Famili Ophryoscolecidae Protozoa Parasitik pada Tinja Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), dan Hewan Ternak di Taman Nasional Way Kambas

b. Famili Ophryoscolecidae

Karakter famili ini yaitu memiliki zona membranela di bagian anterior Farmer 1980. Anggotanya memiliki ciri umum sama yaitu terdapat zona membranela di ujung anterior dan takik atau lekukan anal di ujung posterior. Zona membranela dapat disebut juga membran bersilia, terletak pada daerah mulut di bagian adoral atau dorsal. Menurut Levine 1985, silia-silia pada zona ini dapat ditarik masuk, dan terdapat di daerah oral, adoral, dan anterodorsal. Protozoa pada Badak Perbesaran Objektif 40 kali Famili Ophryoscolecidae Sumber: Eloff dan van Hoven 1980 Keterangan: 1: zona membranela 2: zona membranella yang ditarik masuk Gambar 9a Perbandingan Foto Protozoa pada Tinja Badak dengan Famili Ophryoscolecidae Protozoa pada Gajah Perbesaran Objektif 40 kali Famili Ophryoscolecidae Sumber: Eloff dan van Hoven 1980 Keterangan: 1: zona membranela 2: zona membranella yang ditarik masuk Gambar 9b Perbandingan Foto Protozoa pada Tinja Gajah dengan Famili 2 1 1 2 Ophryoscolecidae Eloff dan van Hoven 1980 menemukan spesies dari famili Ophryoscolecidae yang khas pada gajah Afrika yaitu Endoralim loxodontae dan Lavierella africana. Protozoa yang ditemukan pada badak Gambar 9a dan gajah Gambar 9b, berbentuk oval dengan inti tidak terlihat begitu jelas, mempunyai satu kumpulan silia pada ujung anterior dan lekukan pada ujung posterior. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kudo 1960 yaitu anggota dari famili Ophryoscolecidae memiliki bentuk oval memanjang, asimetris, dengan satu atau dua zona membranela di adoral dan dorsal. Ukuran protozoa ini yaitu rata-rata 142.2 x 69.4 µm pada badak dan 152.7 x 78.4 µm pada gajah. Protozoa pada Sapi Perbesaran Objektif 40 kali Famili Ophryoscolecidae Sumber: Kudo 1960 Keterangan: 1: zona membranela Gambar 9c Perbandingan Foto Protozoa pada Tinja Sapi dengan Famili Ophryoscolecidae Protozoa pada Kerbau Perbesaran Objektif 40 kali Famili Ophryoscolecidae Sumber: Kudo 1960 Keterangan: 1: zona membranela Gambar 9d Perbandingan Foto Protozoa pada Tinja Kerbau dengan Famili Ophryoscolecidae 1 1 Anggota famili ini umum terdapat dalam rumen ruminansia, seperti sapi dan domba Towne dan Nagaraja 1990. Levine 1985 menyebutkan beberapa contoh anggota famili ini yang berasal dari ruminanansia seperti genus Entodinium yang berukuran kecil yaitu 18-121 µm x 10-83 µm dan genus Metadinium yang berukuran besar yaitu 110-288 x 60-170 µm. Ukuran rata-rata yang ditemukan pada sapi yaitu 71.5 x 31.9 µm. Pada kerbau Gambar 9d tidak dilakukan pengukuran karena ditemukan saat pemotretan. c Famili Cycloposthiidae Kudo 1960 menyebutkan ciri famili Cycloposthiidae diantaranya memiliki bentuk kaku dengan pelikel yang keras, sitofaring pendek dan lebar, makronukleus memanjang, dan memiliki zona membranela di ujung anterior. Menurut Farmer 1980, zona membranela famili ini terdapat di adoral dan dorsal, Somatik cilia atau cilia di sisi tubuh protozoa pada famili ini berbentuk seperti tuft atau bundle, terletak di bagian posterior dan kaudal van Hoven et al. 1988. Menurut Levine 1985, silia pada membranela adoral dapat ditarik masuk, sedangkan di bagian kaudal tidak dapat. Protozoa pada Badak Perbesaran Objektif 40 kali Famili Cycloposthiidae Sumber: Kudo 1960 Keterangan: 1: zona membranela 2: cilia-bundle Gambar 10 Perbandingan Foto Protozoa pada Tinja Badak dengan Famili Cycloposthiidae Menurut Noble dan Noble 1982 famili Cycloposthiidae dapat ditemukan di kuda, gajah, badak, sampai simpanse. Hasil pengamatan pada tinja badak Gambar 10 menemukan protozoa berukuran rata-rata 143.5 x 72.5 µm, dengan ciri memiliki zona membranela di bagian anterior dan 3 buah cilia-bundle. Pada gajah famili ini diwakili oleh genus Tripalmaria dan Triplumaria. Van Hoven et al. 1987 menemukan 2 genus baru dan 5 spesies baru anggota famili Cycloposthiidae pada kolon badak putih Afrika.

c.1 Genus Cycloposthium

Dokumen yang terkait

STUDI PERILAKU BERKUBANG BADAK SUMATERA (Dicerorhinus sumatrensis Fischer, 1814) DI SUAKA RHINO SUMATERA TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

6 44 45

KAJIAN PAKAN GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI RESORT PEMERIHAN TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN

9 54 47

IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI PROTOZOA PARASITIK PADA SAMPEL FESES GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI PUSAT KONSERVASI GAJAH, TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

7 66 63

IDENTIFIKASI NEMATODA DAN TREMATODA SALURAN PENCERNAAN PADA GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI PUSAT KONSERVASI GAJAH (PKG) TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS, LAMPUNG

2 36 55

Kajian Kurikulum Pelatihan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas, Lampung

0 6 76

Analisis habitat badak sumatera (dicerorhinus sumatrensis fischer 1814) studi kasus taman nasional way kambas

0 2 234

Keberadaan Caplak (Parasitiformes : Ixodidae) di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas Lampung dan Kaitannya dalam Penularan Penyakit pada Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)

3 31 85

Studi Perilaku Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis Fischer, 1814) di Suako Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas Lampung

0 7 99

Kecacingan pada Tinja Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) dan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Taman Nasional Way Kambas Lampung (semi insitu)

2 16 59

Hubungan kecacingan pada ternak sapi di sekitar Taman Nasional Way Kambas dengan kemungkinan kejadian kecacingan pada Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) di Suaka Rhino Sumatera.

3 15 62