Kegiatan inti terdiri dari siswa menggali informasi melalui “Smart Mathematics Module”, guru memberikan contoh soal pemecahan masalah kemudian memandu siswa untuk menemukan penyelesaiannya, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, guru mulai menerapkan metode drill dengan meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal yang terdapat dalam “Smart Mathematics Module”, guru berkeliling untuk meneliti kesulitan yang dihadapi siswa, kemudian guru bersama-sama siswa membahas dan mengoreksi latihan soal yang telah dikerjakan, dan yang terakhir guru meminta siswa yang telah tuntas dalam mengerjakan soal untuk melanjutkan ke materi berikutnya, sementara siswa yang belum tuntas diminta untuk mengerjakan soal tersebut sampai benar-benar tuntas. Sedangkan penutup meliputi penarikan kesimpulan siswa yang dibimbing guru, refleksi mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, memberi Pekerjaan Rumah PR, serta meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. Secara umum kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen berlangsung dengan lancar. Awalnya memang masih canggung karena baru pertama kali bertemu. Namun, setelah pertemuan kedua dan seterusnya pembelajaran berlangsung dengan baik. Guru mengarahkan agar pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah ditetapkan. Siswa juga aktif, antusias, dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

4.1.2.2 Proses Pembelajaran Kelas Kontrol