7 Menyiapkan pusat sumber-sumber berupa bacaan yang terbuka bagi siswa setiap waktu ia memerlukannya.
Dalam penyusunan “Smart Mathematics Module” dimulai dengan
penentuan topik dan bahan pelajarannya yang dapat dipecahkan ke dalam bagian yang lebih kecil yang selanjutnya dikembangkan menjadi modul kemudian
perumusan sejumlah tujuan secara spesifik, menyusun kegiatan-kegiatan belajar yang akan dilakukan oleh siswa, serta menyusun latihan-latihan soal untuk
mendiagnosa sejauh mana kemampuan pemecahan masalah siswa setelah mempelajari
“Smart Mathematics Module” dan tak lupa pula menyusun kunci jawaban dan pedoman penskoran sebagai pedoman bagi guru.
2.5 Metode Ceramah
Menurut Moerdiyanto 2008: 10 metode ceramah merupakan teknik pembelajaran menggunakan presentasi secara lisan mengenai suatu fakta, dalil,
dan prinsip-prinsip kepada siswa. Pendapat lain menyatakan bahwa metode ceramah adalah cara penyampaian materi pelajaran dengan lisan dari seorang guru
kepada siswa di dalam kelas Suyitno, 2011: 16. Guru hampir mendominasi seluruh
kegiatan pembelajaran
sedang siswa
hanya mendengarkan,
memperhatikan, dan membuat catatan seperlunya. Meskipun metode ceramah merupakan cara mengajar yang tradisional dan
digunakan oleh guru sudah lama sekali, namun metode ini mempunyai keunggulan yaitu sebagai berikut Roestiyah, 2008: 138.
1. Guru akan lebih mudah mengawasi ketertiban siswa dalam mendengarkan pelajaran. Bila ada murid yang tidak mendengarkan atau mempunyai kesibukan
akan segera diketahui, kemudian guru memberikan teguran peringatan sehingga siswa kembali memperhatikan pelajaran dari guru.
2. Bagi guru ringan, karena perhatiannya tidak terbagi-bagi. Anak-anak serempak mendengarkan guru dan guru sepenuh perhatian dapat memusatkan pada kelas
yang sedang bersama-sama mendengarkan perhatiannya.
Setiap metode tidak lepas dari kelemahan, begitu pula dengan metode ceramah. Kelemahan dari metode ceramah yaitu guru tidak dapat mengontrol
sejauh mana siswa telah memahami uraiannya. Apakah ketenangan kediaman siswa dalam mendengarkan pelajaran itu berarti bahwa mereka telah memahami
pelajaran yang diberikan oleh guru? Hal ini masih perlu dipertanyakan lebih lanjut Roestiyah, 2008: 138.
Penerapan metode ceramah dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut Suyitno, 2011: 16.
1. Guru menerapkan seluruh isi pelajaran dan mendominasi kegiatan pembelajaran.
2. Pengertian atau definisi, teorema, penurunan rumus atau pembuktiannya, dan contoh soal dilakukan sendiri oleh guru.
3. Langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa, mereka meniru cara kerja dan cara penyelesaian yang dilakukan oleh guru serta mencatat dengan
tertib.
Dalam penelitian ini, untuk kelas kontrol akan menggunakan pembelajaran matematika yang biasa dilakukan di SMK Teuku Umar Semarang yaitu dengan
metode ceramah berbantuan LKS. LKS yang digunakan untuk kelas kontrol bukanlah LKS yang dibuat sendiri oleh peneliti ataupun guru disesuaikan dengan
keadaan siswa. Akan tetapi, LKS yang digunakan merupakan terbitan dari suatu penerbit, yang di dalamnya memuat uraian materi dan soal latihan yang bersifat
rutin, sebagaimana LKS yang digunakan oleh kebanyakan guru di sekolah. Langkah-langkah pembelajaran untuk kelas kontrol dengan menggunakan
metode ceramah berbantuan LKS adalah sebagai berikut.
a. Guru menjelaskan materi barisan dan deret dengan metode ceramah. b. Guru memberikan contoh soal dan cara menyelesaikannya.
c. Guru meminta siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. d. Guru meminta siswa mengerjakan latihan soal yang ada di LKS.
e. Guru bersama-sama dengan siswa membahas dan mengoreksi latihan soal yang telah dikerjakan.
f. Guru mengadakan tes guna mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa terhadap materi barisan dan deret setelah diadakan proses pembelajaran
menggunakan metode ceramah berbantuan LKS.
2.6 Kemampuan Pemecahan Masalah Problem Solving