Waktu dan Tempat Pengambilan Sampel

Gambar 2 Elephantophilus zeta dan Polydinium mysareum pada Gajah India Sumber: Kofoid 1935 Protozoa parasitik yang ditemukan di saluran cerna hewan ternak antara lain pada sapi Bos taurus: genus Giardia, Acanthamoeba, Entamoeba, Cryptosporidium, Eimeria, Buetschlia, Buxtonella, Charonina, Dasytricha, Diplodinium, Diploplastron, Endoplastron, Eudiplodinium, Isotricha, Metadinium, Ophryoscolex, Ostracodinium dan Polyplastron; pada kambing Capra hircus: genus Giardia, Entamoeba, Eimeria, Toxoplasma, Dasytricha, Isotricha dan Ophryscolex Levine 1985. 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dilakukan di dua tempat yaitu Taman Nasional Way Kambas dan di Fakultas Kedokteran Hewan. Pengambilan sampel dilakukan di Suaka Rhino Sumatera SRS untuk tinja badak sumatera, Pusat Latihan Gajah PLG untuk tinja gajah sumatera, dan di desa-desa terdekat sekitar Taman Nasional Way Kambas untuk tinja hewan ternak. Waktu pengambilan sampel yaitu tanggal 8 Juli 2006 - 10 Agustus 2006. Pemeriksaan dilakukan pada bulan September 2006 - Agustus 2007 di Laboratorium Protozoologi, bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan - Institut Pertanian Bogor. Sampel tinja dari badak sumatera juga didapat dengan pengambilan langsung di SRS pada tanggal 21 Februari 2007 dan dengan pengiriman sampel pada tanggal 23 Maret 2007.

3.2 Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan sampel tinja badak sumatera Dicerorhinus sumatrensis, gajah sumatera Elephas maximus sumatranus dan hewan ternak yang diambil di Taman Nasional Way Kambas dan di desa-desa sekitar. Pengambilan sampel dibagi dalam beberapa tahap sesuai dengan lokasi hewan. Tahap pertama yaitu pengambilan tinja badak sumatera di area kandang badak di Suaka Rhino Sumatera, tahap kedua di Pusat Latihan Gajah untuk gajah sumatera, dan terakhir, di desa-desa sekitar taman nasional yang lokasinya dianggap berdekatan dengan Suaka Rhino Sumatera dan Pusat Latihan Gajah. Hewan ternak pada penelitian ini antara lain sapi Bos taurus, kerbau Bubalus bubalis, kambing Capra hircus, dan domba Ovis aries yang tersebar di 6 desa yaitu Palang Kawati Labuhan Ratu 7 PLKW, Brajayekti BRJY, Brajaasri BRJA, Proyek Labuhan Ratu 6 PRYK LR6, Plang Ijo PLIJ, dan Susukan Baru SKBR. Jumlah sampel yang diambil yaitu 11 tinja badak sumatera, 39 tinja gajah sumatera, 99 tinja sapi, 8 tinja kerbau, 8 tinja kambing, dan 1 tinja domba. Sampel diperoleh dengan mengambil langsung tinja segar dari tempat hewan defekasi untuk semua gajah, sebagian badak, sapi, kerbau, dan kambing, serta melalui palpasi perektal untuk sebagian badak dan sebagian hewan ternak. Sampel yang diambil dimasukkan ke dalam kantung plastik transparan dan diberi larutan kalium bikromat K 2 Cr 2 O 7 2 secukupnya. Setiap sampel diberi identitas berupa jenis hewan, nama atau kode hewan, umur tinja, kondisi tinja, tempat dan tanggal pengambilan. Sampel-sampel tersebut diolah dengan metode kualitatif yaitu natif dan pengendapan, dan metode kuantitatif yaitu metode McMaster dan metode hemositometer. 3.3 Bahan dan Alat 3.3.1 Bahan dan Alat di Lapangan

Dokumen yang terkait

STUDI PERILAKU BERKUBANG BADAK SUMATERA (Dicerorhinus sumatrensis Fischer, 1814) DI SUAKA RHINO SUMATERA TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

6 44 45

KAJIAN PAKAN GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI RESORT PEMERIHAN TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN

9 54 47

IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI PROTOZOA PARASITIK PADA SAMPEL FESES GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI PUSAT KONSERVASI GAJAH, TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

7 66 63

IDENTIFIKASI NEMATODA DAN TREMATODA SALURAN PENCERNAAN PADA GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI PUSAT KONSERVASI GAJAH (PKG) TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS, LAMPUNG

2 36 55

Kajian Kurikulum Pelatihan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas, Lampung

0 6 76

Analisis habitat badak sumatera (dicerorhinus sumatrensis fischer 1814) studi kasus taman nasional way kambas

0 2 234

Keberadaan Caplak (Parasitiformes : Ixodidae) di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas Lampung dan Kaitannya dalam Penularan Penyakit pada Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)

3 31 85

Studi Perilaku Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis Fischer, 1814) di Suako Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas Lampung

0 7 99

Kecacingan pada Tinja Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) dan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Taman Nasional Way Kambas Lampung (semi insitu)

2 16 59

Hubungan kecacingan pada ternak sapi di sekitar Taman Nasional Way Kambas dengan kemungkinan kejadian kecacingan pada Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) di Suaka Rhino Sumatera.

3 15 62