Metode Axiomatic Design AXIOMATIC DESIGN DALAM FMCDM .1 FMCDM

21 Jumlah sampel yang akan diuji sebanyak 30 dari total 36 orang guru yang ada pada jurusan Teknik Komputer dan Informatika sekolah tersebut. Penilaian dilakukan melalui kuisioner yang dirancang dengan mempertimbangkan kebijakan-kebijakan yang berlaku. Dalam pengumpulan data melalui kuisioner ini melibatkan partisipasi siswa, pengawas sekolah, ketua jurusan dan wakil kepala sekolah bidang personalia atau kepala sekolah. 3.3 AXIOMATIC DESIGN DALAM FMCDM 3.3.1 FMCDM Fuzzy Multi Criteria Decion Making FMCDM adalah salah satu metode yang bisa membantu pengambil keputusan dalam melakukan pengambilan keputusan terhadap beberapa alternatif keputusan yang harus diambil dengan beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan. Secara umum penelitian ini dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini, yaitu: 1. Representasi masalah, meliputi penetapan tujuan keputusan, identifikasi alternatif, identifikasi kriteria dan membangun struktur hirarki keputusan. 2. Evaluasi himpunan fuzzy dari alternatif-alternatif keputusan, meliputi: menetapkan variable linguistik dan fungsi keanggotaan, menetapkan rating untuk setiap kriteria, dan menghitung indeks kecocokan fuzzy pada setiap alternatif. 3. Melakukan defuzzyfikasi dalam rangka mencari nilai alternatif yang optimal dengan pendekatan axiomatic design.

3.3.2 Metode Axiomatic Design

Metode axiomatic design berdasarkan pada AD konvensional. Namun, crisp range diganti dengan nilai fuzzy yang mewakili istilah linguistik. Dalam studi ini, TFN Triangular Fuzzy NumberTFNs yang digunakan. Perpotongan TFNs mewakili desain range dan sistem range menyajikan common area Kulak and Kahraman, 2005. Pertama, isi informasi dihitung seperti dalam lingkungan non- fuzzy. Universitas Sumatera Utara 22 Dalam studi ini, perhitungan bobot isi informasi diadopsi dari Kahraman and Cebi, 2008. Model ini memerlukan penentuan bobot kriteria dan sub-kriteria. Akhirnya, menurut aksioma informasi, alternatif adalah peringkat dengan urutan menaik dari isi informasi. Adapun proses evaluasi dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah berikut: 1. Penentuan persyaratan fungsional functional requirementss functional requirements adalah jenis kebutuhan yang berisi informasi- informasi apa saja yang minimal harus ada dan dihasilkan. 2. Agregasi pendapat para penilai Proses pengambilan keputusan yang melibatkan penilaian atau pendapat berbagai pihak atau ahli. 3. Perhitungan common area dan information content. Evaluasi fuzzy dari rangkuman agregat pengambilan keputusan, dijabarkan dalam metodologi fuzzy axiomatic design yang diaplikasikan untuk menghitung common area. Semakin besar nilai common area, maka lebih baik respon dari alternatif untuk functional requirementss yang didapatkan. Hasil dari perhitungan common area dengan system area berupa information content. Setiap nilai alternatif yang tidak sesuai dengan functional Requirementss akan dieliminasi karena tidak memiliki information content. 4. Penentuan peringkat akhir alternatif. Hasil akhir menunjukkan bahwa setiap nilai yang tidak sesuai dengan functional requirementss akan dieliminasi, berarti bahwa alternatif yang tidak memenuhi functional requirementss dikeluarkan dari kategori penilaian.

3.3.3 Bagan Alir Penelitian