3 Genus Tripalmaria 4 Genus Triplumaria.

Prototapirella. Kisaran ukuran protozoa ini yaitu 127.8-157.7 x 63.1-66.4 µm. Dilihat dari persamaan bentuk, struktur dan ukuran maka protozoa yang ditemukan pada badak ini termasuk famili Cycloposthiidae genus Prototapirella. Protozoa ini pertama kali ditemukan di tapir, yang masih berkerabat dengan badak. Buisson 1923 diacu dalam Wenyon 1965 memberikan nama pada spesies yang ditemukan di badak yaitu Prototapirella cristata dan P. Clypeata. Penelitian yang dilakukan oleh Eloff dan van Hoven 1980 mendapatkan 2 spesies dari genus Prototapirella tidak pada badak, tetapi pada gajah Afrika. Penelitian lanjutan oleh Kinsella et al. 2004 juga menemukan genus ini pada gajah Afrika.

c.3 Genus Tripalmaria

Karakteristik genus Tripalmaria menurut Kudo 1960, Wenyon 1965, dan Levine 1985 yaitu mempunyai 3 cilia-bundle, 2 di bagian dorsal, dan 1 di bagian ventral. Di ujung anterior atau pada sitostoma terdapat membranel adoral melingkar. Makronukleus berbentuk lobus iregular seperti huruf U terbalik, Ukuran genus ini yaitu 77-210 x 46-91 µm. Protozoa pada Gajah Genus Tripalmaria Sumber: Wenyon 1965 Keterangan: 1: zona membranela 2: makronukleus 3: cilia-bundle Gambar 13 Perbandingan Foto Protozoa pada Gajah dengan Genus Tripalmaria Pada protozoa yang ditemukan di gajah Gambar 13, terlihat penonjolan berjumlah 3 buah, dan jumbai-jumbai silia di ujung anterior. Terlihat pula makronukleus berbentuk seperti huruf U terbalik. Ciri ini sesuai dengan genus Tripalmaria Gambar 13. Ukurannya yaitu 217.5-247.5 x 127.5-165 µm. Ukuran ini sedikit lebih besar dari kisaran ukuran genus Tripalmaria. Kemungkinan 1 2 3 termasuk ke dalam genus Tripulmaria atau ke variasi spesies yang berbeda berdasarkan ukuran yang tidak disebutkan dalam literatur.

c.4 Genus Triplumaria.

Genus Triplumaria di usus badak india ditemukan oleh Hoare 1937 diacu dalam Kudo 1960. Timoshenko dan Imai 1996 menyebutkan 11 spesies baru genus ini di gajah Asia dan gajah Afrika. Karakter Triplumaria yaitu badan memanjang, umumnya persegi panjang. Terdapat 3 cilia-bundle di ventro- posterior, dorso-posterior, dan antero-dorsal. Makronukleus memanjang di bagian dorsal, dengan mikronukleus dan vakuola kontratil terletak di sepanjang makronukleus. Spesies dengan ukuran terkecil adalah Triplumaria antis yaitu 54- 87 x 24-33 µm dan yang terbesar yaitu T. Heterofasciculata berukuran 131-249 x 60-126 µm. Karakteristik dari Triplumaria yaitu memiliki skeletal plate di sisi dorsal tubuh dekat makronukleus. Protozoa pada Gajah Genus Triplumaria Sumber: Timoshenko dan Imai 1996 Keterangan: 1: skeletal plate 2: makronukleus 3: cilia-bundle Gambar 14 Perbandingan Foto Protozoa pada Gajah dengan Genus Triplumaria Hasil penelitian menemukan protozoa di gajah dengan bentuk seperti persegi panjang, terdapat 3 buah penonjolan, dan inti terlihat memanjang di bagian sebelah kiri Gambar 14, protozoa ini berukuran besar berkisar antara 165-315 x 67.5-187.5 µm. Seperti pada genus Tripalmaria, ukuran ini lebih besar dari kisaran. Kemungkinan populasi dari filum Ciliophora tidak terlalu banyak pada gajah yang ditemukan genus Triplumaria ini. d Famili Spirodinidae 1 2 3 1 2 3 Genus Spirodinium Genus Spirodinium berbentuk gelendong memanjang, terdapat zona membranela di anterior dan barisan silia mengelilingi tubuh berbentuk spiral dari anterior sampai mendekati posterior minimal 1 kali tubuhnya Kudo 1960; Wenyon 1965; Farmer 1980; Levine 1985. Spirodinium equi mempunyai makronukleus berbentuk memanjang. Ukuran yaitu 80-230 x 30-108 µm. Genus ini ditemukan di sekum dan kolon kuda. Protozoa pada Gajah Genus Spirodinium Sumber: Wenyon 1965 Keterangan: 1: cilia Gambar 15 Perbandingan Foto Protozoa pada Tinja Gajah dengan Genus Spirodinium Protozoa yang ditemukan pada gajah berbentuk memanjang, terlihat silia di ujung anterior, lalu mengelilingi tubuhnya. Silia juga terlihat di bagian caudal di bagian tubuh posterior. Ukurannya yaitu 112.9 x 43.2 µm. Berdasarkan kemiripan bentuk, struktur dan ukuran, genus ini Gambar 15 dapat dimasukan dalam genus Spirodinium.

4.2 Keberadaan Protozoa Parasitik pada Badak, Gajah, dan Hewan Ternak

Dokumen yang terkait

STUDI PERILAKU BERKUBANG BADAK SUMATERA (Dicerorhinus sumatrensis Fischer, 1814) DI SUAKA RHINO SUMATERA TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

6 44 45

KAJIAN PAKAN GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI RESORT PEMERIHAN TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN

9 54 47

IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI PROTOZOA PARASITIK PADA SAMPEL FESES GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI PUSAT KONSERVASI GAJAH, TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

7 66 63

IDENTIFIKASI NEMATODA DAN TREMATODA SALURAN PENCERNAAN PADA GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI PUSAT KONSERVASI GAJAH (PKG) TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS, LAMPUNG

2 36 55

Kajian Kurikulum Pelatihan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas, Lampung

0 6 76

Analisis habitat badak sumatera (dicerorhinus sumatrensis fischer 1814) studi kasus taman nasional way kambas

0 2 234

Keberadaan Caplak (Parasitiformes : Ixodidae) di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas Lampung dan Kaitannya dalam Penularan Penyakit pada Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)

3 31 85

Studi Perilaku Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis Fischer, 1814) di Suako Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas Lampung

0 7 99

Kecacingan pada Tinja Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) dan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Taman Nasional Way Kambas Lampung (semi insitu)

2 16 59

Hubungan kecacingan pada ternak sapi di sekitar Taman Nasional Way Kambas dengan kemungkinan kejadian kecacingan pada Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) di Suaka Rhino Sumatera.

3 15 62