Protozoa Parasitik pada Tinja Badak Sumatera

hewan ternak. Kondisi ini dikarenakan Eimeria mudah bertransmisi dari hewan ke hewan lainnya dengan rute per oral dari pakan, air dan tanah yang terkontaminasi Kirkpatrick dan Selk 2007 12 . Faktor lainnya yang mendukung penyebaran Eimeria yaitu lingkungan dan karakteristik manajemen dari peternakan Ribeiro et al. 2000 Genus Balantidium lebih banyak dijumpai pada tinja badak dan gajah dibandingkan hewan ternak Tabel 2. Transmisi terjadi dari air dan pakan yang terkontaminasi melalui rute per oral Little 1931. Pada badak dan gajah kemungkinan penularan terjadi melalui babi hutan yang bebas keluar masuk kandang di Suaka Rhino Sumatera dan Pusat Latihan Gajah. Protozoa ini banyak ditemukan pada babi Gandahusada et al. 1998. Balantidiosis yang disebabkan spesies Balantidium coli dapat menular ke manusia. Gejalanya pada manusia antara lain diare, sakit perut, muntah, sampai kekurusan. Anggota dari ordo Entodiniomorphida banyak ditemukan di tinja badak dan gajah dengan jumlah tertinggi per gram tinja terdapat pada badak, sedangkan pada hewan ternak anggota ordo ini tidak banyak ditemukan. Protozoa dari ordo Entodiniomorphida umumnya bersifat endosimbiotik Cameron et al. 2003. Protozoa dari ordo ini membantu dalam proses fermentasi. Aktivitas fermentasi pada badak dan gajah kebanyakan terjadi di sekum dan kolon van Hoven et al. 1981, Clauss et al. 2005, Fowler dan Mikota 2006, sehingga protozoa banyak terdapat di kedua organ ini. Pada ruminansia, protozoa berkembang dengan baik di rumen dan retikulum Kofoid 1935. Pemeriksaan protozoa dari ordo Entodiniomorphida di tinja pada hewan ruminansia tidak representatif Clauss 2007 13 . Penyebaran Ordo Entodiniomorphida pada ruminansia antar hewan melalui rumput yang terkontaminasi saliva yang masih basah Becker dan Hsiung 1929.

4.3 Protozoa Parasitik pada Tinja Badak Sumatera

12 Kirkpatrick JG, Selk G. 2007. Coccidiosis in Cattle. http:osuextraokstate.edupdfsF9129web.pdf [18 Agustus 2007] 13 Clauss M. 2007. Komunikasi pribadi Dari sampel tinja yang diambil dari 5 ekor badak sumatera didapatkan semua sampel positif protozoa parasitik seperti terlihat pada Tabel 3. Tabel 3 Data Keberadaan Protozoa Parasitik pada Tinja Badak Sumatera No Protozoa Badak Andalas Bina Ratu Rosa Torgamba Genus Entamoeba - + - + - 2 Genus Cryptosporidium + + + + - 3 Genus Balantidium + + - + + 4 Famili Buetschlidae + - - - - 5 Famili Ophryoscolecidae + - + + - 6 Famili Cycloposthiidae + + + + - 7 Genus Cycloposthium - - + + - 8 Genus Prototapirella - - - + - Jumlah positif 5 4 4 7 1 Keterangan: + terdapat protozoa parasitik - tidak terdapat protozoa parasitik Dari Tabel 3 dapat dilihat badak Rosa memiliki keragaman protozoa paling banyak. Protozoa yang berhabitat di saluran cerna dapat berpindah ke hewan lain setelah dikeluarkan bersama tinja melalui air, makanan atau dipindahkan oleh lalat seperti pada kista dewasa Entamoeba histolytica Tampubolon 2004. Penularan terjadi melalui oral saat hewan minum atau makan. Kemungkinan yang terjadi yaitu Rosa dikabarkan sering kontak secara tidak langsung melalui air atau kubangan lumpur dengan hewan ternak di desa sewaktu masih berada di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Protozoa parasitik yang ditemukan pada Torgamba jenisnya tidak banyak ditemukan. Pada saat penelitian, Torgamba sedang menjalani terapi pengobatan dengan ramuan alami dari tumbuhan obat, diantaranya mengkudu, alang-alang, kumis kucing, dan pasak bumi 14 . Kondisi ini yang memungkinkan parasit saluran cerna tidak banyak ditemukan pada Torgamba. Herbal atau tanaman obat dapat mengandung anti protozoa dan meningkatkan kekebalan tubuh hewan 15 . Tanaman obat yang umum digunakan sebagai anti parasit termasuk anti protozoa diantaranya bawang putih Allium sativum, jahe Zingiber officianalis, kumis kucing Uncaria tomentosa, kunyit Curcuma longa, lavender Lavandula angustifolia, miana Echinacea purpurea, dan peppermint Mentha piperita 16 . Menurut Smith et al. 1982 pengobatan diduga mengurangi keberadaan 14 Dedi Candra. 2007. Komunikasi Pribadi 15 http:meadowherbs.comarticleEPM.htm [22 September 2007] 16 http:www.innvista.comhealthmicrobesparasitetreatpar.htm [22 September 2007] protozoa di saluran cerna. Protozoa di saluran cerna gajah Afrika yang sedang diobati lebih sedikit jumlah dan jenisnya dibandingkan gajah lain. Anggota dari Ordo Entodiniomorphida memiliki jumlah paling banyak jika dibandingkan genus Entamoeba dan genus Balantidium. Anggota dari filum ini paling umum dijumpai pada keempat badak dengan jumlah terbanyak terdapat pada badak Rosa Rata-rata 5,050.0gr tinja.

4.4 Protozoa Parasitik pada Tinja Gajah Sumatera

Dokumen yang terkait

STUDI PERILAKU BERKUBANG BADAK SUMATERA (Dicerorhinus sumatrensis Fischer, 1814) DI SUAKA RHINO SUMATERA TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

6 44 45

KAJIAN PAKAN GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI RESORT PEMERIHAN TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN

9 54 47

IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI PROTOZOA PARASITIK PADA SAMPEL FESES GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI PUSAT KONSERVASI GAJAH, TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

7 66 63

IDENTIFIKASI NEMATODA DAN TREMATODA SALURAN PENCERNAAN PADA GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI PUSAT KONSERVASI GAJAH (PKG) TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS, LAMPUNG

2 36 55

Kajian Kurikulum Pelatihan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas, Lampung

0 6 76

Analisis habitat badak sumatera (dicerorhinus sumatrensis fischer 1814) studi kasus taman nasional way kambas

0 2 234

Keberadaan Caplak (Parasitiformes : Ixodidae) di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas Lampung dan Kaitannya dalam Penularan Penyakit pada Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)

3 31 85

Studi Perilaku Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis Fischer, 1814) di Suako Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas Lampung

0 7 99

Kecacingan pada Tinja Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) dan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Taman Nasional Way Kambas Lampung (semi insitu)

2 16 59

Hubungan kecacingan pada ternak sapi di sekitar Taman Nasional Way Kambas dengan kemungkinan kejadian kecacingan pada Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) di Suaka Rhino Sumatera.

3 15 62