10
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1 Hakekat Belajar
Menurut pendapat tradisional belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Sedangkan pendapat ahli pendidikan modern belajar
adalah sesuatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dari dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara –cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman
dan latihan. Menurut Gagne 1984 istilah belajar mengandung pengertian suatu proses
dimana suatu organisme berubah prilakunya sebagai akibat dari pengalaman.Belajar adalah suatu aktivitas untuk menghasilkan perubahan pada
diri individu.perubahan yang diharapkan itu berupa kemampuan-kemampuan baru dalam memberikan respon terhadap stimulus yang diterima.Masyhuri HP1990
Dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat interaksi antara peserta didik dengan sumber-sumber atau
objek belajar yang secara sengaja atau tanpa sengaja dirancang ,Oleh karena itu belajar merupakan proses yang aktif dan mereaksi terhadap semua situasi yang
berada disekitar individu,Belajar merupakan suatu proses yang diarahkan kepada tujuan.Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika sibelajar secara aktif mengalami
sendiri proses belajar.Seorang siswapun belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada didalam ruangan dengan guru yang sedang
mengajar.Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi pelajaran,meskipun menyajikan materi pelajaran memang
merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran,tetapi bukanlah satu-satunya,Peran
11 seorang guru adalah mengusahakan agar siswa dapat berinteraksi secara aktif
dengan berbagai sumber belajar yang ada.Pada hakekatnya Alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi manusia sepanjang masa,maka pengertian sumber
belajar merupakan konsep yang sangat luas meliputi segala yang ada di jagad raya ini.
Sedangkan pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun , meliputi unsur – unsur manusiawi,materiel,fasilitas,perlengkapan,dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran dapat dibagi ke dalam lima bagian : Intelectual skill, cognitive
strategy, motor skill, dan attitude . Gagne menekankan pentingnya kondisi internal dan kondisi eksternal dan suatu pembelajaran agar siswa memperoleh
hasil belajar yang diharapkan. Dengan demikian sebaiknya memperhatikan atau menata pembelajaran yang
memungkinkan mengaktifkan memori siswa yang sesuai agar informasi yang baru dapat diterima. Gagne 1985:89. John Dewey “Learning by doing” didukung
oleh Rouseau, Pestalozi, Frobel dan Montesory, mengemukakan bahwa aktivitas siswa dalam proses belajar adalah aktivitas jasmani maupun mental yang
digolongkan dalam 4 hal :1 Aktivitas Visual, seperti membaca, menulis, melakukan eksperimen dan demonstrasi,2Aktivitas Lisan Oral Activitis, seperti
bercerita, membaca sajak, Tanya jawab, diskusi menyanyi,3 Aktivitas Gerak Motoric Actifitis, seperti senam, atletik, menari dan melukis,4Aktivitas
Mendengarkan Listening Activities mendengarkan penjelasan guru dan
ceramah.
12 Pada hakekatnya dunia anak adalah dunia bermain,bagi anak bermain adalah
kebutuhan Jadi prinsipnya belajar sambil bermain.karena bermain merupakan kebutuhan bagi anak selayaknya mereka membutuhkan makan,minum,tidur, dan
belajar Lutan:1997.Bermain identik dengan rekreasi dan bermain merupakan salah satu bentuk kegiatan rekreasi yang paling digemari oleh kalangan anak –
anakTorkildsen George :1999. Ketepatan penggunaan media pembelajaran dalam menumbuhkan dan
meningkatkan minat dan bakat siswa untuk menerima pelajaran dan tidak membosankan dalam mengikuti pelajaran olahraga di lapangan.Sebagai media
untuk mempermudah prose pembelajaran,yang nantinya tumbuh kesenangan dan percaya diri, siswa diarahkan secara beragam dan bertahap untuk lebih mampu
menghadapi setiap rintangan mulai dari terendah sampai standar tertinggi.Karena pada dasarnya pendidikan jasmani dan olah raga di Sekolah dasar memiliki tujuan
utama yaitu membantu peserta didik agar meningkat keterampilan gerak mereka disamping itu agar mereka merasa senang dan mau berpartisipasi dalam berbagai
aktivitas sehingga diharapkan mereka memiliki fundasi atau dasar pengembangan ketrampilan gerak,pemahaman kognitif,afektif dan psikomotorik menjadi
terbangun sehingga dewasa kelak menjadi manusia yang sehat dan segar jasmani maupun rohaninya serta berkepribadian yang mantap.semua itu dapat diperoleh
apabila kita rajin belajar dan mau mencoba dan tidak takut salah karena manusia yang baik adalah manusia yang bisa belajar dan mau memperbaiki diri dari
kesalahan yang telah diperbuatnya terdahulu. Didalam penelitian tindakan kelas juga perlu mengetahui karakteristik siswa
terutama siswa kelas IV seperti yang tertulis di bawah ini :
13 Karakteristik Anak Usia Antara 10-12 tahun yaitu :1Menyenangi permainan
aktif ,2Minat terhadap olahraga kompetitif dan permainan meningkat,3Rasa kebanggaan akan keterampilan yang dikuasai tinggi ,4Mencari perhatian orang
dewasa,5Pemujaan kepahlawanan tinggi ,6Mudah gembira, kondisi
emosionalnya tidak stabil,7Mulai memahami arti akan waktu dan ingin
mencapai sesuatu pada waktunya.
Sumber:www.Karakteristik_Psikologis_dan_Sosial_Anak_Sekolah.com
Dari teori – teri belajar yang sudah di paparkan di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa Proses pembelajaran harus merujuk pada teori belajar yaitu
pembelajaran PAIKEM Pembelajaran aktif,inovatif,kreatif,efektif,dan menyenangkan.Sehingga proses belajar mengajar bisa mencapai tujuan.
2.2.Faktor – faktor yang mempengaruhi pembelajaran.
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar secara simpel ada tiga macam yaitu:faktor individual,faktor sosial dan faktor struktural.Faktor Individual adalah
faktor internal siswa,seperti kondisi jasmani dan rohaninya.Faktor sosial adalah faktor ekstenal siswa,seperti kondisi lingkungan.Adapun faktor struktural adalah
pendekatan belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa dan guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran.Lebih lanjut menurut
H.C.Witherington dan Lee j.Cronch bach Bapemsi menghitung beberapa faktor dasar yang mempengaruhi proses pembelajaran,yaitu:1 situasi belajar,2
penguasaan alat-alat intelektual,3 Latihan-latihan yang terpencar,4 Penggunaan unit-unit yang berarti,5 Latihan yang aktif,6 Kebaikan bentuk
sistem,7 Efek penghargaan dan hukuman,8 Tindakan-tindakan pedagogis,9
14 Kapasitas dasar.Kesehatan jasmani merupakan subfaktor situasi belajar oleh
karena itu pendidikan jasmani sangatlah penting.menurut Cholik Mutohir,1992 Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang
dapat mendorong,membangkitkan,mengambangkan,dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat
dalam bentuk permainan,perlombaan pertandingan dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi,kemenangan dan prestasi puncak dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
2.3 Lompat Jauh