Bimbingan Sosial Kepribadian Integrasi dan internalisasi

88 “dalam pembentukan karakter anak itu ya dengan cara memberikan bimbingan-bimbingan yang mengandung nilai-nilai karakter gitu ya mba. Misalnya dalam pembentukan karakter berketuhanan ya dapat dilihat dalam bimbingan mental spiritual, dalam kegiatan bimbingan mental spiritual anak-anak diajari baca tulis Al-quran, tata cara sholat yang benar.” wawancara tanggal 5 juni 2013. Hal tersebut di pertegas oleh hasil wawancara dari Karissa 11 tahun bahwa: “setiap hari sholat berjamaah dan sehabis subuh ada kultum.” wawancara tanggal 15 juni 2013. Dari hasil wawancara tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa setiap bimbingan yang ada di PSPA menginternalisasikan nilai-nilai karakter. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan Panti Sosial Petirahan Anak Satria Baturaden dalam pembentukan karakter anak melalui pemberian bimbingan kepada penerima manfaat. Bimbingan yang diberikan oleh panti antara lain bimbingan sosial kepribadian, bimbingan fisik dan kesehatan lingkungan, bimbingan belajar, bimbingan mental spiritual, bimbingan bakat dan kreativitas.

4.2.2.5.1 Bimbingan Sosial Kepribadian

Bimbingan sosial kepribadian adalah bimbingan yang dilaksanakan untuk menanamkan sikap dan perilaku positif anak agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat serta mengurangi perilaku anak yang dapat menghambat perkembangan mereka dikemudian hari. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti kegiatan bimbingan sosial kepribadian yang paling banyak dilakukan oleh anak adalah simulasi sikap sosial. 89 Simulasi sikap sosial bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman penerima manfaat terhadap sikap-sikap sosial. Berdasarkan wawancara dengan pekerja sosial Bapak Sudarno 50 tahun menyatakan bahwa: “Dalam kegiatan simulasi sosial ini anak diberikan kesempatan untuk mencurahkan isi hatinya tentang keluarganya, tenam-teman, dan masalah yang sedang dihadapi, melalui kegiatan tersebut pekerja sosial memberikan arahan bagaimana anak harus bersikap. Misalnya anak yang pendiam diberi motivasi supaya percaya diri, anak yang nakal diberi motivasi untuk berperilaku yang santun dan suka menolong”. wawancara tanggal 5 juni 2013. Hal ini di perkuat wawancara dengan Fajar hidayah 10 tahun yang menyatakan bahwa: “saya sangat senang diajar oleh ibu Risye karena saya selalu di ajarkan etika, cara makan yang baik seperti apa, terus kalau ketemu orang yang lebih tua salaman”. wawancara tanggal 15 juni 2013. Dari kedua wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa pekerja sosial mengajarkan pendidikan karakter tentang nilai karakter percaya diri, santun, dan etika sosial. Selain kegiatan simulasi sikap sosial ada juga kegiatan temu anak pagi Morning Meeting. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti kegiatan ini dilakukan di pagi hari sambil minum teh dan makan roti di lingkungan panti. Setiap pekerja sosial menangani sepuluh penerima manfaat. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai media komunikasi antara pekerja sosial dan penerima manfaat, untuk memantau perkembangan penerima manfaat serta menjadi saluran bagi penerima manfaat untuk 90 menyampaikan keresahanhambatan yang dialami penerima manfaat selama mengikuti kegiatan. Berdasarkan wawancara dengan pekerja sosial Ibu Risye 28 tahun menyatakan bahwa: “kegiatan temu anak pagi itu biasanya dilakukan di luar ruangan, ya terserah pekerja sosial ada yang di lapangan, di taman. Kegiatannya untuk memantau perkembangan anak dan ini adalah sesi curhat, masalah apa saja yang dialami oleh anak dicurahkan pada kegiatan ini. Dalam kegiatan ini satu pekerja sosial menangani 10 anak. Saya kan menangani asrama 7 semua anak asrama 7 diajak cerita dan saya perhatikan betul masing-masing individunya, apakah ada perkembangan atau tidak. Selain itu saya juga memberikan cerita-cerita yang mengandung nilai-nilai karakter, misalnya kejujuran, tanggung jawab seperti itu mba”. wawancara tanggal 29 mei 2013. Hal ini disesuai dengan pernyataan penerima manfaat Ina salsabila 10 tahun, menyatakan bahwa: “kalau acara temu anak pagi, pekerja sosial menceritakan sebuah cerita, kemarin Pak Agung cerita tentang orang yang terlambat naik pesawat karena bangunya kesiangan, itu disebabkan karena dia tidak disiplin”. wawancara tanggal 15 juni 2013. Dari hasil wawancara dengan kedua responden diatas menunjukan bahwa dalam kegiatan temu anak pagi morning meeting dilaksanakan di pagi hari dengan memberikan materi tentang pendidikan karakter salah satunya nilai karakter disiplin, kejujuran, tanggung jawab yang diintegrasikan melalui cerita yang di sampaikan oleh penanggung jawab asrama masing-masing.

4.2.2.5.2 Bimbingan Fisik dan Kesehatan lingkungan