Keteladanan Pelaksanaan Pembentukan Karakter Di Panti Sosial Petirahan Anak

78

4.2.2.1 Keteladanan

Keteladanan sangat penting, sehingga Tuhan menggunakan pendekatan dalam mendidik umatnya melalui model yang harus dan layak dicontoh. Dapat dikatakan keteladanan merupakan pendekatan pendidikan yang ampuh. Tanpa keteladanan, apa yang diajarkan kepada anak-anak hanya akan menjadi teori belaka, mereka seperti gudang ilmu yang berjalan namun tidak pernah merealisasikan dalam kehidupan. Bimbingan sosial kepribadian yang di programkan oleh PSPA yang bertujuan untuk menanamkan sikap dan perilaku positif anak agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat serta mengurangi perilaku anak yang dapat menghambat perkembangan mereka dikemudian hari. Kegiatan bimbingan sosial kepribadian yang paling banyak dilakukan oleh anak adalah simulasi sikap sosial. Simulasi sikap sosial adalah pemberian contoh sikap sosial kepada penerima manfaat. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman penerima manfaat terhadap sikap-sikap sosial dan menanamkan sikap dan perilaku positif anak agar sesuai dengan norma- norma yang berlaku di masyarakat. Kegiatan simulasi sikap sosial paling banyak diberikan kepada anak dibandingkan kegiatan yang lain karena menyangkut pengembangan karakter anak. Jadi lebih diarahkan ke arah sosial kepribadiannya. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang di ungkapkan oleh Sudarno 50 tahun selaku pekerja sosial, bahwa: “simulasi sikap sosial itu pemberian contoh atau keteladanan setiap hari, mbak. Mas ayo nyapu, kita tidak hanya memerintah nyapu, kita sendiri 79 pegang ikrak dan menyapu. Mas maeme sing bener ya mas, makannya yang benar yah. Mba pernah lihat sendiri petugas disini makan sambil jalan-jalan? gak kan. Semuanya duduk dan pegang sendok seperti ini”. wawancara tanggal 5 juni 2013 Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa pemberian keteladanan yang dilakukan oleh panti sosial petirahan anak satria baturaden di berikan setiap saat. Dalam menjaga kebersihan lingkungan pekerja sosial tidak hanya menyuruh penerima manfaat untuk membersihkan lingkungan tapi juga ikut berperan dalam membersihkan lingkungan yaitu menyapu. Pada kegiatan saat makan pekerja sosial memberikan contoh cara makan yang benar dan menggunakan peralatan makan sesuai dengan fungsinya. Selain kegiatan simulasi sikap sosial ada juga kegiatan temu anak pagi Morning Meeting. Kegiatan ini dilakukan di pagi hari sambil minum teh dan makan roti di lingkungan panti. Setiap pekerja sosial menangani sepuluh penerima manfaat. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai media komunikasi antara pekerja sosial dan penerima manfaat, untuk memantau perkembangan penerima manfaat serta menjadi saluran bagi penerima manfaat untuk menyampaikan keresahanhambatan yang dialami penerima manfaat selama mengikuti kegiatan. Berdasarkan wawancara dengan Ina salsabila 10 tahun salah satu penerima manfaat menyatakan bahwa: “pagi hari, biasane biasanya sambil minum teh karo sama maem makan roti. kalau acara temu anak pagi, pekerja sosial menceritakan sebuah cerita, kemarin Pak Agung cerita tentang orang yang terlambat 80 naik pesawat gara-gara tangine bangunnya kawanen kesiangan, itu disebabkan karena dia tidak disiplin”. wawancara tanggal 15 juni 2013. Hal ini disesuai dengan pernyataan Ibu Risye 28 tahun pekerja sosial, menyatakan bahwa: “kan nanti dibagi perkelompok, mba. Nanti didampingi oleh pekerja sosial. Dalam kegiatan morning meeting, pekerja sosial memberikan cerita bermuatan karakter dalam kegiatan morning meeting satu pekerja sosial menangani 10 anak. Saya kan menangani asrama 7 semua anak asrama 7 diajak cerita dan saya perhatikan betul masing-masing individunya, apakah ada perkembangan atau tidak. Selain itu saya juga memberikan cerita- cerita yang mengandung nilai-nilai karakter, misalnya kejujuran, tanggung jawab seperti itu mba”. wawancara tanggal 29 mei 2013. Dari hasil wawancara dengan kedua responden diatas menunjukan bahwa dalam kegiatan temu anak pagi morning meeting dilaksanakan di pagi hari dengan memberikan materi tentang pendidikan karakter salah satunya nilai karakter disiplin, kejujuran, tanggung jawab yang diintegrasikan kedalam cerita yang di sampaikan oleh penanggung jawab asrama masing-masing yang diharapkan cerita tersebut dapat menjadi teladan bagi penerima manfaat. Metode keteladanan dapat dilakukan setiap saat dan sepanjang waktu. Dengan keteladanan apa saja yang disampaikan akan membekas dan strategi ini merupakan metode termurah dan tak memerlukan tempat tertentu. Keteladanan memiliki peran yang sangat besar dalam mendidik karakter. Keteladanan guru dalam berbagai aktivitasnya akan menjadi cermin siswanya. Keteladanan lebih mengedepankan aspek perilaku dalam bentuk tindakan nyata daripada sekedar berbicara tanpa aksi. 81

4.2.2.2 Pembentukan dan penanaman sikap disiplin