1 Genus Cycloposthium 2 Genus Prototapirella

Keterangan: 1: zona membranela 2: cilia-bundle Gambar 10 Perbandingan Foto Protozoa pada Tinja Badak dengan Famili Cycloposthiidae Menurut Noble dan Noble 1982 famili Cycloposthiidae dapat ditemukan di kuda, gajah, badak, sampai simpanse. Hasil pengamatan pada tinja badak Gambar 10 menemukan protozoa berukuran rata-rata 143.5 x 72.5 µm, dengan ciri memiliki zona membranela di bagian anterior dan 3 buah cilia-bundle. Pada gajah famili ini diwakili oleh genus Tripalmaria dan Triplumaria. Van Hoven et al. 1987 menemukan 2 genus baru dan 5 spesies baru anggota famili Cycloposthiidae pada kolon badak putih Afrika.

c.1 Genus Cycloposthium

Menurut Kudo 1960, Wenyon 1965, Farmer 1980 dan Levine 1985, genus ini mempunyai ciri khas berbentuk seperti tong memanjang, berukuran besar, membranela silia mengelilingi penonjoan berbentuk kerucut di ujung anterior. Terdapat membranel silia di sisi dorsal dan ventral di dekat ujung posterior, dipisahkan oleh penonjolan pita. Makronukleus berada memanjang di sisi badan, dengan vakuola kontraktil di sepanjang letak makronukleus. Ukuran genus ini yaitu berkisar antara 80-280 x 35-130 µm. Protozoa pada Badak Genus Cycloposthium Sumber: Morgan dan Hawkins 1955 1 1 2 2 Ket: 1: makronukleus 2: cilia-bundle Gambar 11 Perbandingan Foto Protozoa pada Tinja Badak dengan Genus Cycloposthium Protozoa pada badak Gambar 11 berbentuk seperti tong, makronukleus terlihat jelas memanjang, dan terdapat 2 penonjolan di bagian posterior, dan berukuran sekitar 122.8-156.1 x 58.1-74.7 µm dengan rata-rata 135.0 x 67.5 µm. Ciri-ciri ini sesuai dengan genus Cycloposthium. Berdasarkan persamaan bentuk, struktur, dan ukuran, protozoa ini dikelompokkan dalam famili Cycloposthiidae dengan genus Cycloposthium. Cycloposthium bipalmatum ditemukan pada gajah Afrika oleh Eloff dan van Hoven 1979.

c.2 Genus Prototapirella

Menurut Wenyon 1965, genus Prototapirella memiliki 4 cilia-bundle yang berada di bagian kaudal, di dekat tengah tubuh dan di ujung anterior. Genus ini berukuran 80-140 x 60-120 µm. Protozoa pada Badak Genus Prototapirella Sumber: Wenyon 1965 Ket: 1: cilia-bundle Gambar 12 Perbandingan foto protozoa pada Tinja Badak dengan Genus Prototapirella Hasil penelitian pada tinja badak Gambar 12 menemukan protozoa dengan penonjolan berjumlah 4, terletak sesuai dengan karakteristik pada genus 1 2 1 2 1 Prototapirella. Kisaran ukuran protozoa ini yaitu 127.8-157.7 x 63.1-66.4 µm. Dilihat dari persamaan bentuk, struktur dan ukuran maka protozoa yang ditemukan pada badak ini termasuk famili Cycloposthiidae genus Prototapirella. Protozoa ini pertama kali ditemukan di tapir, yang masih berkerabat dengan badak. Buisson 1923 diacu dalam Wenyon 1965 memberikan nama pada spesies yang ditemukan di badak yaitu Prototapirella cristata dan P. Clypeata. Penelitian yang dilakukan oleh Eloff dan van Hoven 1980 mendapatkan 2 spesies dari genus Prototapirella tidak pada badak, tetapi pada gajah Afrika. Penelitian lanjutan oleh Kinsella et al. 2004 juga menemukan genus ini pada gajah Afrika.

c.3 Genus Tripalmaria

Dokumen yang terkait

STUDI PERILAKU BERKUBANG BADAK SUMATERA (Dicerorhinus sumatrensis Fischer, 1814) DI SUAKA RHINO SUMATERA TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

6 44 45

KAJIAN PAKAN GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI RESORT PEMERIHAN TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN

9 54 47

IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI PROTOZOA PARASITIK PADA SAMPEL FESES GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI PUSAT KONSERVASI GAJAH, TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

7 66 63

IDENTIFIKASI NEMATODA DAN TREMATODA SALURAN PENCERNAAN PADA GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI PUSAT KONSERVASI GAJAH (PKG) TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS, LAMPUNG

2 36 55

Kajian Kurikulum Pelatihan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas, Lampung

0 6 76

Analisis habitat badak sumatera (dicerorhinus sumatrensis fischer 1814) studi kasus taman nasional way kambas

0 2 234

Keberadaan Caplak (Parasitiformes : Ixodidae) di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas Lampung dan Kaitannya dalam Penularan Penyakit pada Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)

3 31 85

Studi Perilaku Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis Fischer, 1814) di Suako Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas Lampung

0 7 99

Kecacingan pada Tinja Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) dan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Taman Nasional Way Kambas Lampung (semi insitu)

2 16 59

Hubungan kecacingan pada ternak sapi di sekitar Taman Nasional Way Kambas dengan kemungkinan kejadian kecacingan pada Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) di Suaka Rhino Sumatera.

3 15 62