106
anak adalah upaya pemerintah untuk menangani anak-anak yang mengalami hambatan baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam
Sumiarni, 2001: 45. Upaya panti sosial petirahan anak satria baturaden dalam
pembentukan karakter anak yaitu dengan menciptakan suasana yang kondusif dengan melibatkan semua unsur di PSPA Satria Baturaden dan
memberikan pelayanan yang tepat bagi anak sehingga mereka merasa nyaman berada di panti.
Maka dapat disimpulkan bahwa pembentukan karakter anak tidak hanya di lakukan oleh pekerja sosial dan instruktur bimbingan saja tetapi
juga membutuhkan partisipasi dari semua unsur yang ada di panti.
4.3.3.2 Integrasi dan internalisasi
Pendidikan karakter tidak perlu dijadikan sebagai mata pelajaran khusus, melainkan dijadikan sebagai pedoman sikap dan perilaku yang
dilaksanakan bersama Elin dalam Aunillah, 2011:134. Upaya pembentukan karakter anak di PSPA melalui bimbingan. Pengintegrasian
nilai-nilai karakter dalam setiap bimbingan. Bimbingan-bimbingan yang diberikan kepada anak dalam rangka
membentuk karakter anak sebagai berikut.
a. Bimbingan sosial kepribadian
Bimbingan sosial kepribadian adalah bimbingan yang dilaksanakan untuk menanamkan sikap dan perilaku positif anak agar
sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat serta
107
mengurangi perilaku anak yang dapat menghambat perkembangan mereka dikemudian hari.
Bimbingan sosial kepribadian yang diberikan PSPA kepada penerima manfaat sesuai dengan teori tahap-tahap pendidikan karakter
yang dikemukakan oleh Furqon Hidayatullah 2010:36 bahwa tahap pendidikan karakter anak usia 13 tahun keatas adalah bermasyarakat,
tahap ini merupakan tahap dimana anak dipandang telah siap memasuki kondisi kehidupan di masyarakat. Anak diharapkan telah siap bergaul di
masyarakat dengan bekal pengalaman-pengalaman yang dilalui sebelumnya. Kegiatan bimbingan sosial kepribadian yang paling
banyak dilakukan oleh anak adalah simulasi sikap sosial. Simulasi sikap sosial bertujuan untuk mengukur tingkat
pemahaman penerima manfaat terhadap sikap-sikap sosial dan menanamkan sikap dan perilaku positif anak agar sesuai dengan
norma-norma yang berlaku di masyarakat. Kegiatan bimbingan sosial paling banyak diberikan kepada anak dibandingkan kegiatan yang lain
karena menyangkut pengembangan karakter anak. Jadi lebih diarahkan ke arah sosial kepribadiannya.
Bimbingan sosial kepribadian melalui simulasi sikap sosial sesuai dengan teori dari Furqon 2010:41 bahwa: Keteladanan sangat
penting. Tanpa keteladanan, apa yang diajarkan kepada anak-anak hanya akan menjadi teori belaka, mereka sperti gudang ilmu yang
berjalan namun tidak pernah merealisasikan dalam kehidupan. Selain
108
kegiatan simulasi sikap sosial ada juga kegiatan temu anak pagi Morning Meeting. Kegiatan ini dilakukan di pagi hari sambil minum
teh dan makan roti di lingkungan panti. Setiap pekerja sosial menangani sepuluh penerima manfaat. Kegiatan ini dilaksanakan
sebagai media komunikasi antara pekerja sosial dan penerima manfaat, untuk memantau perkembangan penerima manfaat serta menjadi
saluran bagi penerima manfaat untuk menyampaikan keresahanhambatan yang dialami penerima manfaat selama mengikuti
kegiatan. Selain simulasi sikap sosial dan temu anak pagi ada juga kegiatan
dinamika kelompok, kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 3 kali yang meliputi kegiatan Indoor dan outbound. Kegiatan Indoor diberikan
dengan tujuan untuk menyatukan penerima manfaat dalam lingkungan Panti Sosial Petirahan Anak Satria Baturaden setra untuk memotivasi
penerima manfaat agar mengikuti setiap tahapan kegiatan di PSPA. Sedangkan kegiatan dinamika kelompok di luar ruangan atau outbound
dilaksanakan di Bumi Perkemahan Baturaden dengan tujuan untuk mengembangkan komunikasi dan relasi sosial. Permendikmas No.39
tahun 2008 dalam Sujak, 2011:72 mengadakan studi banding dan studi wisata ke tempat-tempat sumber belajar merupakan kegiatan yang
berfungsi untuk mengembangkan karakter anak.
109
b. Bimbingan Fisik dan Kesehatan lingkungan