Kebaruan Penelitian Embriogenesis Somatik Sagu (Metroxylon Sagu Rottbol) Metode Kultur Cair Untuk Pengembangan Teknologi Perbanyakan Benih Bermutu

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Botani

Tanaman sagu merupakan tanaman monokotil yang hanya berbunga dalam satu siklus hidupnya. Setelah berbunga, daun tanaman sagu mengecil dan memendek dan selanjutnya tidak memproduksi daun lagi. Setelah buah tumbuh dan membesar, tanaman sagu mengalami senescens sehingga akan layu dan mati. Umur tanaman sagu tergantung jenis atau varietas yang berkisar 6 – 12 tahun pada setiap siklus hidup. Namun tanaman sagu mempunyai anakan sucker yang cukup banyak antara 5 – 20 anakan dengan umur yang berbeda Flach 1997; Kanro et al. 2003. Secara umum, tanaman sagu tergolong menjadi dua jenis yaitu sagu berduri dan tidak berduri. Masing-masing jenis sagu tersebut masih terbagi menjadi banyak tipe atau jenis berdasarkan umur, ukuran pohon, kuantitas dan kualitas pati dan lain sebagainya Flach 1997. Tinggi tanaman sagu berkisar antara 6 – 16 m dengan diameter batang tanpa seludangpelepah antara 35 – 60 cm. Pada saat umur panen, bobot segar batang mencapai 1 – 2 ton dengan kadar pati antara 150 – 700 kg per batang pohon. Panjang pelepah daun dapat mencapai 5 – 8 m dengan anak daun leaflets sebanyak 100 – 190 buah yang panjangnya 150 cm dan lebarnya 10 cm. Bunga berbentuk inflorescens yang terletak di pucuk tanaman flos terminalis yang muncul hanya sekali dalam satu siklus hidupnya Flach 1997. Sagu Alitir merupakan salah satu jenis sagu yang mempunyai produktivitas tinggi di Merauke. Deskripsi tanaman sagu jenis Alitir diperoleh dari data-data berdasarkan keterangan Staf Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Merauke Anton dan Katherina, Komunikasi Pribadi dan tokoh adat dan Kepala Kampung Suku Merauke di Kampung Salor Desa Mimahad Kecamatan Kurik Martinus Basik Basik, Komunikasi Pribadi pada saat eksplorasi bahan tanam sagu unggul di Papua. Deskripsi sagu jenis Alitir antara lain: umur 8 – 9 tahun per siklus hidup, jumlah sucker + 10 buah, pelepah berduri dengan intensitas termasuk sedang, tinggi pohon 10 – 12 m, diameter batang 50 – 70 cm, panjang pelepah daun 5 – 7 m dengan jumlah anak daun leaflet 100 – 150 helai dan warna hijau-kebiruan atau hijau-gelap. Tanaman sagu mempunyai banyak nama atau sebutan yang tersebar di wilayah Indonesia. Secara umum atau nasional tanaman sagu dikenal sebagai rumbia atau sagu. Beberapa nama lokal tanaman sagu yang tersebar di daerah Indonesia antara lain: kirai Sunda atau Jawa Barat; ambulung, kersulu atau kresula Jawa Tengah dan Jawa Timur, lapia atau napia Ambon; tumba Gorontalo; Pogalu atau tabaro Toraja; rambiam atau rabi Kepulauan Aru Flach 1997.

2.2 Taksonomi

Klasifikasi botani atau taksonomi tanaman sagu menurut Flach 1997 adalah sebagai berikut: divisio Spermatophyta, sub divisio Angiospermae, kelas Monocotyledoneae, ordo Arecales atau Spadiciflorae, famili Arecaceae atau Palmae, sub famili Calamoideae, genus Metroxylon, dan species Metroxylon sagu Rottb.