Penentuan Titik Kritis 1 Kadar Air Kritis 2 Kerenyahan Kritis 3 Kadar Asam Lemak Bebas Kritis Kerusakan Keripik Salak Selama Penyimpanan

40

B. PENELITIAN UTAMA

Pada penelitian utama dilakukan penentuan titik kritis dari setiap parameter uji yang dilakukan kadar air, kerenyahan kekerasan, kadar asam lemak bebas. Penelitian utama ini juga melihat pengaruh jenis kemasan Metalized Co-PP Me, Alumunium foil dan OPP dalam suhu ekstrim 30 o C, 35 o C dan 45 o C terhadap kerusakan keripik salak selama penyimpanan dengan parameter uji kadar air, kerenyahan kekerasan dan kadar asam lemak bebas. Hasil yang diperoleh akan digunakan untuk perhitungan umur simpan pada suhu 25 o C.

a. Penentuan Titik Kritis

a.1 Kadar Air Kritis

Kadar air kritis merupakan kadar air suatu produk dimana produk tersebut masih dapat diterima oleh konsumen. Kadar air suatu produk akan mempengaruhi kekerasan atau kerenyahan produk tersebut. Penentuan kadar air kritis keripik salak dilakukan dengan menggunakan uji penerimaan panelis terhadap kerenyahan atau kekerasan keripik salak. Ketika sampel keripik salak sudah dirasakan telah rusak seperti tidak renyah lagi oleh panelis, akan diambil kadar air keripik salak tersebut sebagai kadar air kritis. Kadar air kritis keripik salak yang diperoleh berdasarkan uji penerimaan panelis adalah 7,84 . Keripik salak yang kadar airnya melebihi 7,84 berarti keripik salak tersebut sudah tidak diterima oleh panelis.

a.2 Kerenyahan Kritis

Penentuan kerenyahan kritis sangat berkaitan dengan penentuan kadar air kritis. Renyah atau tidaknya suatu produk menandakan banyak atau sedikitnya kadar air yang terkandung pada produk tersebut. Penentuan kerenyahan kritis dapat dilakukan dengan menggunakan uji penerimaan panelis terhadap parameter kerenyahan. Kerenyahan kritis 41 keripik salak yang diperoleh berdasarkan uji penerimaan panelis adalah 103,4 N. keripik salak yang kerenyahannya melebihi 103,4 N berarti keripik salak tersebut sudah tidak diterima oleh panelis.

a.3 Kadar Asam Lemak Bebas Kritis

Kadar asam lemak bebas kritis pada keripik salak ditentukan berdasarkan hasil uji penerimaan panelis. Kadar asam lemak bebas kritis ditentukan ketika produk sudah mengalami kerusakan yang dicirikan berbau tidak enak tengik, sehingga tidak dapat diterima lagi oleh panelis. Kadar asam lemak bebas yang diperoleh berdasarkan uji penerimaan panelis adalah 7,06 . Keripik salak yang kadar asam lemak bebasnya melebihi 7,06 berarti keripik salak tersebut sudah tidak diterima oleh panelis.

b. Kerusakan Keripik Salak Selama Penyimpanan

Penyimpangan suatu produk dari mutu awalnya disebut deteriorasi. Produk pangan mengalami deteriorasi segera setelah diproduksi. Reaksi deteriorasi dimulai dengan persentuhan produk dengan udara, oksigen, uap air, cahaya atau akibat perubahan suhu. Reaksi ini juga dapat pula diawali oleh hentakan mekanis. Tingkat deteriorasi produk dipengaruhi oleh lamanya penyimpanan, sedangkan laju deteriorasi dipengaruhi oleh kondisi lingkungan penyimpanan Arpah, 2001. Perputaran spinner pada proses produksi keripik salak merupakan salah satu penyebab terjadinya reaksi deteriorasi dalam bentuk mekanis sehingga perbedaan lama perputaran spinner akan mempengaruhi kondisi keripik salak selama penyimpanan. Suhu selama penyimpanan keripik salak akan menjadi kondisi lingkungan yang akan mempengaruhi laju deteriorasi dari keripik salak tersebut. Sedangkan kemasan yang digunakan untuk mengemas keripik salak 42 akan menghambat laju deteriorasi dari keripik salak tersebut sehingga akan memperpanjang umur simpannya.

b.1 Kadar Air