Sehingga, kita dapat lebih mementingkan untuk merasakan apa yang sedang dirasakan oleh orang lain
e. Memotivasi, melatih disiplin, dan menyeimbangkan diri
Ketiga hal tersebut merupakan kekuatan untuk mengembangkan diri dari gerakan kecerdasan emosional kita. Kecerdasan emosional berguna untuk
menyeimbangkan keterampilan kita dengan keinginan dan mengarahkan emosi menuju akhir produktif. Selain itu juga untuk melatih penggunaan
waktu guna mempelajari pelajaran-pelajaran, sepanjang cara dan berada pada pelajaran untuk mencapai tujuan.
f. Menghadapi emosi-emosi destruktif
Kecerdasan emosional berfungsi untuk mengontrol kemarahan-kemarahan. Sehingga, kita dapat mengetahui tanda-tanda yang mencetuskan kemarahan
dan membantu menemukan cara-cara mengurangi pengaruhnya. Emosi destruktif lainnya yaitu kesedihan, penyesalan, kebencian, dan ketakutan.
g. Membangun hubungan
Membangun hubungan adalah keterampilan yang paling diperlukan dalam beberapa arena profesional dan personal. Hal ini dilakukan dengan
membiasakan emosi dengan orang lain. Dengan kata lain, kita tahu bagaimana mensinkronisasikan perasaan kita dengan perasaan orang lain.
2.3.1.3 Relaksasi
2.3.1.3.1 Pengertian Relaksasi Relaksasi, merupakan salah satu teknik di dalam terapi perilaku
Prawitasari,dkk 2003: 139-140. Penelitian-penelitian Jacobson menunjukan
bahwa relaksasi dapat mengurangi ketegangan dan kecemasan Beech dkk, 1982 dalam Prawitasari,dkk 2003: 140. Ketegangan otot yang merupakan akibat dari
stress berkepanjangan dapat dikurangi dengan latihan relaksasi. Ketegangan juga menunjuk pada suasana yang bermusuhan, perasaan-perasaan negatif terhadap
individu dan sebagainya. Oleh orang awam, relaksasi dapat diartikan sebagai partisipasi dalam
aktivitas olah raga, melihat TV, dan rekreasi. Sebaliknya ketegangan dapat menunjuk pada suasana yang bermusuhan, perasaan-perasaan negatif terhadap
individu dan sebagainya. Menurut pandangan ilmiah, relaksasi merupakan perpanjangan serabut otot sekletal, sedangkan ketegangan merupakan kontraksi
terhadap perpindahan serabut otot Beech dkk, 1982 dalam Prawitasari,dkk 2003: 140.
Relaxation training is a stress-reduction technique that concentrates on relaxing one part of the body after another Schultz Schultz, 1994: 375. Dari
definisi itu, pelatihan relaksasi merupakan teknik penurunan stres yang berkonsentrasi pada pengenduran suatu bagian dari tubuh setelah itu bagian
lainnya. Sehingga, relaksasi dapat diartikan sebagai perpanjangan serabut otot
sekletal dari individu yang berfungsi untuk mengurangi ketegangan otot-otot dengan menggunakan teknik-teknik pengenduran tertentu.
2.3.1.3.2 Manfaat Relaksasi Menurut Burn dikutip oleh Beech dkk, 1982 dalam Prawitasari,dkk
2003: 142 menyebutkan beberapa keuntungan yang diperoleh dari latihan relaksasi, antara lain:
a. Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang
berlebihan karena adanya stres. b.
Masalah-masalah yang berhubungan dengan stres seperti hipertensi, sakit kepala, insomnia, dan keluhan fisik lainnya dapat dikurangi atau diobati
dengan relaksasi. c.
Meningkatkan penampilan kerja, sosial, dan keterampilan fisik. Hal ini mungkin terjadi sebagai hasil pengurangan tingkat ketegangan.
d. Kelelahan, aktivitas mental, dan atau latihan fisik yang tertunda dapat diatasi
lebih cepat dengan menggunakan keterampilan relaksasi. e.
Kesadaran diri tentang keadaan fisiologis seseorang dapat meningkat sebagai hasil latihan relaksasi, sehingga memungkinkan individu untuk menggunakan
keterampilan relaksasi untuk timbulnya rangsangan fisiologis. f.
Konsekuensi fisiologis yang penting dari relaksasi adalah bahwa tingkat harga diri dan keyakinan diri individu meningkat sebagai hasil kontrol yang
meningkat terhadap reaksi stres. g.
Meningkatkan hubungan interpersonal. Orang yang rileks dalam situasi interpersonal yang sulit akan lebih berfikir rasional. Penelitian Hazaleus dan
Defenbacher 1986 menunjukkan bahwa relaksasi dapat menurunkan simptom fisik terhadap marah.
2.3.2 Metodologi Pelatihan Bekerja dengan Hati