Menciptakan suasana yang kondusif

85 mengikuti kegiatan di PSPA. Kegiatannya adalah belajar akademik, bimbingan belajar, cerdas cermat, bimbingan motivasi dan konsentrasi belajar, bimbingan peningkatan kemampuan baca tulis. Kegiatan bimbingan belajar diberikan kepada penerima manfaat berupa bimbingan belajar sore hari yang dilaksanakan oleh guru pendamping. Bimbingan belajar sesuai dengan kegiatan untuk mengembangkan bakat, minat dan karakter pada lampiran Permendkmas No. 39 tahun 2008 dalam Sujak, 2011:72 bahwa: mengembangkan prestasi akademik, seni, danatau olahraga sesuai bakat dan minat melalui lomba mata pelajaranprogram keahlian, mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah, menyelenggarakan lomba dan pertandingan olahraga. Terbentuknya karakter memerlukan proses yang relatif lama dan terus menerus. Oleh karena itu, sejak dini harus ditanamkan pendidikan karakter pada anak.

4.2.2.4 Menciptakan suasana yang kondusif

Menciptakan suasana yang kondusif, pada dasarnya tanggung jawab pendidikan karekter ada pada semua pihak yang mengitarinya, mulai dari keluarga, sekolah, masyarakat, maupun pemerintah Furqon, 2010:52. Lingkungan dapat dikatakan merupakan proses pembudayaan anak dipengaruhi oleh kondisi yang setiap saat dihadapi dan dialami anak. Anak yang masuk di panti sosial tidak disia-siakan oleh pihak panti, mengingat masa petirahan anak yang sangat singkat yaitu hanya satu bulan maka 86 petugas panti memanfaatkan dan mengupayakan yang terbaik untuk para penerima manfaat. Sudarno 50 tahun menuturkan bahwa: “setiap bimbingan tidak dikerjakan oleh pekerja sosial tetapi berkombinasi dengan pihak lain, gabungan dari beberapa disiplin ilmu. Kita berusaha memberikan layanan dengan menggunakan alat yang seharusnya, mendekati yang seprofesi misalnya dari segi sosial memang pekerjaannya pekerja sosial, untuk mental agama tidak di tangani oleh pekerja sosial akan tetapi merektur dari bidang agama sesuai dengan ahlinya, dari segi kedisiplinan bisa seratus persen dari TNI, tentang sumber hukum di berikan dari kepolisian, tentang bimbingan kesehatan lingkungan diberikan dari pihak puskesmas dan rumah sakit banyumas, bimbingan belajar peran kami hanya memberikan motivas” wawancara tanggal 5 juni 2013. Berdasarkan wawancara tersebut dapat diketahui bahwa dalam pemberian bimbingan di Panti Sosial Petirahan Anak Satria Baturaden tidak hanya dari pekerja sosial saja tapi melibatkan dari pihak lain yang berhubungan dengan materi bimbingan. Panti sosial berusaha menjalakan perannya dengan baik yaitu memberikan layanan dengan menggunakan alat yang seharusnya dan mendatangkan ahli dibidangnya masing-masing. Pembentukan karakter harus dilakukan semua unsur di panti. pembentukan karakter bukan hanya tanggung jawab pekerja sosial , dan instruktur bimbingan saja tetapi pendidikan karakter menjadi tanggung jawab semua unsur baik pekerja sosial, instruktur bimbingan dan karyawan di panti. Ibu Risye 28 tahun mengungkapkan bahwa: “contoh keteladanan tidak hanya dilakukan oleh pekerja sosial dan instruktur bimbingan saja mbak, tetapi juga melibatkan karyawan di sini. Misalnya dalam kegiatan senam pagi tidak hanya instruktur bimbingan dan penerima manfaat saja yang senam karyawan juga, dalam kegiatan sholat berjamaah juga seperti itu semua paryawan yang muslim ikut sholat bareng-bareng”. wawancara tanggal 5 juni 2013. 87 Hal ini di pertegas dengan pernyataan dari penerima manfaat yaitu Fajar Hidayah 10 tahun bahwa: “petugasnya apik-apik kabeh baik-baik semua ”. wawancara tanggal 15 juni 2013. Dari kedua wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak hanya pekerja sosial dan instruktur bimbingan saja tetapi juga melibatkan karyawan PSPA yang juga memberikan kontribusi pembentukan karakter penerima manfaat yaitu dengan memberikan contoh yang baik kepada penerima manfaat dengan menjalankan sholat berjamaah. Dari hasil observasi yang peneliti dapatkan selain sholat berjamaah semua warga panti juga memberikan teladan dalam menjaga kebersihan lingkungan, Tidak ada warga panti membuang sampah di sembarang tempat dan tidak ada pekerja sosial dan karyawan yang merokok di area panti.

4.2.2.5 Integrasi dan internalisasi