35 Arus kunjungan kapal pelayaran rakyat dalam satuan unit selama kurun
waktu 5 lima tahun rata-rata mencapai 1.185 unit pertahun dengan tonase rata- rata 281.209 Gross Tonase GT, untuk jenis pelayaran dalam negeri, rata-rata
kunjungan kapal selama kurun waktu 5 tahun 1999-2004 adalah 1.579 unit pertahun dengan tonase rata-rata 549.081 GT. Rata-rata kunjungan kapal untuk
jenis pelayaran kapal penumpang dan kapal tongkang jumlahnya sangat kecil dibandingkan dengan kapal-kapal untuk jenis pelayaran lainnya yaitu masing-
masing untuk jenis kapal penumpang sebesar 378 unit pertahun dengan tonase rata-rata 287.733 GT, sedangkan untuk kapal tongkang rata-rata sebesar 43 unit
per tahun dengan tonase kapal rata-rata 16.585 GT. Data jumlah arus kunjungan
kapal berdasarkan tonase kapalnya dapat dilihat pada Gambar 5.
- 100,000
200,000 300,000
400,000 500,000
600,000 700,000
800,000
Jum lah Tonase GT
Sumber : PT. Pelindo II Cabang Sunda Kelapa, 2004 Pelayaran Rakyat
332,765 342,727 278,091 347,532 227,585 258,553 Pelayaran Dalam Negeri
449,719 451,479 485,915 533,364 612,274 761,738 Pelayaran Penumpang
143,782 480,231 449,831 341,888 79,963
80,727 Kapal tongkang
10,539 14,663
23,547 18,771
1999 2000
2001 2002
2003 2004
Gambar 5 . Arus kunjungan kapal berdasarkan jenis pelayaran di
Pelabuhan Sunda Kelapa dalam GT
4.4.2. Arus Barang
Data arus barang berdasarkan perdagangan melalui Pelabuhan Sunda kelapa dalam kurun waktu 6 tahun terakhir 1999-2004 berdasarkan bongkar dan muat
dapat dilihat pada Gambar 6. Arus barang yang dibongkar dan dimuat di
pelabuhan dalam 6 tahun terakhir rata-rata mencapai 1.029.479 tonm
3
untuk bongkar dan 1.230.885 tonm
3
untuk muat barang.
36
- 200,000
400,000 600,000
800,000 1,000,000
1,200,000 1,400,000
1,600,000 1,800,000
Jumlah
Sumber : PT. Pelindo II Cabang Sunda Kelapa, 2004
Bongkar tonm3 1,233,605 1,201,659
989,220 876,600
855,719 1,020,074
Muat tonm3 959,762
1,036,357 1,160,446
1,290,472 1,311,815
1,626,454 1999
2000 2001
2002 2003
2004
Gambar 6. Arus barang di Pelabuhan Sunda kelapa berdasarkan perdagangan
Perkembangan arus barang berdasarkan distribusi melalui Pelabuhan Sunda kelapa dalam kurun waktu 6 tahun terakhir 1999-2004 menunjukkan
bahwa distribusi barang melalui gudang rata-rata sebesar 212.832 tonm
3
, melalui angkutan langsung rata-rata sebesar 1.675.934 tonm
3
, sedangkan arus barang melalui lapangan rata-rata sebesar 371.596 tonm
3
. Perkembangan arus distribusi
barang selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 7.
- 500,000
1,000,000 1,500,000
2,000,000
Jumlah
Sumber : PT. Pelindo II Cabang Sunda Kelapa, 2004
Angkut langsung tonm3 1,618,941 1,656,891 1,638,670 1,612,474 1,568,899 1,960,734 Melalui gudang tonm3
193,428 172,461
189,181 219,601
235,479 266,844
Melalui lapangan tonm3 380,998
409,664 321,815
334,997 363,156
418,950 1999
2000 2001
2002 2003
2004
Gambar 7. Arus barang berdasarkan distribusi di Pelabuhan Sunda
kelapa
37 Perkembangan arus barang berdasarkan kemasan melalui Pelabuhan Sunda
kelapa dalam kurun waktu 6 tahun terakhir 1999 - 2004 menunjukkan bahwa rata-rata setiap tahun arus barang kemasan berupa general cargo mempunyai
jumlah tertinggi yaitu rata-rata sebesar 878.119 tonm
3
, sedangkan rata-rata jumlah barang untuk kemasan lainnyakayu menduduki peringkat terkecil yaitu
sebesar 651.727 tonm
3
. Data arus barang berdasarkan kemasan secara rinci dapat
dilihat pada Gambar 8.
- 200,000
400,000 600,000
800,000 1,000,000
1,200,000
Jumlah
Sumber : PT. Pelindo II Cabang Sunda Kelapa, 2004 General Cargo tonm3
693,457 740,042 745,988 932,424 966,866 1,189,937 Bag Cargo tonm3
535,156 593,715 683,911 739,371 752,832 888,226 Curah Cair tonm3
15,463 27,564
36,620 38,094
27,662 43,488
Barang lainkayu tonm3 948,291 876,695 683,147 457,183 420,174 524,877 1999
2000 2001
2002 2003
2004
Gambar 8. Arus barang berdasarkan kemasan di Pelabuhan Sunda
Kelapa.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Parameter Kualitas Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa
Hasil pengukuran parameter-parameter kualitas lingkungan perairan sekitar Pelabuhan Sunda Kelapa pada setiap stasiun pengamatan selama penelitian
berlangsung meliputi parameter fisika dan kimia dapat di lihat pada Lampiran 2. 5.1.1. Parameter Fisika Kualitas Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa
Pengukuran parameter fisika kualitas perairan diambil untuk digunakan sebagai data penunjang penelitian. Parameter-parameter fisika kualitas perairan
yang diukur meliputi suhu udara, suhu air, kecerahan, kekeruhan, salinitas dan total padatan tersuspensi TSS. Data rerata pengukuran parameter fisika kualitas
lingkungan pada setiap lokasi pengukuran dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7
. Hasil pengukuran parameter fisika kualitas perairan Pelabuhan Sunda Kelapa
Jarak Parameter
Muara sungai 50 m 500 m
1000 m Suhu udara
C 30,2 30,0 30,0
Suhu air C 31,3 32,0
31,0 Kecerahan m
0,74 1,18
1,93 Kekeruhan NTU
13,84 6,93
2,94 Salinitas PSU
30,0 30,4
30,3 TSS mgl
45,2 20,7
14,8 Nilai parameter suhu udara dan suhu air berkisar antara 30 – 32
C. Nilai suhu udara di muara sungai menunjukkan nilai tertinggi dibandingkan dengan
pengukuran pada jarak 500 m dan 1000 m, sedangkan untuk suhu air, pada jarak 500 m menunjukkan angka tertinggi yaitu 32
C Tabel 7. Tingginya suhu air
maupun udara di muara sungai diduga karena adanya aktivitas kimia maupun biologis seperti degradasi bahan-bahan organik dari sampah yang terbawa melalui
sungai ke muara dan kegiatan pelabuhan lainnya. Walaupun demikian, perbedaan suhu antar jarak pengamatan pada suhu air maupun udara tidak terlalu tinggi
bahkan cenderung sama, hal ini diduga karena perairan bersifat dinamik sehingga kemungkinan terjadinya stratifikasi suhu pun menjadi sangat kecil.