Kependudukan Mata Pencaharian Penduduk Fasilitas Perekonomian

32

4.2.3. Kondisi Fisiografi dan Geomorfologi

Secara fisiografi daerah Jakarta terdiri dari 3 jalur fisiografi yaitu jalur daratan pantai, jalur Bogor dan Bandung. Jalur pantai Jakarta dibentuk dari endapan aluvium sungai, rawa, pantai dan aliran lahar dari gunung api di selatan. Jalur pantai Jakarta ini terletak di daerah pesisir utara jawa mulai dari Cirebon sampai Serang. Jalur Bogor terletak di sebelah selatan yang berupa perbukitan yang terdiri atas lapisan batuan sedimen tersier terlipat. Pada jalur Bogor ini terbentuk dari aktivitas vulkanis yang berupa terobosan batuan beku. Jalur Bandung terletak di sebelah jalur Bogor yang merupakan daerah perbukitan yang diselingi oleh cekungan-cekungan di antara deretan Gunung Api Poros Jawa Van Bemmelen, 1945 dalam Wirdha, 2006. Secara morfologi, lokasi penelitian merupakan perairan di sekitar bagian utara kipas aluvium sampai perairan Laut Jawa sekitar jarak kurang lebih 6 km. Perairan ini merupakan lanjutan dari daerah sekitar garis pantai yang berada di wilayah Teluk Jakarta ke arah Laut Jawa yang merupakan hasil pengendapan material dari muara-muara sungai seperti Sungai Cisadane, Sungai Ciliwung dan Sungai Bekasi Wirdha, 2006. Karakteristik geologi wilayah penelitian terbentuk sebagian besar dari sedimentasi sungai yang merupakan kombinasi antara pasir dan lempung sedikit berkerikil. Kedua tipe sedimen tersebut terhampar memanjang dari barat ke timur pesisir utara Jakarta Wirdha, 2006.

4.3. Sosial Ekonomi Wilayah Penelitian

Wilayah penelitian secara administrasi masuk dalam 2 kelurahan yaitu Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan dan Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan. Kondisi sosial ekonomi kedua kelurahan tersebut dipaparkan di bawah ini.

4.3.1. Kependudukan

Jumlah penduduk di Kelurahan Penjaringan dan Kelurahan Ancol dapat dilihat pada Tabel 5. Pada Tabel 5 terlihat bahwa jumlah penduduk dan 33 Kepadatan Penduduk di Kelurahan Penjaringan lebih tinggi daripada di Kelurahan Ancol. Jumlah penduduk di Kelurahan Penjaringan pada tahun 2004 adalah sebanyak 55.668 jiwa dengan kepadatan 14.056 jiwakm 2 , sedangkan di Kelurahan Ancol jumlah penduduk pada tahun 2004 sebanyak 17.449 jiwa dengan kepadatan 4.625 jiwakm 2 . Ratio jenis kelamin di Kelurahan Penjaringan dan Kelurahan Ancol masing-masing sebesar 92 dan 123. Tabel 5 . Keadaan kependudukan di wilayah penelitian Wilayah Luas km 2 Jumlah Penduduk Orang Kepadatan Jiwakm 2 Ratio Jenis Kelamin Kelurahan Penjaringan 3,97 55.668 14.056 92 Kelurahan Ancol 3,77 17.449 4.625 123 Sumber: Kecamatan Penjaringan dan Kecamatan Pademangan Dalam Angka, 2004.

4.3.2. Mata Pencaharian Penduduk

Mata pencaharian penduduk di kedua kelurahan sebagian besar sebagai pedagangwiraswasta dan karyawan. Penduduk dengan mata pencaharian pedagangwiraswasta pada umumnya berdagang di pusat-pusat perdagangan yang ada di Jakarta Utara, sedangkan yang berprofesi sebagai karyawan umumnya bekerja pada perusahaan-perusahaan swasta maupun sektor industri yang ada di Jakarta Utara dan sekitarnya. Jenis mata pencaharian penduduk di kedua kelurahan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 . Struktur mata pencaharian penduduk Kelurahan Penjaringan dan Kelurahan Ancol tahun 2004 Kelurahan Penjaringan Kelurahan Ancol Pekerjaan Orang Orang Pegawai Swasta 4.110 24,57 6.500 36.02 PedagangWiraswasta 4.199 25,11 1.400 7.76 Buruh 3.970 23,77 734 4.07 Nelayan 269 1,61 543 3.01 PNS 174 1,04 1.500 8.31 TNIPOLRI 61 0,36 997 5.53 Pensiunan 452 2,70 1.211 6,71 Swasta lainnya 390 2,33 1.000 5,54 Lain-lain 3.100 18,54 4.159 23,05 Total 12.945 100 18.044 100 Sumber : Kecamatan Penjaringan dan Kecamatan Pademangan Dalam Angka, 2004. 34

4.3.3. Fasilitas Perekonomian

Fasilitas perekonomian di kedua kelurahan adalah sebagai berikut; di Kelurahan Penjaringan terdapat 3 pasar tradisional, 1 pasar swalayan, 2 warung serba ada waserda, 3 lokasi pedagang kaki lima, 93 warung makan, 6 restoran, 2 losmen, 3 bank, 4 koperasi simpan pinjam dan 69 perusahaan industri, sedangkan di Kelurahan Ancol terdapat 1 pasar inpres, 1 pasar tradisional, 1 waserda, 4 lokasi pedagang kaki lima, 24 warung makan, 3 restoran, 2 losmen, 6 hotel, 27 bank, 6 koperasi simpan pinjam dan 53 perusahaan industri. Dalam uraian fasilitas perekonomian di kedua kelurahan terlihat bahwa sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah sektor swasta dan karyawan industri dan kegiatan perekonomian juga didukung oleh keberadaan jasa-jasa keuangan yaitu dengan adanya bank yang beroperasi di kedua kelurahan tersebut. 4.4. Aktivitas Pelabuhan Sunda Kelapa 4.4.1. Arus Kunjungan Kapal