Pembiasaan Pelaksanaan Pembentukan Karakter Di Panti Sosial Petirahan Anak

83 bimbingan belajar. Dalam menegakan disiplin berawal dari motivasi ekstrinsik. Orang melakukan sesuatu karena paksaan, pengaruh orang lain, atau karena keinginan tertentu, akan tetapi setelah berproses orang tersebut dapat berubah ke arah motivasi intrinsik. Dengan adanya motivasi ekstrinsik pembentukan kedisiplilan yang dilakukan oleh pihak panti diharapkan penerima manfaat termotivasi untuk disiplin disetiap kegiatan selama di panti maupun diluar panti.

4.2.2.3 Pembiasaan

Dorothy Low Nolte dalam Hidayatullah, 2010:50 menggambarkan bahwa anak akan tumbuh sebagaimana lingkungan yang mengajarinya dan lingkungan tersebut juga merupakan sesuatu yang menjadi kebiasaan yang dihadapinya setiap hari. Pembiasaan bangun pagi sebelum pukul 05.00WIB, makan tiga kali sehari, makan sesuai etika, olahraga setiap pagi, pembiasaan merawat diri, dan beribadah sesuai dengan jadwal yang dilakukan selama penerima manfaat berada di Panti Sosial Petirahan Anak Baturaden diharapkan pembiasaan tersebut dapat menjadi aktivitas yang berpola atau tersistem yang membudaya pada kehidupan anak. Contoh pembiasaan sikap positif yang diberikan oleh panti sosial untuk pembentukan karakter anak adalah bangun sebelum jam 05.00WIB, berikut pernyataan dari Sinta 10 tahun bahwa: “saben esuk di gugah ding Bu.Risye kon sembayang subuh berjamaah, maeme ya sedina ping telu mbak. setiap pagi dibangunkan sama bu risye untuk sholat subuh berjamaah, makan tiga kali sehari mba. Wawancara tanggal 15 juni 2013. 84 Hal tersebut di tegaskan oleh Risye 28 tahun bahwa: “pembiasaan disini dari yang paling dasar ya mbak kaya bangun pagi sebelum jam 05.00 WIB, kita bangunkan untuk sholat subuh berjamaah, terus pembiasaan makan tepat waktu, mandi dua kali sehari seperti itu mba setiap harinya. Kami selalu mengawasi kegiatan-kegiatan anak”. wawancara tanggal 29 mei 2013. Dari hasil wawancara dengan dua responden diatas dapat disimpulkan bahwa pembentukan karakter di panti sosial petirahan anak satria baturaden menggunakan metode pembiasaan. Membiasakan kebiasaan-kebiasaan yang baik dimulai dari hal yang paling sederhana seperti bangun pagi, makan teratur, dan mandi yang teratur. Dengan kebiasaan seperti itu selama satu bulan diharapkan penerima manfaat dapat tetap terbiasa seperti itu ketika mereka sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Kegaitan metode pembiasaan paling di utamakan dalam bimbingan fisik dan kesehatan lingkungan. Bimbingan fisik dan kesehatan lingkungan adalah salah satu kegiatan yang penting. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menanamkan kebiasaan perilaku hidup sehat kepada penerima manfaat dan meningkatkan keberfungsian fisik penerima manfaat. Materi bimbingan fisik adalah senam dan latihan upacara bendera yang dilakukan oleh instruktur bimbingan fisik. Selain pembiasaan dalam bimbingan fisik dan kesehatan lingkungan ada juga kegiatan pembiasaan dalam bimbingan belajar. Pembiasaan belajar dalam bimbingan belajar dilaksanakan agar perkembangan pelajaran penerima manfaat tetap terjamin selama anak 85 mengikuti kegiatan di PSPA. Kegiatannya adalah belajar akademik, bimbingan belajar, cerdas cermat, bimbingan motivasi dan konsentrasi belajar, bimbingan peningkatan kemampuan baca tulis. Kegiatan bimbingan belajar diberikan kepada penerima manfaat berupa bimbingan belajar sore hari yang dilaksanakan oleh guru pendamping. Bimbingan belajar sesuai dengan kegiatan untuk mengembangkan bakat, minat dan karakter pada lampiran Permendkmas No. 39 tahun 2008 dalam Sujak, 2011:72 bahwa: mengembangkan prestasi akademik, seni, danatau olahraga sesuai bakat dan minat melalui lomba mata pelajaranprogram keahlian, mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah, menyelenggarakan lomba dan pertandingan olahraga. Terbentuknya karakter memerlukan proses yang relatif lama dan terus menerus. Oleh karena itu, sejak dini harus ditanamkan pendidikan karakter pada anak.

4.2.2.4 Menciptakan suasana yang kondusif