31
4.2. Karakteristik Pelabuhan Sunda Kelapa 4.2.1. Letak Geografis
Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang berada di kawasan Teluk Jakarta. Pelabuhan Sunda Kelapa secara georgafis terletak pada
posisi 06 06 30 LS, 106 07 50 BT dan menempati lahan seluas 50,8 ha. Secara administratif Pelabuhan Sunda Kelapa terletak di dua kelurahan
yaitu di Kelurahan Penjaringan dan Kelurahan Ancol. Batas-batas wilayah Pelabuhan Sunda Kelapa adalah:
• Sebelah utara berbatasan dengan Pantai Laut Jawa • Sebelah selatan berbatasan dengan Pasar Ikan dan Jalan Lodan, Kelurahan
Penjaringan • Sebelah barat berbatasan dengan Perkantoran Muara Baru, Kelurahan
Penjaringan • Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Ancol
4.2.2. Kondisi Hidro-Oseanografi
Keadaan pantai sekitar Pelabuhan Sunda Kelapa landai dasar lumpur dan memiliki panjang alur 2000 m dan lebar alur 40 m dengan kedalaman alur 4
mLWS serta kedalaman kolam 4 mLWS. Pasang surut di Pelabuhan Sunda Kelapa bersifat diurnal yaitu mengalami satu kali pasang dan satu kali surut dalam
satu hari. Rata-rata permukaan air pada pasang purnama adalah 86 cm sedangkan pada saat pasang bulan mati sebesar 26 cm. Waktu tolak pasang pada GMT + 7
jam, dengan muka surutan 60 cm di bawah duduk tengah. Posisi stasiun arus tower di Pelabuhan Sunda Kelapa berada pada 05º - 45’
– 34-45” LS dan 107º - 00’ – 4,11” BT dengan kecepatan maximum arus rata-rata mencapai 1 knot arah sekitar 050º terjadi pada waktu air surut. Arus pada saat
bukan pasang surut mempunyai kecepatan sekitar 0.3 knot dengan arah 45º dengan kecepatan arus pasang surut mencapai 1,1 knot pada waktu spring tides
pada arah sekitar 050º saat waktu air surut dan sekitar 230º saat waktu air pasang.
32
4.2.3. Kondisi Fisiografi dan Geomorfologi
Secara fisiografi daerah Jakarta terdiri dari 3 jalur fisiografi yaitu jalur daratan pantai, jalur Bogor dan Bandung. Jalur pantai Jakarta dibentuk dari
endapan aluvium sungai, rawa, pantai dan aliran lahar dari gunung api di selatan. Jalur pantai Jakarta ini terletak di daerah pesisir utara jawa mulai dari Cirebon
sampai Serang. Jalur Bogor terletak di sebelah selatan yang berupa perbukitan yang terdiri atas lapisan batuan sedimen tersier terlipat. Pada jalur Bogor ini
terbentuk dari aktivitas vulkanis yang berupa terobosan batuan beku. Jalur Bandung terletak di sebelah jalur Bogor yang merupakan daerah perbukitan yang
diselingi oleh cekungan-cekungan di antara deretan Gunung Api Poros Jawa Van Bemmelen, 1945 dalam Wirdha, 2006.
Secara morfologi, lokasi penelitian merupakan perairan di sekitar bagian utara kipas aluvium sampai perairan Laut Jawa sekitar jarak kurang lebih 6 km.
Perairan ini merupakan lanjutan dari daerah sekitar garis pantai yang berada di wilayah Teluk Jakarta ke arah Laut Jawa yang merupakan hasil pengendapan
material dari muara-muara sungai seperti Sungai Cisadane, Sungai Ciliwung dan Sungai Bekasi Wirdha, 2006.
Karakteristik geologi wilayah penelitian terbentuk sebagian besar dari sedimentasi sungai yang merupakan kombinasi antara pasir dan lempung sedikit
berkerikil. Kedua tipe sedimen tersebut terhampar memanjang dari barat ke timur pesisir utara Jakarta Wirdha, 2006.
4.3. Sosial Ekonomi Wilayah Penelitian