itu, proses konseling dipandang sebagai suatu proses pendidikan, yang terpusat pada usaha membantu dan kesediaan dibantu untuk belajar perilaku baru dan
dengan demikian mengatasi berbagai macam permasalahan Winkel, 2007:419-
420.
Dalam pembahasan kali ini akan diuraikan mengenai hakikat manusia, tujuan konseling, tingkah laku bermasalah, peran konselor, hubungan antara
konselor dan konseli, teknik konseling, dan tahapan dalam konseling behavior.
2.3.1.1 Hakikat Manusia
Menurut Corey 2003: 198 menyatakan bahwa pendekatan behavior tidak menguraikan asumsi-asumsi filosofis tertentu tentang manusia secara langsung.
Setiap manusia dipandang memiliki kecenderungan-kecenderungan positif dan negative yang sama. Manusia pada dasarnya di dibentuk dan ditentukan oleh
lingkungan social budayanya. Segenap tingkahlaku manusia itu dipelajari.
Sementara itu, Winkel 2004: 420 menyatakan bahwa konseling behavioristik berpangkal pada beberapa keyakinan tentang martabat manusia,
yang sebagian bersifat falsafah dan sebagian bersifat psikologis, yaitu:
1 Manusia pada dasarnya tidak berakhlak baik atau buruk, bagus atau jelek.
2 Manusia mampu untuk berefleksi atas tingkahlakunya sendiri, menangkap apa yang dilakukannya, dan mengatur serta mengontrol
perilakunya sendiri. 3 Manusia mampu untuk memperoleh dan membentuk sendiri suatu pola
tingkahlaku yang baru melalui proses belajar. 4 Manusia dapat mempengaruhi perilaku orang lain dan dirinya pun
dipengaruhi oleh perilaku orang lain.
Berdasarkan dua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa hakikat manusia pada pandangan behavioris yaitu pada dasarnya manusia tidak memiliki
bakat apapun, semua tingkah laku manusia adalah hasil belajar. Manusia pun dapat mempengaruhi orang lain, begitu pula sebaliknya. Manusia dapat
menggunakan orang lain sebagai model pembelajarannya.
2.3.1.2 Tujuan Konseling
Tujuan-tujuan konseling menduduki suatu tempat yang amat penting dalam terapi tingkah laku. Pada konseling behavior klien yang memutuskan
tujuan-tujuan terapi yang secara spesifik ditentukan pada permulaan proses terapeutik. Menurut Corey 2003: 202 menyatakan bahwa tujuan umum terapi
tingkahlaku adalah menciptakan kondisi-kondisi baru bagi proses belajar. Dasar alasannya adalah segenap tingkah laku adalah dipelajari learned, termasuk
tingkah laku yang maladatif. Secara umum tujuan konseling perilaku adalah antara lain :
1 Menciptakan kondisi baru pembelajar. 2 Menghapus tingkah laku maladaptive untuk digantikan perilaku yang
adaptif. 3 Meningkatkan personality choice.
2.3.1.3 Tingkah Laku Bermasalah