Bimbingan Fisik dan Kesehatan lingkungan Bimbingan belajar

90 menyampaikan keresahanhambatan yang dialami penerima manfaat selama mengikuti kegiatan. Berdasarkan wawancara dengan pekerja sosial Ibu Risye 28 tahun menyatakan bahwa: “kegiatan temu anak pagi itu biasanya dilakukan di luar ruangan, ya terserah pekerja sosial ada yang di lapangan, di taman. Kegiatannya untuk memantau perkembangan anak dan ini adalah sesi curhat, masalah apa saja yang dialami oleh anak dicurahkan pada kegiatan ini. Dalam kegiatan ini satu pekerja sosial menangani 10 anak. Saya kan menangani asrama 7 semua anak asrama 7 diajak cerita dan saya perhatikan betul masing-masing individunya, apakah ada perkembangan atau tidak. Selain itu saya juga memberikan cerita-cerita yang mengandung nilai-nilai karakter, misalnya kejujuran, tanggung jawab seperti itu mba”. wawancara tanggal 29 mei 2013. Hal ini disesuai dengan pernyataan penerima manfaat Ina salsabila 10 tahun, menyatakan bahwa: “kalau acara temu anak pagi, pekerja sosial menceritakan sebuah cerita, kemarin Pak Agung cerita tentang orang yang terlambat naik pesawat karena bangunya kesiangan, itu disebabkan karena dia tidak disiplin”. wawancara tanggal 15 juni 2013. Dari hasil wawancara dengan kedua responden diatas menunjukan bahwa dalam kegiatan temu anak pagi morning meeting dilaksanakan di pagi hari dengan memberikan materi tentang pendidikan karakter salah satunya nilai karakter disiplin, kejujuran, tanggung jawab yang diintegrasikan melalui cerita yang di sampaikan oleh penanggung jawab asrama masing-masing.

4.2.2.5.2 Bimbingan Fisik dan Kesehatan lingkungan

Bimbingan fisik dan kesejahteraan lingkungan dilaksanakan dalam rangka menanamkan perilaku sehat kepada penerima manfaat 91 dan meningkatkan keberfungsian fisik penerima manfaat. Materi bimbingan fisik adalah senam dan latihan upacara bendera yang dilakukan oleh instruktur bimbingan fisik yaitu dari Tentara Nasional Indonesia TNI Koramil Baturaden. Sudarno 50 tahun selaku pekerja sosial menuturkan bahwa: “kegiatan bimbingan fisik dan kesehatan itu ya senam setiap pagi, pemberian makan tiga kali sehari, latihan upacara, bersih-bersih lingkungan asrama itu selalu kami ajarkan kepada mereka.” wawancara tanggal 5 juni 2013. Berdasarkan wawancara tersebut dapat diketahui bahwa dalam penanaman nilai karakter pola hidup sehat dan cinta tanah air terintegrasi pada bimbingan fisik dan kesehatan lingkungan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selain kegiatan senam dan latihan upacara bendera setiap satu minggu sekali diadakan kegiatan penimbangan berat badan. Hasil wawancara dengan Risye 28 tahun selaku pekerja sosial di PSPA Satria Baturaden menyatakan bahwa kegiatan penimbangan berat badan bertujuan untuk memantau perkembangan anak apakah ada perubahan atau tidak. Bimbingan fisik dan kesehatan lingkungan ini meliputi latihan upacara, pemberian makan sesuai menu, bimbingan kebersihan diri dan kesehatan lingkungan, olahraga pagi dan olahraga bersama, pemerikasaan kesehatan dan penimbangan badan, pemberian pengetahuan tentang gizi, obat-obatan, penyakit dsb. Kegiatan ini mencerminkan upaya pembentukan nilai karakter hidup sehat dan nilai 92 karakter nasionalisme cinta tanah air yang dilakukan oleh Panti Sosial Petirahan Anak Satria Baturaden.

4.2.2.5.3 Bimbingan belajar

Bimbingan belajar dilaksanakan agar perkembangan pelajaran penerima manfaat tetap terjamin selama anak mengikuti kegiatan di PSPA, kegiatannya adalah belajar akademik, bimbingan belajar, cerdas cermat, bimbingan motivasi dan konsentrasi belajar, bimbingan peningkatan kemampuan baca tulis. Kegiatan bimbingan belajar diberikan kepada penerima manfaat berupa bimbingan belajar sore hari yang dilaksanakan oleh guru pendamping. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Sinta Meitanti 10 tahun yang menyatakan bahwa: “iya ana pelajaran, sing mulang bu guru Nia. Kaya sekola biasa mung sore-sore iya ada pelajaran, yang mengajar Bu. Nia. Sama seperti disekolah cuma waktunya sore hari”. wawancara tanggal 15 juni 2013. Dari wawancara dengan penerima manfaat dapat disimpulkan bahwa selama anak berada di panti mereka tetap mendapatkan pelajaran. Pemberian mata pelajaran dilakukan oleh guru pendamping dari masing-masing daerah. Hal tersebut di pertegas oleh pernyataan dari Manik Indradefi 55 tahun selaku kepala seksi rehabilitasi sosial yang menyatakan bahwa: “selama anak mengikuti petirahan mereka juga mendapat bimbingan belajar dari guru pendamping, tujuannya agar mereka tidak ketinggalan mata pelajaran di sekolah mereka masing-masing”. wawancara tanggal 5 juni 2013. 93 Dari hasil wawancara dengan kedua responden diatas dapat disimpulkan bahwa penerima manfaat tetap mendapatkan bimbingan belajar dari guru pendamping yang bertujuan agar penerima manfaat tidak ketinggalan pelajarannya di sekolah sehingga ketika mereka keluar dari panti dapat mengikuti pelajaran disekolah seperti teman- teman yang lain yang tidak mengikuti petirahan. Berdasarkan hasil wawancaara dengan Risye 28 tahun selain kegiatan belajar akademik ada juga lomba cerdas cermat yang diselenggarakan dengan tujuan membiasakan penerima manfaat ke alam kompetensi yang sehat, dengan harapan dapat memotivasi penerima manfaat untuk meraih prestasi belajar yang lebih baik. Melalui bimbingan belajar terdapat internalisasi nilai karakter cinta ilmu dan nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama yaitu menghargai karya dan prestasi orang lain, yang dilakukan oleh Panti Sosial Petirahan Anak Satria Baturaden

4.2.2.5.4 Bimbingan mental spiritual