40 Keterangan:
Y = Variabel tidak bebas yang diramalkan X = Variabel bebas
b = Perubahan rata-rata Y terhadap perubahan per unit X n = Jumlah
data
2. Model Pemilihan Lokasi
Sub model analisis lokasi merupakan model yang digunakan untuk menentukan daerah yang paling sesuai untuk dijadikan lokasi suatu industri
tertentu. Hal ini dilakukan dengan membandingkan data lokasi untuk setiap daerah dengan data kriteria lokasi. Metode perhitungan yang digunakan untuk
menentukan lokasi unggulan industri adalah Metode Perbandingan Eksponensial MPE.
Parameter utama yang digunakan untuk menentukan lokasi unggulan untuk pendirian industri bahan bakar biodiesel dari jarak pagar antara lain
ketersediaan bahan baku, ketersediaan prasarana utilitas listrik, air dan telepon, ketersediaan tenaga kerja, prasarana transportasi dan cakupan pasar.
Nilai parameter untuk masing-masing daerah ini kemudian dibandingkan dengan data syarat lokasi sebagai kriteria untuk parameter tersebut. Setiap
parameter memiliki nilai yang berbeda untuk kriteria yang berbeda. Nilai yang diperoleh ini kemudian dimasukkan ke dalam rumus MPE. Setiap
parameter memiliki nilai kepentingannya sendiri. Hasil penjumlahan nilai- nilai suatu alternatif daerah kemudian dijadikan nilai akhir alternatif tersebut,
nilai akhir masing-masing alternatif kemudian dibandingkan antara satu dengan yang lainnya untuk menentukan lokasi mana yang memiliki nilai
tertinggi, dimana lokasi dengan nilai tertinggi adalah lokasi yang paling sesuai untuk dijadikan lokasi industri bahan bakar biodiesel.
a. Pemberian Nilai Parameter Penilaian terhadap parameter setiap lokasi menggunakan model
penilaian ordinal atau skala, nilai yang digunakan berkisar antara 1 hingga 5, penggunaan model penilaian ordinal bertujuan untuk mempermudah
41 perhitungan dengan metode MPE. Nilai maksimum adalah 5 dan nilai
terendah adalah 1, perinciannya dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Penilaian parameter
Nilai Keterangan
1 Kurang 2 Cukup
3 Sedang 4 Baik
5 Sesuai
b. Tingkat Kepentingan Parameter Tingkat kepentingan untuk setiap parameter ditentukan
berdasarkan penilaian pakar expert judgement sebagai responden untuk sistem ini. Responden untuk sistem ini bisa berasal dari kalangan
akademisi atau peneliti yang dipilih berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya mengenai pendirian industri bahan bakar biodiesel.
Responden memberikan jawaban dari kuisioner yang diberikan dengan memberikan nilai setiap parameter yang telah ditetapkan berdasarkan
metode penilaian ordinal, nilai ordinal yang digunakan dibatasi antara 1 hingga 5 sedangkan perincian dari nilai tersebut dapat dilihat dalam Tabel
4. Tabel 4. Tingkat kepentingan bobot parameter
Bobot Keterangan
1 Kriteria tidak
penting 2
Kriteria kurang penting 3 Kriteria
cukup penting
4 Kriteria penting
5 Kriteria sangat penting
Hasil kuisioner untuk setiap parameter yang telah didapat dari seluruh responden kemudian dijumlahkan dan dihitung nilai rata-ratanya.
Karena tingkat kepentingan setiap parameter dalam penghitungan dengan metode MPE harus berbentuk bilangan bulat maka hasil rataan nilai setiap
parameter harus diubah ke dalam bentuk bilangan bulat dengan membuat kisaran nilai rata-rata yang telah didapat antara 1 sampai dengan 5 dan
membagi kisaran tersebut menjadi 5 bagian yang sama besar. Kisaran
42 tingkat kepentingan parameter hasil perataan nilai berdasarkan kuisioner
dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Kisaran penilaian tingkat kepentingan parameter
Nilai Hasil Kuisioner Bobot
4.2 x ≤ 5.0
5 3.2 x
≤ 4.2 4
2.6 x ≤ 3.4
3 1.8 x
≤ 2.6 2
1.0 x ≤ 1.8
1
3. Model Keuangan