Perilaku Terisolir Siswa Sebelum diberi Konseling Behavior dengan Assertive Training

Dalam pembahasan ini memuat tentang perilaku terisolir siswa sebelum diberikan konseling behavior dengan teknik asertif, perilaku terisolir siswa sesudah diberikan konseling behavior dengan teknik asertif, dan keefektifan konseling behavior dengan teknik asertif dalam mengatasi perilaku terisolir siswa.

4.2.1 Perilaku Terisolir Siswa Sebelum diberi Konseling Behavior dengan Assertive Training

Perilaku terisolir siswa sebelum mendapatkan treatment ditunjukkan dengan tersingkirnya siswa dari pergaulan. Ketika siswa ingin bergabung dalam suatu kelompok bermain, siswa selalu ditolak oleh anggota kelompok tersebut. Senada dengan penuturan Walgito 2007:50 yang menyatakan siswa terisolasi adalah siswa yang terasingkan atau ditolak oleh teman-temannya. Keberadaan siswa terisolir ini dapat pula diketahui dari sosiometri untuk mengetahui berapa banyak jumlah penolakan yang siswa peroleh dalam suatu kelas. Semakin siswa mendapatkan penolakan, semakin terisolir siswa tersebut. Berbagai perlakuan sering diterima oleh siswa terisolir ini, misalnya diejek, dijahili, dijauhi, atau ditolak oleh kelompok bermain di kelasnya. Reaksi yang ditunjukkan siswa terisolir juga bermacam-macam, ada yang melawan dan cenderung berbalik agresif pada teman di kelasnya, namun ada pula yang tidak mampu melawan sehingga ia hanya diam saja menerima perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman sekelasnya. Perilaku yang demikian inilah yang harus diganti. Jika siswa terlalu bersikap menerima terhadap pihak-pihak yang menekannya ia akan selalu menjadi pihak yang tertindas dan tidak mampu melawan. Semakin ia tidak mampu melawan, ia akan semakin menarik dirinya dari pergaulan dan menjadi siswa yang kurang memiliki minat bersosial. Ketidak asertifan siswa sebagai bentuk perilaku yang diakibatkan terisolirnya mereka dari pergaulan perlu digali apa kesulitannya sehingga dapat menentukan perilaku yang diinginkan sehingga memunculkan ketrampilan asertif pada siswa terisolir. Asumsinya adalah jika siswa terisolir memunculkan perilaku ketidak asertifan seperti diam, tidak mampu menyampaikan apa yang mereka rasakan, bagaimana pihak-pihak yang selalu menekan mereka mengetahui apa yang dirasakan jika tidak ada yang disampaikan. Selama siswa terisolir ini masih tetap mempertahankan ketidak asertifannya, selama itu pula siswa akan selalu terisolir. Maka siswa terisolir perlu berasertif agar apa yang ingin mereka sampaikan dapat diterima oleh pihak-pihak yang selalu menekan siswa sehingga siswa terisolir dapat diterima, dihargai didengar oleh siswa yang kerap menekannya.

4.2.2 Perilaku Terisolir Siswa Sesudah diberi Konseling Behavior dengan Assertive Training

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MENGGUNAKAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS VII MTS NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

2 23 58

KEEFEKTIFAN KONSELING BEHAVIOR DENGAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGURANGI PERILAKU KONFORMITAS NEGATIF PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMA ISLAM NAHDLATUSYSYUBBAN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2015201

13 122 145

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

4 25 84

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SD NEGERI PEKUNDEN SEMARANG

1 17 238

MENGATASI KENAKALAN SISWA KELAS IV MELALUI LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SD NEGERI 2 GLINTANG Mengatasi kenakalan siswa kelas iv melalui layanan konseling perorangan di SD Negeri 2 Glintang Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali Tahun 2011 /2012.

0 0 16

IMPLEMENTASI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN SELF-CONFIDENCE BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 KARANGANYAR.

0 1 17

Efektifitas konseling kelompok teknik assertive training dalam mengurangi perilaku prokrastinasi akademik siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Palu | Mutmainnah | Jurnal Konseling dan Psikoedukasi 6264 20701 1 PB

1 1 10

EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI DENGAN TEKNIK MODELING SIMBOLIS UNTUK MENGURANGI SIKAP POSITIF TERHADAP BULLYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI PEKUNDEN SEMARANG

1 1 108

PENERAPAN BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS X SMK MAA’RIF KUDUS

0 0 19

PENERAPAN KONSELING GESTALT DENGAN TEKNIK KURSI KOSONG UNTUK MENGATASI SISWA TERISOLIR PADA SISWA KELAS VIII SMP 1 BAE TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI

2 2 16