Beban Pencemar dan Kapasitas Asimilasi Perairan

16 didalam persenyawaan yang dibentuknya pada umumnya mempunyai bilangan valensi 2+, sangat sedikit yang mempunyai bilangan valensi 1+ Palar, 2004. Logam kadmium sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia, terutama merupakan hasil efek samping dari aktivitas yang dilakukan manusia. Dalam strata lingkungan, logam Cd dan persenyawaanya ditemukan dalam banyak lapisan. Secara sederhana dapat diketahui bahwa kandungan logam Cd akan dapat dijumpai di daerah-daerah penimbunan sampah dan aliran air hujan, selain dalam air buangan. Seperti halnya merkuri dan logam berat lainnya, logam Cd membawa sifat racun yang sangat merugikan bagi semua organisme hidup, bahkan juga sangat berbahaya untuk manusia. Dalam badan perairan, kelarutan Cd dalam konsentrasi tertentu dapat membunuh biota perairan. Biota- biota yang tergolong bangsa udang-udangan crustacea akan mengalami kematian dalam selang waktu 24-504 jam bila dalam badan perairan dimana biota ini hidup terlarut logam atau persenyawaan Cd pada rentang konsentrasi 0.005- 0.15 ppm. Untuk biota yang tergolong dalam bangsa serangga insecta akan mengalami kematian dalam selang waktu 24-672 jam dengan rentang konsentrasi 0.003-18 ppm dan untuk golongan biota oligichaeta akan mengalami kematian dalam selang waktu 24-96 jam dengan rentang konsentrasi 0.0028-4.6 ppm Palar, 2004 .

2.3. Beban Pencemar dan Kapasitas Asimilasi Perairan

Kapasitas asimilasi perairan adalah kemampuan perairan dalam memulihkan diri akibat masuknya limbah tanpa menyebabkan penurunan kualitas lingkungan yang ditetapkan sesuai dengan peruntukkannya Quano, 1993. Kemampuan asimilasi sangat dipengaruhi oleh adanya proses pengenceran maupun perombakan bahan pencemar yang masuk ke perairan. Metode untuk melihat kapasitas asimilasi dapat dilakukan dengan pendekatan hubungan antara kualitas air dengan beban limbahnya Dahuri, 1998. Metode ini memiliki kelemahan karena tidak memperhatikan berbagai dinamika diperairan tersebut yang sangat mempengaruhi kapasitas asimilasi suatu perairan. Perhitungan kapasitas asimilasi spesifik untuk setiap lokasi, evaluasi kapasitas 17 asimilasi memerlukan model matematika yang sesuai untuk mendeterminasi konsentrasi parameter kunci yang merupakan hasil dari tingkat beban limbah Ward, 1999. Beban pencemar adalah istilah yang dikaitkan dengan jumlah total bahan pencemar yang masuk kedalam lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya pada areal tertentu dalam kurun waktu tertentu. Besarnya beban pencemar yang masuk ke perairan tergantung aktivitas manusia di sekitar daerah aliran sungai yang masuk perairan tersebut. Besarnya beban pencemar perairan sangat dipengaruhi pula oleh keadaan pasang surut air laut. Pada saat pasang umumnya beban masukan limbah sangat kecil karena aliran sungai akan tertahan oleh peningkatan massa air laut, sedangkan pada saat surut berlaku sebaliknya Rafni, 2004. Beban masukan limbah dari sungai ke suatu perairan dapat dihitung dengan mengalikan konsentrasi dengan debit air sungai per satuan waktu. Debit air sungai diperoleh dengan mengalikan luas penampang sungai dengan kecepatan aliran sungai Jorgensen, 1988. Kapasitas beban pencemar merupakan kemampuan suatu perairan dalam menerima beban pencemar yang masuk. Kapasitas beban pencemar biasa disebut juga dengan kapasitas beban perairan yang merupakan fungsi dari konsentrasi bahan pencemar dan volume perairan Rafni, 2004.

2.4. Organisme Fitoplankton