Metodologi Pelatihan Bekerja dengan Hati Materi Pelatihan Bekerja dengan Hati Evaluasi Pelatihan

2.3.2 Metodologi Pelatihan Bekerja dengan Hati

Pelatihan ini dilaksanakan dalam enam kali pertemuan dalam satu minggu hari Senin sampai Sabtu dengan pelaksananya yaitu trainer ESQ sekaligus terapis relaksasi yang berkompeten dalam bidang ini. Setiap pertemuan dimulai pada waktu sebelum karyawan bekerja yaitu pada jam 06.10 sampai 06.50 sesi pertama dan dilanjutkan pada jam istirahat yaitu jam 12.00 sampai jam 13.50 sesi kedua. Dalam pelatihan ini, peserta akan dituntun untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan burnout mulai dari penyebab terjadinya burnout, sampai pada cara-cara untuk mencegah atau mengatasi burnout tersebut. Cara-cara atau upaya-upaya yang akan diberikan kepada peserta untuk mengurangi burnout karyawan dalam pelatihan ini meliputi aspek kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, dan relaksasi. Sebagai materi pendukung, peserta juga akan diajak terlibat beberapa aktifitas dalam pelatihan seperti permainan, simulasi, serta saling berbagi informasi atau pengalaman antar peserta sharing. Pelatihan ini akan dilakukan di lingkungan kantor Cakra Semarang TV yaitu dengan menggunakan ruang studio dalam dan ruang serba guna.

2.3.3 Materi Pelatihan Bekerja dengan Hati

Materi pelatihan ini secara garis besar terdiri dari beberapa bagian yaitu materi yang berkaitan dengan burnout, materi yang berkaitan dengan kecerdasan spiritual dengan porsi 35 dalam pelatihan dan kecerdasan emosional dengan porsi 35 yang terkait dengan karyawan dengan pekerjaannya dalam menjalankan pekerjaannya serta didukung dengan relaksasi sebanyak 30 dalam pelatihan ini . lihat lampiran

2.3.4 Evaluasi Pelatihan

Menurut Anthony, dkk. 2006: 339, evaluasi pelatihan terbagi menjadi empat tahap, diantaranya: a. Reaction Reaksi Reaksi dari peserta pelatihan merupakan tahap pertama dalam evaluasi. Informasi mengenai reaksi peserta tersebut dapat berupa apa yang mereka rasakan mengenai pelatihan secara umum, fasilitas-fasilitas yang terdapat pada pelatihan, dan content atau isi dari pelatihan tersebut. b. Learning Pengetahuan Tahap kedua dari evaluasi pelatihan adalah tingkat pengetahuan yang di dapat oleh peserta. Secara khusus, hasilnya ialah menentukan apakah peserta dapat menguasai keadaan dirinya, teknik-teknik, kemampuan, dan proses yang diajarkan selama pelatihan. c. Behavior Perilaku Evaluasi perilaku dari program pelatihan bertujuan untuk menguji apakah kebiasaan perilaku peserta mengalami perubahan dalam pekerjaannya. Data yang digunakan untuk mengevaluasi perilaku peserta biasanya dikumpulkan dari individu-individu, seperti atasan dan rekan kerja yang cukup dekat dengan peserta untuk mengevaluasi kinerjanya. d. Results Hasil Tahap terakhir dari evaluasi pelatihan adalah tahap hasil. Tahap ini meneliti bagaimana program pelatihan berpengaruh terhadap organisasi. Data yang dikumpulkan untuk mengevaluasi program pelatihan pada tahap ini mungkin dapat termasuk harga jual, proyek dan keuntungan, kenaikan penjualan, penuruan kecelakaan kerja, peningkatan sikap kerja yang baik, turnover dan ketidakhadiran karyawan semakin rendah, atau kenaikan produksi.

2.4 Kerangka Berpikir

Berikut bagan yang menggambarkan kefektifan pelatihan bekerja dengan hati untuk menurunkan burnout karyawan: Penyebab Burnout: 1. Faktor eksternal a. Tekanan pekerjaan b. Dukungan sosial c. Karakteristik pekerjaan d. Imbalan yang diberikan tidak mencukupi 2. Faktor internal a. Karakteristikkepribadian b. Harga diri c. Usia d. Jenis kelamin e. Status pernikahan f. Tingkat pendidikan dan masa kerja BURNOUT Gejala-gejala Burnout: 1. Kelelahan fisik: a. Sakit kepala b. Mual c. Sulit tidur d. Nafsu makan berkurang 2. Kelelahan emosional: a. Depresi b. Merasa terperangkap dalam tugasnya c. Mudah marah d. Mudah tersinggung e. Perasaan tidak berdaya 3. Depersonalisasi: a. Memperlakukan orang lain secara kasar b. Sikap sinis terhadap orang lain c. Tidak berperasaan d. Kurang perhatian e. Sikap curiga terhadap orang lain f. Kurang sensitif terhadap kebutuhan orang lain 4. Penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah: a. Perasaan tidak efektif dalam bekerja b. Menarik diri dari kontak sosial c. Merasa tidak berdaya dalam pekerjaan PELATIHAN BEKERJA DENGAN HATI Manfaat Pelatihan Bekerja den gan Hati Aspek kecerdasan spiritual: Mengubah cara pandang konsep bekerja dan rezeki sebagai bagian dari ibadah kepada Tuhan. Aspek kecerdasan emosional: a. Mengenali emosi diri b. Mengelola emosi diri c. Memotivasi diri d. Mengenali emosi orang lain e. Menjalin hubungan Relaksasi: Mengurangi ketegangan otot dan keluhan fisik, meningkatkan performa kerja dan sosial serta keterampilan fisik, mengatasi kelelahan emosi dan mental, meningkatkan harga diri dan percaya diri, meningkatkan hubungan interpersonal. BURNOUT KARYAWAN MENURUN Aplikasi: Materi, simulasi, permainan, perenungan, sharing, latihan relaksasi. Gambar 2.1. Pengaruh Pelatihan Bekerja terhadap Burnout