34
3. Perancangan sistem
Setelah observasi dan kajian pustaka, dapat dilakukan identifikasi berbagai hal yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang dilibatkan dalam sistem
yang akan dirancang. Jika semua identifikasi kebutuhan telah terpenuhi serta data dan informasi diperoleh, kemudian dilakukan perancangan sistem yang
dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan pelaku yang dilibatkan dalam sistem yang dirancang.
Proses perancangan sistem terdiri dari dua tahap, yang pertama yaitu tahap desain konseptual conceptual design, pada tahap ini akan dirancang
struktur sistem atau arsitektur secara keseluruhan dan gambaran yang lebih luas dari komponen-komponen sistem, tahap ini juga banyak disebut desain
pendahuluan. Tujuan dari tahapan konseptual yaitu untuk menentukan berbagai alternatif pemenuhan kebutuhan pengguna sistem.
Tahap berikutnya adalah menyusun desain fisik atau biasa disebut juga desain detail, pada tahap ini kebutuhan-kebutuhan pengguna sistem yang
tertuang dalam desain konseptual akan diterjemahkan ke dalam rumusan terinci yang nantinya akan digunakan untuk menyusun atau menguji program
komputer pada saat implementasi sistem. Secara spesifik pada tahap ini yang dilakukan adalah menyusun desain input dan output dokumen, menentukan
berbagai program komputer, pembuatan disain berbagai file, perancangan prosedur, serta pengendalian intern sistem yang baru.
4. Implementasi Sistem
Implementasi sistem meliputi kegiatan transformasi Computer Aided Software Engineering
CASE tools dan pembuatan program aplikasi komputer. CASE tools digunakan untuk membantu dalam membuat
pemodelan sistem dan rancangan pangkalan data sistem yang akan dibuat. CASE tools yang digunakan adalah PowerDesigner 6.0 ProcessAnalyst untuk
perancangan model. Perancangan pangkalan data dibantu oleh perangkat lunak CASE tools PowerDesigner 6.0 DataArchitect.
Alat bantu yang digunakan untuk pengembangan program aplikasi adalah Borland Delphi 6.0 untuk mengimplementasikan sistem secara
35 keseluruhan. Microsoft Access 2002 digunakan sebagai format pangkalan
data yang telah dirancang dengan CASE tools PowerDesigner 6.0 DataArchitect
. Program instalasi disusun dengan bantuan WinRAR 3.11. Proses pelacakan kesalahan debugging dan pengujian program
dilakukan setelah program selesai dibuat. Setelah seluruh rancang bangun sistem diimplementasikan, dibuat prosedur untuk menggabungkan seluruh
data agar membentuk sistem Sellers dan Edward, 1990.
5. Verifikasi Sistem
Verifikasi sistem dilakukan untuk menguji kesesuaian sistem dengan kebutuhan pengguna khususnya pengguna data dan laporan. Dibutuhkan data
masukan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna untuk dapat dilakukan verifikasi. Pengujian secara langsung merupakan pengujian terhadap keluaran
sistem, jika data masukan sesuai maka dihasilkan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Verifikasi sistem menentukan apakah model sistem yang dibuat sesuai dengan yang diinginkan dalam program komputer untuk memastikan tidak
ada bug dan error ketika berbagai tipe data dimasukkan. Pengujian program juga dilakukan oleh sejumlah responden yang
mencakup baik responden yang sudah mengenal komputer dengan baik ataupun responden yang masih awam terhadap komputer namun dapat
mengoperasikannya. Kemudian para responden ini akan dimintai komentar
dan saran-sarannya.
IV. PEMODELAN SISTEM A. KONFIGURASI SISTEM
SPK untuk kelayakan investasi industri ini dirancang dalam bentuk perangkat lunak yang diberi nama INVESTPRO. SPK ini terdiri dari empat
komponen utama yaitu : 1.
Sistem Pengolahan Terpusat Sistem pengolahan terpusat adalah bagian yang bertujuan untuk
mengorganisasikan dan mengendalikan operasi perangkat lunak INVESTPRO secara menyeluruh. Sistem ini menerima input dari ketiga
sistem lain, kemudian mendistribusikan output ke sistem yang membutuhkan dalam bentuk baku. Fungsi utamanya adalah sebagai penyangga untuk
menjamin keterkaitan antar sistem. 2.
Sistem Manajemen Basis Data Sistem manajemen basis data memiliki fungsi sebagai pengelola basis
data. Fungsi-fungsi tersebut meliputi penghapusan data, penambahan data dan pengeditan data. Data SPK INVESTPRO yang dikelola oleh sistem ini
diantaranya adalah data permintaan produk, data harga produk, data konsumsi produk, data harga bahan baku, data statistik, data nilai kriteria lokasi
industri, data bobot kriteria lokasi industri, data biaya, data asumsi keuangan untuk investasi dan data asumsi kondisi investasi.
3. Sistem Manajemen Basis Model
Sistem manajemen basis model menunjang aktivitas pengambilan keputusan yang meliputi proyeksi masa depan, perancangan alternatif dan
pemilihan alternatif terbaik. Jenis model yang digunakan dalam perangkat lunak INVESTPRO adalah model matematika, dengan model analisa utama
adalah model prakiraan pasar, model pemilihan lokasi dan model keuangan.