BAHAN DAN ALAT RANCANGAN PERCOBAAN

29

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

A. BAHAN DAN ALAT

Bahan baku utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah salak Pondoh yang akan diolah menjadi keripik salak dan kemudian akan dikemas dengan Metalized Co-PP Me, Alumunium foil dan plastik OPP Oriented Polypropylene . Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk pembuatan keripik salak dan analisa-analisanya adalah sebagai berikut : alkohol 96 netral, natrium hidroksida 0,1 N, kalium hidroksida 0,1 N, akuades, indikator PP. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisau stainless steel , penggorengan hampa, oven pengering, neraca analitik, blender kering, corong, buret, erlenmeyer, cawan alumunium, peralatan gelas untuk analisa, desikator, kertas saring, Testing Food dan perlengkapan uji organoleptik.

B. METODE PENELITIAN a. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan digunakan untuk pengolahan buah salak menjadi keripik salak dengan menggunakan perlakuan terhadap lama perputaran spinner 30 detik, 60 detik dan 90 detik pada sentrifuse minyak. Setiap perlakuan tersebut akan dilakukan uji kadar air , kerenyahan kekerasan N dan kadar asam lemak bebas , yang akan digunakan sebagai H untuk pendugaan umur simpan keripik salak. Tujuan utama penelitian pendahuluan ini adalah untuk melihat perlakuan lama perputaran spinner mana yang nantinya akan memberikan mutu dan umur simpan yang terbaik bagi keripik salak. Diagram alir penelitian pendahuluan dapat dilihat pada Gambar 1. 30 Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Pendahuluan Gambar 2. Alat Vacuum Frying Pengupasan Perputaran Spinner 30 detik Pembuangan biji Penggorengan pada Tekanan Hampa Pembelahan menjadi 2 bagian Perputaran Spinner 90 detik Perputaran Spinner 60 detik Keripik Buah Salak 31 Gambar 3. Alat Spinner

b. Penelitian Utama

Pemilihan bahan kemasan berupa Metalized Co-PP Me, Alumunium foil dan plastik OPP untuk mengemas keripik salak merupakan kajian utama penelitian ini. Pendugaan umur simpan dilakukan untuk menentukan bahan kemasan yang terbaik bagi keripik salak. Pendugaan umur simpan dilakukan dengan metode akselerasi dengan tiga perlakuan suhu ekstrim yaitu 30, 35 dan 45 o C sebagai suhu penyimpanan. Dari penelitian pendahuluan didapat keripik salak dengan 3 perlakuan lama perputaran spinner. Ketiga perlakuan tersebut dalam penelitian utama masing-masing akan dikemas dengan Metalized Co-PP Me, Alumunium foil dan OPP, yang kemudian masing-masing akan disimpan dengan suhu ekstrim penyimpanan 30 o C, 35 o C dan 45 o C. Pengujian dilakukan dengan 2 kali ulangan, sehingga diperoleh 54 kombinasi sampel keripik salak. Parameter kritis ditentukan berdasarkan parameter mutu yang lebih dahulu tidak diterima oleh panelis. Parameter mutu yang diuji untuk menentukan umur simpan keripik salak adalah kadar air, kerenyahan kekerasan dan kadar asam lemak bebas. Analisa kadar air, kerenyahan dan kadar asam lemak bebas dilakukan setiap 7 hari sekali selama 49 hari. Analisa 32 ini dilakukan untuk mengetahui perubahan fisik dan kimia yang terjadi pada keripik salak selama penyimpanan. Diagram alir pendugaan umur simpan keripik salak dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Diagram Alir Pendugaan Umur Simpan Keripik Salak Keripik Salak Pengemasan dengan Metalized CoPPMe Pengemasan dengan Alumunium foil Pengemasan dengan Plastik OPP Penyimpanan Suhu 30 o C Penyimpanan Suhu 45 o C Penyimpanan Suhu 35 o C Pengujian setiap 7 hari sekali selama 49 hari terhadap : - kadar air - kerenyahan kekerasan - kadar asam lemak bebas 33 Gambar 5. Produk Keripik Salak dengan Kemasan Alumunium foil kiri, Metalized Co-PP Me tengah dan OPP kanan

C. PROSEDUR ANALISIS a. Penentuan Kadar Air dengan Metode Oven AOAC, 1995

Sampel sebanyak 2-5 gram ditimbang dan ditempatkan dalam cawan alumunium yang telah diketahui bobotnya. Sampel tersebut dikeringkan dalam oven yang bersuhu 105 o C selama 5-6 jam, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Kadar air contoh dihitung dengan rumus kadar air basis basah sebagai berikut : m = X -X i x 100 X Keterangan : m = Kadar air basis basah X = Bobot contoh awal gram X i = Bobot contoh akhir gram

b. Penetapan Bilangan Asam Lemak Bebas AOAC, 1995

Prinsip dari metode penetapan bilangan asam lemak bebas adalah pelarutan contoh lemak dalam pelarut organik yang dilanjutkan dengan titrasi KOH. Hal pertama yang harus dilakukan dalam menimbang sampel yang 34 telah dihancurkan dengan menggunakan blender seberat 5-10 gram. Sampel kemudian dilarutkan dalam 50 ml alkohol 96 netral selama 1 jam sambil sekali-sekali diaduk. Langkah selanjutnya dengan menyaring sampel dengan menggunakan kertas saring. Hasil saringan tersebut kemudian diberi beberapa tetes indikator PP Phenolpthalein. Langkah terakhir adalah titrasi sampel dengan larutan KOH 0,1 N hingga timbul warna merah yang tidak berubah selama 15 detik. Kadar asam lemak bebas contoh dihitung dengan rumus : Kadar asam lemak bebas = W 1 x V x N 10 W Keterangan : V = Volume KOH untuk pemitaran ml N = Normalitas KOH 0,1 N W = Bobot contoh gram W 1 = Bobot molekul asam lemak dari minyak kelapa sawit sebagai asam oleat = 282

c. Kerenyahan Olsen, 2003

Pengukuran kerenyahan dilakukan dengan uji kekerasan dengan menggunakan alat Testing Food. Potongan keripik salak seberat 12 gram diletakkan ke dalam wadah Testing Food. Hasil pengukuran yang terbaca pada alat berbentuk kurva. Pengujian dilakukan 2 ulangan. Kekerasan dinyatakan dalam satuan Newton N. 35 Gambar 6. Alat Testing Food

d. Uji Organoleptik Ismayana et al., 2003

Uji organoleptik dilakukan untuk menentukan titik kritis parameter mutu yang diamati dan mengetahui penerimaan panelis terhadap keripik salak yang telah disimpan selama 49 hari. Uji organoleptik mencangkup pengamatan terhadap ketengikan dan kerenyahan keripik salak. Penentuan titik kritis dilakukan 2 hari sekali dengan jumlah panelis 15 orang yang dipilih dari mahasiswa IPB dan terlebih dahulu dilatih dengan memperkenalkan tentang produk sehingga panelis akan mengenal kriteria produk yang baik dan tidak baik seperti memperkenalkan kriteria-kriteria ketengikan dan ketidakrenyahan, sedangkan untuk mengetahui penerimaan panelis terhadap keripik salak hari ke-49 dilakukan dengan jumlah panelis 30 orang yang dipilih dari mahasiswa tanpa dilatih terlebih dahulu. Penilaian akan dilakukan dengan menggunakan 5 tingkat kesukaan. Uji kesukaan terhadap kerenyahan penilaiannya dibagi menjadi 1 = Sangat Renyah, 2 = Renyah, 3 = Netral, 4 = Tidak Renyah dan 5 = Sangat Tidak Renyah, sedangkan untuk uji kesukaan 36 terhadap ketengikan penilaiannya dibagi menjadi 1 = Sangat Tengik, 2 = Tengik, 3 = Netral, 4 = Tidak Tengik dan 5 = Sangat Tidak Tengik.

e. Uji Laju Transmisi Uap Air dan Oksigen

Uji laju transmisi uap air dilakukan di Balai Besar Kimia dan Kemasan dengan mengunakan metode ASTM F 1249-2000 pada suhu 37,8 o C dengan RH 85 . Uji laju transmisi oksigen dilakukan di Balai Pengkajian Teknologi Polimer – BPPT dengan menggunakan metode ASTM E1252FTIR pada suhu 23 o C dengan kelembaban kering RH 50 .

D. RANCANGAN PERCOBAAN

Rancangan percobaan yang digunakan untuk mengetahui pengaruh perbedaan lama perputaran spinner dalam pembuatan keripik salak yang dikemas dengan Metalized Co-PP Me, Alumunium foil dan plastik OPP pada suhu ekstrim penyimpanan 30 o C, 35 o C dan 45 o C selama penyimpanan 49 hari. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap RAL faktorial dengan empat faktor perlakuan dan dua kali ulangan. Model rancangan percobaan adalah: Y ijkl = μ + A i + B j + C k + D l + AB ij + AC jk + AD il + BC ik + BD jl + CD kl ABC ijk + ABD ijl + ACD ikl + BCD jkl + ABCD ijkl + ε Ijkl Keterangan : A : Lama penyimpanan per minggu hingga minggu ke 7. B : Suhu penyimpanan 30,35 dan 45 o C. C : Lama perputaran spinner 30, 60 dan 90 detik. D : Jenis bahan kemasan Metalizedd CO-PP Me, Alufo dan OPP. Y ijkl : Hasil pengamatan untuk perlakuan A ke-i, B ke-j, C ke-k dan D ke-l. μ : Pengaruh rata-rata. A i : Pengaruh perlakuan A ke-i. 37 B j : Pengaruh perlakuan B ke-j. C k : Pengaruh perlakuan C ke-k. D l : Pengaruh perlakuan D ke-l. AB ij : Pengaruh Interaksi A ke-i dan B ke-j. AC jk : Pengaruh Interaksi A ke-i dan C ke-k. AD il : Pengaruh Interaksi A ke-i dan D ke-l. BC ik : Pengaruh Interaksi B ke-j dan C ke-k. BD jl : Pengaruh Interaksi B ke-j dan D ke-l. CD kl : Pengaruh Interaksi C ke-k dan D ke-l. ABC ijk : Pengaruh Interaksi A ke-i, B ke-j dan C ke-k. ABD ijl : Pengaruh Interaksi A ke-i, B ke-j dan D ke-l. ACD ikl : Pengaruh Interaksi A ke-i, C ke-k dan D ke-l. BCD jkl : Pengaruh Interaksi B ke-j, C ke-k dan D ke-l. ABCD ijkl : Pengaruh Interaksi A ke-i, B ke-j, C ke-k dan D ke-l. ε Ijkl : Kekeliruan. 38

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PENELITIAN PENDAHULUAN

Pada penelitian pendahuluan akan dilihat pengaruh lama perputaran spinner 30 detik, 60 detik dan 90 detik terhadap kadar air , kerenyahan kekerasan N dan kadar asam lemak bebas keripik salak. Hasil yang diperoleh dari uji tersebut akan dimasukkan ke dalam perhitungan pendugaan umur simpan berordo nol sebagai H .

a. Kadar Air

Kadar air keripik salak dengan lama perputaran spinner 30, 60 dan 90 detik masing-masing sebesar 1,73 , 1,86 dan 1,96 . Data yang diperoleh ini akan digunakan sebagai H untuk perhitungan pendugaan umur simpan berordo nol terhadap penurunan parameter mutu kadar air keripik salak. Dapat dilihat dengan semakin lamanya perputaran spinner maka kadar air keripik salak akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena semakin lama perputaran spinner akan menyebabkan keripik salak tersebut akan semakin berkurang kadar minyaknya. Tujuan utama dari penggunaan alat spinner adalah untuk memisahkan minyak dari permukaan keripik salak. Kehilangan minyak pada permukaan keripik salak akan menyebabkan uap air di udara akan lebih mudah terserap ke dalam keripik salak. Hal ini disebabkan karena tidak adanya penghalang untuk uap air masuk ke dalam keripik salak. Selain itu juga keripik salak yang seharusnya menyerap minyak dari permukaan keripik salak, karena perputaran spinner maka minyak tersebut akan hilang dan diganti dengan penyerapan uap air di udara.

b. Kerenyahan

Parameter kerenyahan keripik salak menggunakan uji kekerasan N. Kekerasan keripik salak dengan lama perputaran spinner 30, 60 dan 90 detik