MEKANISME KERJA ANTIBAKTERI Kajian Aktivitas Hambat Bakteriosin Dari Bakteri Asam Laktat Galur Scg 1223

malalui makanan dan minuman. Salmonella sp. banyak ditemukan pada saluran pencernaan vertebrata maupun invertebrata dan juga terdapat dalam feses ternak. Bakteri ini juga terdapat pada tembolok broiler sehingga dapat mengkontaminasi karkas Sutherland, 1997.

F. MEKANISME KERJA ANTIBAKTERI

Dinding sel bakteri merupakan kerangka kaku di luar membran sel bakteri. Membran sel bakteri membungkus suatu massa yang bertekanan tinggi mencapai 20 atm karena mengandung metabolit yang tekananya lebih tinggi dari tekanan sekitar sel. Bila tidak ada dinding sel maka membran sel tidak mampu untuk menahan tekanan osmotik di dalam sel bakteri sehingga sel akan pecah Bintang, 1995. Target kerja bakteriosin asal bakteri asam laktat adalah membran sitoplasma sel bakteri sensitif Venema et al., 1993 sehingga dapat menimbulkan akibat fatal bagi kelangsungan hidup sel tersebut. Semua sel hidup dibatasi oleh membran sitoplasma yang bersifat selektifpermeable, melakukan pengangkutan aktif, sehingga berperan dalam mengendalikan komponen dalam sel. Apabila integritas fungsi sel sitoplasma terganggu maka substansi yang terdapat di dalam sel akan lolos dari sel sehingga menimbulkan kerusakan atau kematian sel Drider et al.,, 2006. Mekanisme aksi penghambatan bakteriosin terhadap bakteri target dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Mekanisme aksi Bakteriosin merusak membran sel bakteri patogen Drider et al., 2006 Bacteriosin Interaksi dengan sitolpasma Pembentukan pori Beberapa cara antimikroba dalam aksinya melawan mikroorganisme, yaitu efek bakterisidal, bakteriostatik ataupun bakteriolisis. Secara umum bakteriosin asal BAL memiliki kemampuan melawan bakteri lain dengan efek bakterisidal. Mekanisme aktivitas bakterisidal beberapa bakteriosin secara umum sebagai berikut : 1 molekul bakteriosin mengalami kontak langsung dengan membran sel, 2 proses kontak ini mampu mengganggu potensial membran berupa destabilitas membran sitoplasma sehingga sel menjadi tidak kuat, 3 ketidakstabilan membran mampu memberikan dampak pembentukan lubang atau poti pada membran sel melalui proses gangguan terhadap PMF Proton Motive Force Gonzalez et al., 1996. Kebocoran yang terjadi akibat pembentukan lubang pada membran sitoplasma ditunjukkan oleh adanya aktivtas keluar masuknya molekul-molekul seluler. Kebocoran yang terjadi berdampak pada penurunan gradient pH seluler. Secara umum, pengaruh pembentukan lubang sitoplasma sebagai dampak adanya bakteriosin, menyebabkan terjadinya perubahan gradient potensial membrane ∆P dan pelepasan melekul intraseluler maupun masuknya substansi ekstraseluler lingkungan. Efeknya menyebabkan pertumbuhan sel terhambat dan menghasilkan proses kematian pada sel yang sensitif terhadap bakteriosin Drider et al., 2006. III. METODOLOGI

A. ALAT