93
Dari hasil wawancara dengan kedua responden diatas dapat disimpulkan bahwa penerima manfaat tetap mendapatkan bimbingan
belajar dari guru pendamping yang bertujuan agar penerima manfaat tidak ketinggalan pelajarannya di sekolah sehingga ketika mereka
keluar dari panti dapat mengikuti pelajaran disekolah seperti teman- teman yang lain yang tidak mengikuti petirahan.
Berdasarkan hasil wawancaara dengan Risye 28 tahun selain kegiatan belajar akademik ada juga lomba cerdas cermat yang
diselenggarakan dengan tujuan membiasakan penerima manfaat ke alam kompetensi yang sehat, dengan harapan dapat memotivasi
penerima manfaat untuk meraih prestasi belajar yang lebih baik. Melalui bimbingan belajar terdapat internalisasi nilai karakter cinta
ilmu dan nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama yaitu menghargai karya dan prestasi orang lain, yang dilakukan oleh Panti
Sosial Petirahan Anak Satria Baturaden
4.2.2.5.4 Bimbingan mental spiritual
Bimbingan mental spiritual bimbingan yang ditunjukan untuk menanamkan nilai-nilai agama dalam kehidupan anak sedini mungkin
sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing. Kegiatannya adalah bimbingan salat, ibadah dan doa, bimbingan baca Al-Qur’an dan
atau Al-Kitab, dan pemberian materi keagamaan oleh instruktur bimbingan agama yaitu Fuad Purnomo 53 tahun.
94
a. Kultum
Kultum dilaksanakan oleh pekerja sosial dan guru pembimbing yang diikuti oleh semua penerima manfaat. Kultum dilaksanakan
setiap hari setelah shalat subuh di mushola PSPA Satria Baturaden. Kegiatan kultum dilakukan dengan ceramah yang berisi materi-materi
seputar keagamaan dan pentingnya agama sebagai modal dasar manusia untuk hidup di dunia dan di akherat. Fuad Purnomo 53 tahun
mengungkapkan bahwa materi keagamaan yang diberikan yaitu tentang cerita yang membangkitkan motivasi. Seperti bunuh diri itu
dosa dan tidak menguntungkan, perbuatan yang dilarang, tidak ada perbuatan yang sia-sia jika dilandasi bekerja keras, perbuatan
menolong itu membuat seseorang maju. Dari kultum tersebut diharapkan penerima manfaat dapat
mengerti dan menjalankan ajaran islam sehigga terbentuk karakter yang berakhlak. Selain itu penerima manfaat juga diharapkan
mempunyai mental yang tangguh dan baik. b.
Shalat berjamaah Shalat berjamaah dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan
waktu shalat yaitu shalat subuh, shalat dzuhur, shalat ashar, shalat maghrib dan shalat isya. Sudarno 50 tahun mengungkapkan bahwa
anak dilatih untuk disiplin terhadap waktu terutama untuk shalat berjamaah setiap hari. Berdasarkan pernyataan tersebut dengan anak
melakukan shalat berjamaah dapat melatih mentalnya dan juga
95
kedisiplinan anak terhadap waktu. Anak dapat mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan ibadah shalat. Anak juga diajarkan
bahwa shalat berjamaah pahalanya lebih besar dari pada shalat sendiri. c.
Baca tulis Al-Quran Kegiatan ini dilaksanakan setiap ada jadwal bimbingan mental.
Kegiatan ini meliputi pra test yaitu pengukuran pada awal anak masuk dan post test yaitu pengukuran tingkat baca tulis Al-Quran menjelang
pemulangan anak. Kegiatan ini bertujuan agar anak belajar dan mengerti tentang baca dan tulis Al-Quran sehingga berguna untuk
memperkuat mental anak. Dari kegiatan-kegiatan bimbingan mental spiritual tersebut dapat
disimpulkan bahwa bimbingan mental spiritual termasuk dalam nilai- nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha
Esa atau nilai karakter religious.
4.2.2.5.5 Bimbingan Bakat dan Kreativitas